Sekjen PBB Ucapkan Duka Cita atas Bencana di Indonesia Timur
A
A
A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban banjir bandang yang melanda wilayah Sentani, Papua, dan gempa buni di wilayah Nusa Tenggara Barat.
"Sekretaris Jenderal sedih dengan hilangnya nyawa, kerusakan harta benda dan perpindahan orang karena banjir bandang dan tanah longsor di Sentani, Jayapura dan Papua, dan gempa bumi di Provinsi Nusa Tenggara Barat di Indonesia," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric.
"Dia memperluas belasungkawa kepada keluarga para korban dan kepada rakyat serta Pemerintah Indonesia," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (18/3).
Kodam XVII/Cenderawasih mencatat sudah 81 orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Sentani.
Sementara itu, data BNPB Hingga Senin siang pukul 15.00 WIB, korban meninggal mencapai 79 jiwa dan 43 jiwa belum ditemukan. Ke-72 jiwa korban meninggal teridentifikasi di Kabupaten Jayapura, sisanya berada di Kota Jayapura. Terkait dengan korban hilang, 34 jiwa diidentifikasi di Kampung Milimik Sentani, 6 di Komplek Perumahan Inauli Advent dan 3 di Doyo Baru.
Sedangkan gempa di Lombok yang terjadi kemarin siang dengan kekuatan M 5,4 menewaskan setidaknya 44 orang. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan 32 unit rumah roboh, dan 499 unit rumah rusak sedang dan rusak ringan akibat gempa itu.
Sutopo menambahkan korban luka-luka sebanyak 44 orang dimana 36 orang warga Indonesia dan 8 orang WNA Malaysia. Sebanyak 36 wisatawan, 22 wisatawan dari Malaysia dan 14 wisatawan nusantara, telah berhasil dievakuasi dari kawasan Air Terjun Tiu Kelep di Lombok Utara.
"Sekretaris Jenderal sedih dengan hilangnya nyawa, kerusakan harta benda dan perpindahan orang karena banjir bandang dan tanah longsor di Sentani, Jayapura dan Papua, dan gempa bumi di Provinsi Nusa Tenggara Barat di Indonesia," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric.
"Dia memperluas belasungkawa kepada keluarga para korban dan kepada rakyat serta Pemerintah Indonesia," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (18/3).
Kodam XVII/Cenderawasih mencatat sudah 81 orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Sentani.
Sementara itu, data BNPB Hingga Senin siang pukul 15.00 WIB, korban meninggal mencapai 79 jiwa dan 43 jiwa belum ditemukan. Ke-72 jiwa korban meninggal teridentifikasi di Kabupaten Jayapura, sisanya berada di Kota Jayapura. Terkait dengan korban hilang, 34 jiwa diidentifikasi di Kampung Milimik Sentani, 6 di Komplek Perumahan Inauli Advent dan 3 di Doyo Baru.
Sedangkan gempa di Lombok yang terjadi kemarin siang dengan kekuatan M 5,4 menewaskan setidaknya 44 orang. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan 32 unit rumah roboh, dan 499 unit rumah rusak sedang dan rusak ringan akibat gempa itu.
Sutopo menambahkan korban luka-luka sebanyak 44 orang dimana 36 orang warga Indonesia dan 8 orang WNA Malaysia. Sebanyak 36 wisatawan, 22 wisatawan dari Malaysia dan 14 wisatawan nusantara, telah berhasil dievakuasi dari kawasan Air Terjun Tiu Kelep di Lombok Utara.
(esn)