AS pada Rusia: Berhenti Campur Tangan di Venezuela
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mendesak Rusia untuk angkat kaki dari Venezuela. Dia menegaskan, Washington dan sekutunya tidak akan tinggal diam melihat apa yang disebutkan kerusakan yang ditimbulkan Moskow di Venezuela.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Robert Palladino menuturkan desakan itu disampaikan Pompeo saat melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
Paladino menuturkan, dalam pembicaraan itu Pompeo meminta Rusia untuk menghentikan perilakunya yang tidak konstruktif di Venezuela, termasuk berhenti mengirimkan personel militer ke negara itu.
"Terus masuknya personel militer Rusia untuk mendukung rezim tidak sah Nicolas Maduro di Venezuela berisiko memperpanjang penderitaan rakyat Venezuela yang sangat mendukung Presiden sementara Juan Guaido," ucap Paladino, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (26/3).
Pernyataan Paladino ini merujuk pada laporan adanya dua pesawat Angkatan Udara Rusia yang mendarat di bandara utama Venezuela dengan membawa seorang pejabat pertahanan dan hampir 100 tentara Moskow. Pendaratan pesawat itu dilaporkan berlangsung hari Sabtu di saat hubungan antara Caracas dan Moskow semakin kuat.
Sebuah situs web pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa dua pesawat berangkat dari bandara militer Rusia menuju Caracas pada hari Jumat. Situs pelacakan penerbangan lainnya menunjukkan bahwa satu pesawat meninggalkan Caracas pada hari Minggu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Robert Palladino menuturkan desakan itu disampaikan Pompeo saat melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
Paladino menuturkan, dalam pembicaraan itu Pompeo meminta Rusia untuk menghentikan perilakunya yang tidak konstruktif di Venezuela, termasuk berhenti mengirimkan personel militer ke negara itu.
"Terus masuknya personel militer Rusia untuk mendukung rezim tidak sah Nicolas Maduro di Venezuela berisiko memperpanjang penderitaan rakyat Venezuela yang sangat mendukung Presiden sementara Juan Guaido," ucap Paladino, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (26/3).
Pernyataan Paladino ini merujuk pada laporan adanya dua pesawat Angkatan Udara Rusia yang mendarat di bandara utama Venezuela dengan membawa seorang pejabat pertahanan dan hampir 100 tentara Moskow. Pendaratan pesawat itu dilaporkan berlangsung hari Sabtu di saat hubungan antara Caracas dan Moskow semakin kuat.
Sebuah situs web pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa dua pesawat berangkat dari bandara militer Rusia menuju Caracas pada hari Jumat. Situs pelacakan penerbangan lainnya menunjukkan bahwa satu pesawat meninggalkan Caracas pada hari Minggu.
(esn)