Masuk Laut Hitam, Kapal Perang AS USS Ross Diintai Pasukan Rusia
A
A
A
MOSKOW - Pasukan militer Rusia mengintai pergerakan kapal perang Amerika Serikat (AS), USS Ross, setelah kapal itu memasuki Laut Hitam pada hari Minggu. Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia pada hari Senin (15/4/2019) mengonfirmasi pemantauan tersebut.
"Pasukan Armada Laut Hitam (Rusia) terus memantau pergerakan kapal perusak (dengan) rudal terpandu USS Ross Angkatan Laut AS yang memasuki Laut Hitam pada 14 April 2019," bunyi pernyataan pusat manajemen tersebut.
"Saat memasuki Laut Hitam, kapal Angkatan Laut AS ditempatkan di bawah pengawasan konstan yang melibatkan fasilitas pengawasan Armada," lanjut pernyataan tersebut, dikutip kantor berita TASS.
"Selain itu, kapal patroli Vasily Bykov dan kapal pengintai Ivan Khurs secara langsung memantau kegiatan kapal perang AS," imbuh pernyataan Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia.
Sebelumnya, Pasukan Angkatan Laut AS-Eropa mengumumkan dalam siaran pers bahwa kapal induk AS, USS Abraham Lincoln, dan kelompok tempur yang menyertainya telah mulai ditempatkan di Armada ke-6 AS, yang bertanggung jawab atas wilayah Eropa dan pantai barat Afrika.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko telah memperingatkan bahwa peningkatan aktivitas NATO di Laut Hitam akan merusak stabilitas regional. Moskow, kata dia, akan memberikan respons yang sesuai atas tindakan NATO.
Berbicara di sela-sela pertemuan Dewan Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan di Moskow, Grushko mengatakan bahwa Rusia menilai peningkatan aktivitas NATO di Laut Hitam jelas negatif.
"Kami, tentu saja akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menetralisir ancaman yang terkait dengan peningkatan aktivitas NATO di wilayah ini," katanya.
"Kami menyaksikan dengan sangat hati-hati bagaimana rencana Aliansi untuk meningkatkan kehadirannya di wilayah itu terbuka dan kami akan bereaksi sesuai," ujarnya.
"Pasukan Armada Laut Hitam (Rusia) terus memantau pergerakan kapal perusak (dengan) rudal terpandu USS Ross Angkatan Laut AS yang memasuki Laut Hitam pada 14 April 2019," bunyi pernyataan pusat manajemen tersebut.
"Saat memasuki Laut Hitam, kapal Angkatan Laut AS ditempatkan di bawah pengawasan konstan yang melibatkan fasilitas pengawasan Armada," lanjut pernyataan tersebut, dikutip kantor berita TASS.
"Selain itu, kapal patroli Vasily Bykov dan kapal pengintai Ivan Khurs secara langsung memantau kegiatan kapal perang AS," imbuh pernyataan Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia.
Sebelumnya, Pasukan Angkatan Laut AS-Eropa mengumumkan dalam siaran pers bahwa kapal induk AS, USS Abraham Lincoln, dan kelompok tempur yang menyertainya telah mulai ditempatkan di Armada ke-6 AS, yang bertanggung jawab atas wilayah Eropa dan pantai barat Afrika.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko telah memperingatkan bahwa peningkatan aktivitas NATO di Laut Hitam akan merusak stabilitas regional. Moskow, kata dia, akan memberikan respons yang sesuai atas tindakan NATO.
Berbicara di sela-sela pertemuan Dewan Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan di Moskow, Grushko mengatakan bahwa Rusia menilai peningkatan aktivitas NATO di Laut Hitam jelas negatif.
"Kami, tentu saja akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menetralisir ancaman yang terkait dengan peningkatan aktivitas NATO di wilayah ini," katanya.
"Kami menyaksikan dengan sangat hati-hati bagaimana rencana Aliansi untuk meningkatkan kehadirannya di wilayah itu terbuka dan kami akan bereaksi sesuai," ujarnya.
(mas)