Teroris Christchurch Sumbang Rp24 Juta kepada Pemimpin Sayap Kanan Austria
A
A
A
WINA - Tersangka teroris Christchurch diketahui memiliki hubungan keuangan dengan gerakan sayap kanan Austria. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat di saat Kanselir Austria, Sebastian Kurz, tengah berusaha membubarkan kelompok nasionalis itu.
Seorang juru bicara dari kantor kejaksaan Graz mengatakan tersangka teroris Christchurch, Brenton Harrison Tarrant asal Australia, menyumbangkan sekitar Rp24 juta ke rekening pribadi Martin Sellner, pemimpin Gerakan Identiter Austria.
Tarrant (28) dituduh membunuh 50 orang dalam penembakan massal di dua masjid Selandia Baru awal bulan ini. Dia dijadwalkan tampil di pengadilan pada 5 April mendatang.
Seorang juru bicara jaksa penuntut mengatakan polisi telah menggeledah rumah Sellner di Wina pada hari Senin atas dugaan penggelapan pajak. Sellner sempat diperiksa dan kemudian dibebaskan tanpa tuduhan.
Sellner mengkonfirmasi dalam video YouTube bahwa ia telah menerima sumbangan dari teroris Christchurch dan polisi telah menggerebek rumahnya.
"Saya bukan anggota organisasi teroris. Saya tidak ada hubungannya dengan orang ini, selain itu saya secara pasif menerima sumbangan darinya," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Rabu (27/3/2019).
Dalam konferensi pers pada hari Rabu, Kanselir Austria Kurz menyerukan penyelidikan atas dugaan hubungan antara teroris Christchurch dan Sellner.
Kurz juga mengatakan pemerintahnya sedang menjajaki apakah akan membubarkan kelompok sayap kanan Gerakan Identitarian.
"Tidak boleh ada toleransi untuk ideologi berbahaya di negara kita - tidak peduli apakah itu Islam radikal atau fanatisme sayap kanan," tegasnya.
Wakil Kanselir Austria Heinz-Christian Strache, dari Partai Kebebasan sayap kanan (FPO), mengatakan partainya tidak ada hubungannya dengan Gerakan Identitarian, lapor Reuters. FPO adalah bagian dari koalisi pemerintahan dengan Partai Rakyat Austria-nya Kurz.
Jaksa penuntut sekarang mencari kemungkinan hubungan kriminal antara Tarrant dan Sellner (30) yang dengan potongan rambutnya yang tajam dan kacamata berbingkai hitam telah dideskripsikan sebagai "anak poster" untuk gerakan Identitarian seluruh Eropa, yang menentang para migran Muslim.
Pada 2018, Sellner diadili untuk keanggotaannya dalam sebuah organisasi kriminal dan pidato kebencian, tetapi kemudian dibebaskan tanpa tuduhan.
Pada tahun yang sama, Sellner juga salah satu dari tiga aktivis sayap kanan yang dilarang memasuki Inggris untuk berpidato di Hyde Park London.
Dalam sepucuk surat yang dikirim ke kelompok itu, Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan para aktivis berencana untuk bertemu aktivis sayap kanan Inggris Tommy Robinson dan kemungkinan akan memicu ketegangan antara masyarakat lokal di Inggris.
Seorang juru bicara dari kantor kejaksaan Graz mengatakan tersangka teroris Christchurch, Brenton Harrison Tarrant asal Australia, menyumbangkan sekitar Rp24 juta ke rekening pribadi Martin Sellner, pemimpin Gerakan Identiter Austria.
Tarrant (28) dituduh membunuh 50 orang dalam penembakan massal di dua masjid Selandia Baru awal bulan ini. Dia dijadwalkan tampil di pengadilan pada 5 April mendatang.
Seorang juru bicara jaksa penuntut mengatakan polisi telah menggeledah rumah Sellner di Wina pada hari Senin atas dugaan penggelapan pajak. Sellner sempat diperiksa dan kemudian dibebaskan tanpa tuduhan.
Sellner mengkonfirmasi dalam video YouTube bahwa ia telah menerima sumbangan dari teroris Christchurch dan polisi telah menggerebek rumahnya.
"Saya bukan anggota organisasi teroris. Saya tidak ada hubungannya dengan orang ini, selain itu saya secara pasif menerima sumbangan darinya," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Rabu (27/3/2019).
Dalam konferensi pers pada hari Rabu, Kanselir Austria Kurz menyerukan penyelidikan atas dugaan hubungan antara teroris Christchurch dan Sellner.
Kurz juga mengatakan pemerintahnya sedang menjajaki apakah akan membubarkan kelompok sayap kanan Gerakan Identitarian.
"Tidak boleh ada toleransi untuk ideologi berbahaya di negara kita - tidak peduli apakah itu Islam radikal atau fanatisme sayap kanan," tegasnya.
Wakil Kanselir Austria Heinz-Christian Strache, dari Partai Kebebasan sayap kanan (FPO), mengatakan partainya tidak ada hubungannya dengan Gerakan Identitarian, lapor Reuters. FPO adalah bagian dari koalisi pemerintahan dengan Partai Rakyat Austria-nya Kurz.
Jaksa penuntut sekarang mencari kemungkinan hubungan kriminal antara Tarrant dan Sellner (30) yang dengan potongan rambutnya yang tajam dan kacamata berbingkai hitam telah dideskripsikan sebagai "anak poster" untuk gerakan Identitarian seluruh Eropa, yang menentang para migran Muslim.
Pada 2018, Sellner diadili untuk keanggotaannya dalam sebuah organisasi kriminal dan pidato kebencian, tetapi kemudian dibebaskan tanpa tuduhan.
Pada tahun yang sama, Sellner juga salah satu dari tiga aktivis sayap kanan yang dilarang memasuki Inggris untuk berpidato di Hyde Park London.
Dalam sepucuk surat yang dikirim ke kelompok itu, Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan para aktivis berencana untuk bertemu aktivis sayap kanan Inggris Tommy Robinson dan kemungkinan akan memicu ketegangan antara masyarakat lokal di Inggris.
(ian)