Rampok Gasak Jutaan Euro dari Pesawat Austrian Airways

Rabu, 10 April 2019 - 23:32 WIB
Rampok Gasak Jutaan...
Rampok Gasak Jutaan Euro dari Pesawat Austrian Airways
A A A
TIRANA - Satu orang ditembak mati dan empat lainnya ditangkap di Albania pada hari Selasa. Mereka diringkus setelah melakukan perampokan besar di Bandara Internasional Teresa Rinasi, tepat di sebelah utara Ibu Kota Tirana.

Perampok bersenjata yang memakai topeng menyerbu landasan pacu bandara pada sore hari dan mencuri jutaan euro dari pesawat Austria Airlines. Perampok berhasil mendapatkan akses ke landasan pacu melalui gerbang yang disediakan untuk petugas pemadam kebakaran.

Mengenakan seragam militer, tiga perampok mengancam karyawan yang memegang barang bawaan penerbangan untuk mendapatkan uang.

Juru bicara Austrian Airlines, Tanja Gruber, mengatakan uang itu sedang dimuat ke dalam pesawat ketika para perampok tiba.

"Pemuatan barang baru dilakukan. Tidak ada situasi bahaya terhadap awak dan penumpang," kata Gruber. Dia menambahkan bahwa aksi perampokan itu menyebabkan keberangkatan pesawat tertunda hampir tiga jam seperti dikutip dari Deutsche Welle, Rabu (10/4/2019).

Pihak berwenang menangkap para perampok yang berjarak satu kilometer dari bandara.

"Para pelaku terlibat baku tembak dengan polisi selama pengejaran di jalan sekunder dan salah satu dari mereka kehilangan nyawanya dalam baku tembak itu," bunyi pernyataan pihak kepolisian.

Menurut laporan media dari tempat kejadian, ditemukan senjata sebut, granat dan magazine dari tersangka pelaku yang tewas.

Polisi belum mengomentari jumlah pasti uang yang dirampok. Tetapi telah dilaporkan bahwa jumlahnya kira-kira USD2,8 juta, meskipun media lokal mengklaim bahwa itu bisa lima kali lebih besar.

Setidaknya dua perampokan serupa telah terjadi di bandara Tirana dalam tiga tahun terakhir.

Bank asing yang berbasis di Albania secara rutin mengirimkan mata uang keras (hard currency) lewat udara melalui bandara internasionalnya ke Wina, karena bank sentral negara Balkan tidak menerima setoran mata uang keras mereka.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1408 seconds (0.1#10.140)