Sesaat Sebelum MH370 Lenyap, Co-Pilot Coba Gunakan Ponsel

Minggu, 24 Maret 2019 - 03:22 WIB
Sesaat Sebelum MH370 Lenyap, Co-Pilot Coba Gunakan Ponsel
Sesaat Sebelum MH370 Lenyap, Co-Pilot Coba Gunakan Ponsel
A A A
KUALA LUMPUR - Sesaat sebelum penerbangan Malaysia Airlines MH370 menghilang secara misterius pada 8 Maret 2014, co-pilot mencoba menggunakan ponsel di tengah penerbangan. Pesawat pembawa 239 orang itu lenyap misterius saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing.

Aktivitas co-pilot bernama Fariq Abdul Hamid itu dilaporkan The Australian, Minggu (24/3/2019), mengutip laporan rahasia yang bocor.

Laporan itu mengklaim bahwa menara telekomunikasi di Bandar Baru Farlim Penang di Malaysia melacak nomor ponsel Fariq Abdul Hamid digunakan hanya beberapa menit sebelum pesawat Boeing 777 itu menghilang dari radar.

Mike Keane, seorang mantan kepala pilot maskapai terbesar di Inggris, Easyjet, mengatakan bahwa laporan itu mengonfirmasi teori bahwa kapten pilot MH370, Zaharie Ahmad Shah, dengan paksa mengambil kendali atas pesawat sebelum menjatuhkannya ke laut dengan 239 orang di dalamnya.

Menurut Keane, Shah mungkin telah memberitahu Fariq untuk pergi ke kabin sebelum dia mengunci kokpit dan menekan pesawat.

“Petugas pertama akan terampil dalam menanggapi depresi karena pelatihan reguler. Jika Fariq membawa ponselnya, dia akan mengambil botol oksigen sebelum mematikan ponselnya atau mengaktifkannya," kata Keane.

Kasus hipoksia, yang tetap menjadi teori resmi pemerintah Malaysia saat ini dan Biro Keselamatan Transportasi Australia, mengklaim bahwa Shah tidak sadarkan diri di akhir perjalanan ketika pesawat melanjutkan dengan sistem autopilot di atas Samudra Hindia sebelum kehabisan bahan bakar dan jatuh ke laut.

Teori itu menunjuk pada Shah sebagai kemungkinan pelakunya, yang diduga tidak bahagia karena masalah perkawinan. Teori itu juga menduga Shah sengaja mengambil pesawat itu untuk kawin lari dengan kekasihnya dan memulai hidup baru, tetapi tidak berhasil.

Ada juga laporan spekulasi bahwa Shah hancur perasaannya karena hukuman kontroversial yang diterima pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, atas tuduhan sodomi hanya beberapa jam sebelum pesawat lepas landas.

Keluarga dan teman-teman pilot dengan keras menolak klaim spekulasi seperti itu yang dianggap tidak berdasar. Keluarga dan teman-teman Shah mengatakan bahwa kapten pilot itu mencintai kehidupan. Dia memiliki catatan terbang yang sempurna dan tidak akan pernah sengaja menabrakkan pesawat.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5717 seconds (0.1#10.140)