Cicit Mussolini Akan Ikut Bertarung dalam Pemilu Eropa

Rabu, 10 April 2019 - 00:37 WIB
Cicit Mussolini Akan Ikut Bertarung dalam Pemilu Eropa
Cicit Mussolini Akan Ikut Bertarung dalam Pemilu Eropa
A A A
ROMA - Cicit Benito Mussolini mencalonkan diri sebagai kandidat dalam pemilu Eropa bulan Mei mendatang. Ini menjadi keturunan ketiga dari mantan diktator fasis Italia yang memasuki dunia politik.

Mantan perwira angkatan laut Caio Giulio Cesare Mussolini (51), yang namanya diambil dari salah satu penguasa Romawi kuno yang paling terkenal, berdiri untuk partai sayap kanan Brothers of Italy.

Dua sepupu keduanya juga terlibat dalam politik. Rachele adalah anggota dewan kota Roma yang juga terkait dengan partai itu, sementara Alessandra adalah anggota parlemen untuk Forza Italia dari Silvio Berlusconi.

Alessandra Mussolini (56) baru-baru ini memukul balik aktor Hollywood Jim Carrey setelah ia mentweet gambar kakeknya yang menggantung terbalik.

Rachele Mussolini telah terlibat dalam politik Italia selama beberapa dekade, pertama sebagai anggota sebuah partai yang didirikan setelah perang oleh para pendukung kakeknya, kemudian oleh gerakan penerus yang memoderasi retorika mereka sebelum diserap ke dalam partai-partai konservatif.

"Dia adalah seorang profesional, seorang prajurit, seorang patriot," puji Giorgia Meloni, pemimpin Partai Brothers of Italy, kepada Caio Mussolini seperti dikutip dari Skynews, Rabu (10/4/2019).

Mussolini, yang mencalonkan diri di Italia selatan, menyebutnya suatu kehormatan untuk membela partai. Ia mengatakan kepada media cetak sayap kanan, Libero, bahwa namanya bukan nama yang mudah dibawa tetapi ia tidak akan pernah malu dengan nama keluarganya.

Ditanya apakah dia akan mendefinisikan dirinya sebagai seorang fasis, dia menjawab: "Fasisme mati bersama Benito Mussolini."

Pria berusia 51 tahun itu mengatakan kepada media itu bahwa ia dilahirkan dengan baik setelah periode itu dan fasisme sekarang menjadi sesuatu yang dipelajari oleh para sejarawan - mengklaim siapa pun yang khawatir tentang kebangkitannya melihat musuh-musuh imajiner.

"Saya melihat bahaya lain. Polisi yang berpikir, globalisme, kediktatoran kebenaran politik, imigrasi yang tidak terkendali, beberapa kelompok keuangan kecil yang mengendalikan segalanya, ekstremisme Islam," imbuhnya.

Benito Mussolini adalah diktator Italia selama dua dekade, menjerumuskan negaranya ke dalam Perang Dunia II dan bersekutu dengan pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler. Ia menandatangani undang-undang rasial yang menyebabkan deportasi dan pembunuhan ribuan orang Yahudi Italia.

Partai-partai Neo-fasis tetap menjadi bagian dari lanskap politik pasca-perang Italia, meskipun mendukung fasisme menjadi kejahatan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6493 seconds (0.1#10.140)