Muncul Petisi Dukung PM Selandia Baru Terima Hadiah Nobel Perdamaian
A
A
A
WELLINGTON - Sebuah petisi yang berisi seruan agar Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menerima Hadiah Nobel Perdamaian diluncurkan. Hal itu sebagai bentuk pengakuan atas kepemimpinannya setelah serangan Christchurch.
Petisi di situs change.org itu mengatakan Ardern telah menunjukkan kebijaksanaan dan keberaniannya dalam menanggapi serangan teroris itu. Dari pantauan Sindonews, Sabtu (23/3/2019), petisi itu sudah ditandatangani oleh 2.325 dari 2.500 yang ditargetkan.
Ardern melakukan perjalanan ke Christchurch sehari setelah penembakan hari Jumat dan bertemu dengan anggota komunitas Muslim.
Ia juga mengumumkan perubahan undang-undang senjata Selandia Baru pada hari Kamis, enam hari setelah serangan itu. Undang-undang itu diharapkan sudah siap pada 11 April mendatang.
"Kepemimpinannya yang kuat setelah penembakan di Christchurch, serangan pertama dari jenisnya dalam sejarah modern Selandia Baru, dapat mengajarkan satu atau dua hal kepada para pemimpin dunia lainnya yang kadang-kadang menjadi kasar ketika tragedi terjadi," bunyi petisi itu seperti dikutip dari Newshub.
Namun, petisi tersebut ditujukan kepada PBB bukan kepada Komite Nobel Norwegia yang menyelenggarakan pemberian hadiah bergengsi itu. Nominasi untuk Hadiah Nobel Perdamaian sendiri dilakukan antara September dan Februari.
Mereka yang dapat membuat nominasi termasuk anggota pemerintah nasional, profesor universitas dari berbagai mata pelajaran pilihan dan mantan penerima Hadiah Nobel Perdamaian.
Daftar lengkap siapa yang dapat mencalonkan tersedia di situs web Hadiah Nobel.
Petisi di situs change.org itu mengatakan Ardern telah menunjukkan kebijaksanaan dan keberaniannya dalam menanggapi serangan teroris itu. Dari pantauan Sindonews, Sabtu (23/3/2019), petisi itu sudah ditandatangani oleh 2.325 dari 2.500 yang ditargetkan.
Ardern melakukan perjalanan ke Christchurch sehari setelah penembakan hari Jumat dan bertemu dengan anggota komunitas Muslim.
Ia juga mengumumkan perubahan undang-undang senjata Selandia Baru pada hari Kamis, enam hari setelah serangan itu. Undang-undang itu diharapkan sudah siap pada 11 April mendatang.
"Kepemimpinannya yang kuat setelah penembakan di Christchurch, serangan pertama dari jenisnya dalam sejarah modern Selandia Baru, dapat mengajarkan satu atau dua hal kepada para pemimpin dunia lainnya yang kadang-kadang menjadi kasar ketika tragedi terjadi," bunyi petisi itu seperti dikutip dari Newshub.
Namun, petisi tersebut ditujukan kepada PBB bukan kepada Komite Nobel Norwegia yang menyelenggarakan pemberian hadiah bergengsi itu. Nominasi untuk Hadiah Nobel Perdamaian sendiri dilakukan antara September dan Februari.
Mereka yang dapat membuat nominasi termasuk anggota pemerintah nasional, profesor universitas dari berbagai mata pelajaran pilihan dan mantan penerima Hadiah Nobel Perdamaian.
Daftar lengkap siapa yang dapat mencalonkan tersedia di situs web Hadiah Nobel.
(ian)