Trump Buka Kemungkinan Pertemuan dengan Kim Jong-un Jilid III
Trump Buka Kemungkinan Pertemuan dengan Kim Jong-un Jilid III
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan kesediaannya untuk kembali mengadakan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un guna mencoba mencapai kesepakatan denuklirisasi.
"KTT ketiga bisa terjadi," kata Trump. "Ini selangkah demi selangkah. (Pertemuan) itu tidak akan berjalan cepat," imbuhnya seperti disitir dari VOA, Jumat (12/4/2019).
Trump pun tidak menutup kemungkinan akan ada kesepakatan lain saat ditanya apakah dia akan menerima perjanjian yang tidak terkait denuklirisasi.
"Ada berbagai kesepakatan yang lebih kecil yang bisa terjadi," ujar Trump saat menjadi tuan rumah bagi Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in.
"Tapi sekarang, kita berbicara tentang masalah besar, yaitu kita harus menyingkirkan senjata nuklir," imbuhnya
Trump mengatakan dia telah memutuskan untuk tidak memperketat sanksi terhadap Pyongyang, tetapi menginginkan sanksi yang ada tetap berlaku.
Dalam kesempatan itu, Trump enggan mengungkapkan apakah dia telah berkomunikasi dengan Kim Jong-un dalam beberapa pekan terakhir.
Trump telah mengadakan dua kali pertemuan dengan Kim Jong-un. Pertemuan pertama di Singapura pada bulan Juni tahun lalu. Terakhir pada Februari di Hanoi, berakhir lebih awal tanpa kesepakatan karena Korut menuntut bantuan sanksi dan delegasi AS meminta Pyongyang untuk menyerahkan senjata nuklirnya.
"KTT ketiga bisa terjadi," kata Trump. "Ini selangkah demi selangkah. (Pertemuan) itu tidak akan berjalan cepat," imbuhnya seperti disitir dari VOA, Jumat (12/4/2019).
Trump pun tidak menutup kemungkinan akan ada kesepakatan lain saat ditanya apakah dia akan menerima perjanjian yang tidak terkait denuklirisasi.
"Ada berbagai kesepakatan yang lebih kecil yang bisa terjadi," ujar Trump saat menjadi tuan rumah bagi Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in.
"Tapi sekarang, kita berbicara tentang masalah besar, yaitu kita harus menyingkirkan senjata nuklir," imbuhnya
Trump mengatakan dia telah memutuskan untuk tidak memperketat sanksi terhadap Pyongyang, tetapi menginginkan sanksi yang ada tetap berlaku.
Dalam kesempatan itu, Trump enggan mengungkapkan apakah dia telah berkomunikasi dengan Kim Jong-un dalam beberapa pekan terakhir.
Trump telah mengadakan dua kali pertemuan dengan Kim Jong-un. Pertemuan pertama di Singapura pada bulan Juni tahun lalu. Terakhir pada Februari di Hanoi, berakhir lebih awal tanpa kesepakatan karena Korut menuntut bantuan sanksi dan delegasi AS meminta Pyongyang untuk menyerahkan senjata nuklirnya.
(ian)
Explore More