Intelijen Venezuela Tangkap Pembantu Guaido

Jum'at, 22 Maret 2019 - 08:27 WIB
Intelijen Venezuela...
Intelijen Venezuela Tangkap Pembantu Guaido
A A A
CARACAS - Tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido mengatakan agen intelijen yang bekerja untuk Presiden Nicolas Maduro telah menangkap kepala stafnya.

Pembantu Guaido Roberto Marrero ditahan dalam sebuah penggerebekan di rumahnya semalam.

"Kami tidak tahu keberadaannya," tweeted Guaido, Kamis. "Dia harus segera dibebaskan," imbuhnya seperti dilansir dari VOA, Jumat (22/3/2019).

Anggota parlemen oposisi Sergio Vergara mengatakan agen intelijen juga menggerebek rumahnya. Ia menuduh para agen intelijen itu menempatkan senjata di rumah Marrero.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menuntut pembebasan segera Marrero dan mengatakan mereka yang berada di balik penangkapan akan dimintai pertanggungjawaban.

Sedangkan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton menyatakan Maduro telah membuat kesalahan besar lainnya yang tidak mungkin tidak direspon dalam tweetnya.

Sementara di Washington, senator Texas John Cornyn dan Ted Cruz mengatakan rezim Maduro harus membebaskan enam eksekutif perusahaan minyak Citgo yang telah dipenjara sejak November 2017 karena tuduhan pencucian uang dan penggelapan. Lima dari enam eksekutif itu adalah orang Texas.

"Kami sangat prihatin dengan kesehatan dan keselamatan mereka karena mereka terus digunakan sebagai bidak politik oleh pemerintah yang tidak sah," kata para senator.

"Setiap hari yang berlalu sangat menyiksa untuk keluarga-keluarga ini tanpa orang yang mereka cintai," imbuh mereka.

Cornyn dan Cruz mengatakan keenam orang itu ditahan dalam kondisi yang memburuk. Keduanya mengatakan pihak berwenang Venezuela telah membantah keberadaan mereka dalam persidangan dan kontak dengan Departemen Luar Negeri.

Citgo adalah ahli pemasaran khusus penyulingan dan bensin yang berbasis di AS terutama dimiliki oleh perusahaan minyak milik negara Venezuela, PDVSA.

Karena sanksi AS terhadap PDVSA, laba Citgo ditempatkan di rekening yang diblokir sehingga pemerintah Maduro tidak dapat mengaksesnya.

Maduro dan Guaido sedang berjuang untuk menguasai Citgo, sumber utama uang tunai dari AS.

AS dan sekitar 50 negara lainnya mengakui Guaido sebagai presiden sah Venezuela dan mengatakan Maduro harus lengser.

Presiden Donald Trump mengatakan semua opsi ada di atas meja untuk Venezuela, tetapi telah menolak untuk mengatakan kapan ia akan menggunakan kekuatan militer.

Jatuhnya harga minya dunia, korupsi dan kebijakan sosialis yang gagal telah menghancurkan ekonomi Venezuela yang kaya minyak. Makanan dan obat-obatan langka, dan lebih dari 3 juta rakyat Venezuela telah meninggalkan negara itu.

Maduro telah menunjukkan sedikit toleransi untuk perbedaan pendapat. Namun, ia menyalahkan masalah negaranya kepada AS, dan menuduh Washington mendukung oposisi dalam merencanakan kudeta.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1222 seconds (0.1#10.140)