Senat Australia Layangkan Mosi Kecaman kepada Senator Anning

Rabu, 03 April 2019 - 10:59 WIB
Senat Australia Layangkan...
Senat Australia Layangkan Mosi Kecaman kepada Senator Anning
A A A
SYDNEY - Senat Australia mengecam Senator Fraser Anning atas komentarnya bahwa penembakan di masjid-masjid Selandia Baru yang menewaskan 50 orang adalah akibat membiarkan "fanatik Muslim" bermigrasi ke negara itu.

Anning telah banyak dikutuk karena komentarnya yang dibuat tak lama setelah seorang pria bersenjata menyerang dua masjid di Christchurch pada 15 Maret itu.

“Tidak ada ruang untuk rasisme di Australia. Sedihnya, apa yang dikatakan Senator Anning setelah pembantaian Christchurch, namun tidak mengejutkan keluar dari karakter seperti itu," ujar Senator Muslim Australia Mehreen Faruqi kepada Senat.

"Hanya seminggu sebelum saya bergabung dengan tempat ini, dia berpidato menyerukan larangan orang-orang seperti saya datang ke negara ini," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (3/4/2019).

Warga negara Australia Brenton Tarrant (28) seorang tersangka pendukung supremasi kulit putih, telah didakwa dengan dakwaan pembunuhan setelah serangan itu dan dikembalikan ke pengadilan tanpa pembelaan. Dia dijadwalkan kembali ke pengadilan pada 5 April, ketika polisi mengatakan dia kemungkinan akan menghadapi lebih banyak dakwaan.

Duduk untuk pertama kalinya sejak serangan itu, majelis tinggi Australia melayangkan mosi kecaman terhadap Anning. Ini merupakan teguran publik pertama seorang anggota parlemen dalam empat tahun. Mosi kecaman tidak memiliki konsekuensi hukum langsung tetapi bertindak sebagai ekspresi penolakan Senat.

Senator Anning membantah bahwa dia menyalahkan para korban, bersikeras bahwa kecaman itu merupakan serangan terhadap kebebasannya berbicara.

"Gerakan kecaman terhadap saya ini adalah serangan terang-terangan pada kebebasan berbicara," kata Anning kepada Reuters melalui email.

Para pemimpin partai besar di Senat mengutuk komentar Anning, dengan Senator Buruh Penny Wong menolak pembelaan kebebasan berbicara yang didengungkan Anning.

"Ada perbedaan antara kebebasan berbicara dan kebencian. Yang pertama adalah fitur demokrasi kita. Yang terakhir adalah serangan terhadap demokrasi,” ujar Wong.

"Mosi ini menjelaskan bahwa dia tidak berbicara untuk kita. Dia tidak berbicara untuk Senat. Dia tidak berbicara untuk bangsa ini. Dia tidak mewakili nilai-nilai Australia," tegasnya.

Komentar Anning mendapat perhatian internasional setelah rekaman seorang remaja melemparkan telur ke kepala senator sayap kanan itu secara luas dibagikan di media sosial.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0881 seconds (0.1#10.140)