Ribuan Rarga Venezuela Hancurkan Barikade, Menyeberang ke Kolombia
Ribuan Rarga Venezuela Hancurkan Barikade, Menyeberang ke Kolombia
A
A
A
BOGOTA - Kantor imigrasi di Bogota mengatakan ribuan warga Venezuela menerobos barikade di sepanjang perbatasan internasional dengan Kolombia pada hari Selasa waktu setempat. Pihak Kolombia memperingatkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro bahwa ia akan bertanggung jawab atas masalah yang mungkin terjadi.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada bulan Februari lalu memblokade jembatan yang menghubungkan kedua negara dalam upaya mencegah usaha yang didukung Amerika Serikat (AS) untuk mendistribusikan ratusan ton bantuan kemanusiaan ke negara yang dilanda krisis.
Dengan jembatan yang ditutup oleh kontainer dan truk, warga Venezuela telah menyeberang melalui Sungai Tachira untuk mencapai kota Cucuta, di perbatasan utara Kolombia, untuk mencari makanan, obat-obatan, dan pekerjaan. Tetapi hujan lebat dalam beberapa hari terakhir telah membuat itu tidak mungkin.
"Perampas Maduro bertanggung jawab atas apa pun yang mungkin terjadi pada populasi yang transit di antara kedua negara," kata Christian Kruger, kepala agen migrasi Kolombia, menyoroti risiko jembatan Simon Bolivar melemah seperti dilansir dari Reuters, Rabu (3/4/2019).
Jutaan orang warga Venezuela melarikan diri ke Kolombia untuk menghindari kekurangan makanan dan obat-obatan yang meluas di tanah air mereka, mencari pekerjaan secara lokal dan pindah ke negara-negara Amerika Latin lainnya.
Venezuela terjerumus ke dalam krisis politik yang dalam pada Januari, ketika Juan Guaido, kepala kongres yang dikontrol oposisi, meminta konstitusi untuk menjadi presiden sementara, dengan alasan terpilihnya kembali Nicolas Maduro pada pemilu 2018 tidak sah.
Presiden AS Donald Trump telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan tekanan terhadap Maduro dan menyokong Guaido, yang telah diakui sebagai presiden oleh AS dan lebih dari 50 negara lain, termasuk Kolombia.
Pemerintah Kolombia mengatakan menyediakan migran Venezuela akses ke layanan dasar dan memperluas layanan kesehatan, pendidikan, dan utilitas publik menghabiskan setengah poin persentase dari produk domestik bruto tahunan. PDB Kolombia pada tahun 2018 adalah sekitar USD312 miliar.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada bulan Februari lalu memblokade jembatan yang menghubungkan kedua negara dalam upaya mencegah usaha yang didukung Amerika Serikat (AS) untuk mendistribusikan ratusan ton bantuan kemanusiaan ke negara yang dilanda krisis.
Dengan jembatan yang ditutup oleh kontainer dan truk, warga Venezuela telah menyeberang melalui Sungai Tachira untuk mencapai kota Cucuta, di perbatasan utara Kolombia, untuk mencari makanan, obat-obatan, dan pekerjaan. Tetapi hujan lebat dalam beberapa hari terakhir telah membuat itu tidak mungkin.
"Perampas Maduro bertanggung jawab atas apa pun yang mungkin terjadi pada populasi yang transit di antara kedua negara," kata Christian Kruger, kepala agen migrasi Kolombia, menyoroti risiko jembatan Simon Bolivar melemah seperti dilansir dari Reuters, Rabu (3/4/2019).
Jutaan orang warga Venezuela melarikan diri ke Kolombia untuk menghindari kekurangan makanan dan obat-obatan yang meluas di tanah air mereka, mencari pekerjaan secara lokal dan pindah ke negara-negara Amerika Latin lainnya.
Venezuela terjerumus ke dalam krisis politik yang dalam pada Januari, ketika Juan Guaido, kepala kongres yang dikontrol oposisi, meminta konstitusi untuk menjadi presiden sementara, dengan alasan terpilihnya kembali Nicolas Maduro pada pemilu 2018 tidak sah.
Presiden AS Donald Trump telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan tekanan terhadap Maduro dan menyokong Guaido, yang telah diakui sebagai presiden oleh AS dan lebih dari 50 negara lain, termasuk Kolombia.
Pemerintah Kolombia mengatakan menyediakan migran Venezuela akses ke layanan dasar dan memperluas layanan kesehatan, pendidikan, dan utilitas publik menghabiskan setengah poin persentase dari produk domestik bruto tahunan. PDB Kolombia pada tahun 2018 adalah sekitar USD312 miliar.
(ian)
Explore More