Foto Ardern Peluk Korban Christchurch Selimuti Burj Khalifa
A
A
A
DUBAI - Penguasa Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum, berterima kasih kepada Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern atas empatinya yang tulus pasca serangan terhadap dua masjid Selandia Baru yang menewaskan 50 Muslim.
Sebagai bentuk terima kasih itu, bangunan tertinggi di dunia Burj Khalifa menampilkan foto Ardern tengah memeluk seorang korban serangan Christchurch.
Ardern telah menerima pujian luas dari seluruh dunia dan khususnya dari negara-negara Muslim serta para pemimpinnya atas caranya menangani dampak serangan teroris yang dilakukan oleh seorang pendukung supremasi kulit putih.
"Selandia Baru hari ini terdiam untuk menghormati para martir serangan masjid," tulis Sheikh Mohammed.
"Terima kasih PM Jacinda Ardern dan Selandia Baru atas empati dan dukungan tulus Anda yang telah memenangkan rasa hormat dari 1,5 miliar Muslim setelah serangan teroris yang mengguncang komunitas Muslim di seluruh dunia," sambungnya seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (23/3/2019).
Ardern memimpin ribuan orang dalam hening cipta selama dua menit pada hari Jumat kemarin ketika negara yang terkejut itu berkumpul untuk mengingat mereka yang terbunuh dalam serangan tersebut.
Ia mengatakan kepada orang-orang yang berkumpul di taman di seberang masjid Al Noor, di mana 42 orang meninggal, bahwa: "Selandia Baru berduka dengan Anda. Kami adalah satu."
Tanggapan perdana menteri terhadap pembunuhan itu telah dikagumi secara luas dalam membantu negara untuk berdamai dengan kekejaman. Beberapa jam setelah penembakan, dia mengenakan jilbab hitam dan mengunjungi anggota komunitas Muslim.
Dia bergerak untuk meyakinkan mereka yang terperangkap dalam serangan dan memeluk korban yang selamat di sebuah pusat komunitas di Christchurch.
"Kami mewakili keragaman, kebaikan, kasih sayang," kata Ardern pada hari serangan itu.
“Rumah bagi mereka yang berbagi nilai-nilai kita. Perlindungan bagi mereka yang membutuhkannya. Dan nilai-nilai itu tidak akan dan tidak bisa diguncang oleh serangan ini," ujarnya.
Ia tidak ragu untuk menggambarkan pembunuhan itu sebagai serangan teroris dan mengatakan dia akan menolak untuk menyebutkan nama pembunuh yang melakukannya.
Tapi dia juga bertindak cepat dengan merevisi undang-undang. Pemerintahannya pada hari Kamis melarang penjualan senjata semi-otomatis.
"Kinerja Ardern luar biasa - dan saya percaya dia akan sangat dipuji untuknya baik di dalam negeri maupun internasional," komentator politik Bryce Edwards dari Victoria University di Wellington mengatakan kepada Reuters.
Media sosial telah dibanjiri dengan pesan-pesan kekaguman terhadap Ardern, dengan banyak yang menggunakan dia sebagai contoh untuk diikuti oleh politisi mereka sendiri.
Sebagai bentuk terima kasih itu, bangunan tertinggi di dunia Burj Khalifa menampilkan foto Ardern tengah memeluk seorang korban serangan Christchurch.
Ardern telah menerima pujian luas dari seluruh dunia dan khususnya dari negara-negara Muslim serta para pemimpinnya atas caranya menangani dampak serangan teroris yang dilakukan oleh seorang pendukung supremasi kulit putih.
"Selandia Baru hari ini terdiam untuk menghormati para martir serangan masjid," tulis Sheikh Mohammed.
"Terima kasih PM Jacinda Ardern dan Selandia Baru atas empati dan dukungan tulus Anda yang telah memenangkan rasa hormat dari 1,5 miliar Muslim setelah serangan teroris yang mengguncang komunitas Muslim di seluruh dunia," sambungnya seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (23/3/2019).
Ardern memimpin ribuan orang dalam hening cipta selama dua menit pada hari Jumat kemarin ketika negara yang terkejut itu berkumpul untuk mengingat mereka yang terbunuh dalam serangan tersebut.
Ia mengatakan kepada orang-orang yang berkumpul di taman di seberang masjid Al Noor, di mana 42 orang meninggal, bahwa: "Selandia Baru berduka dengan Anda. Kami adalah satu."
Tanggapan perdana menteri terhadap pembunuhan itu telah dikagumi secara luas dalam membantu negara untuk berdamai dengan kekejaman. Beberapa jam setelah penembakan, dia mengenakan jilbab hitam dan mengunjungi anggota komunitas Muslim.
Dia bergerak untuk meyakinkan mereka yang terperangkap dalam serangan dan memeluk korban yang selamat di sebuah pusat komunitas di Christchurch.
"Kami mewakili keragaman, kebaikan, kasih sayang," kata Ardern pada hari serangan itu.
“Rumah bagi mereka yang berbagi nilai-nilai kita. Perlindungan bagi mereka yang membutuhkannya. Dan nilai-nilai itu tidak akan dan tidak bisa diguncang oleh serangan ini," ujarnya.
Ia tidak ragu untuk menggambarkan pembunuhan itu sebagai serangan teroris dan mengatakan dia akan menolak untuk menyebutkan nama pembunuh yang melakukannya.
Tapi dia juga bertindak cepat dengan merevisi undang-undang. Pemerintahannya pada hari Kamis melarang penjualan senjata semi-otomatis.
"Kinerja Ardern luar biasa - dan saya percaya dia akan sangat dipuji untuknya baik di dalam negeri maupun internasional," komentator politik Bryce Edwards dari Victoria University di Wellington mengatakan kepada Reuters.
Media sosial telah dibanjiri dengan pesan-pesan kekaguman terhadap Ardern, dengan banyak yang menggunakan dia sebagai contoh untuk diikuti oleh politisi mereka sendiri.
(ian)