Korban Tewas Runtuhnya Gedung Sekolah di Nigeria 9 Orang
A
A
A
LAGOS - Petugas penyelamat terus mencari korban dalam peristiwa runtuhnya gedung sekolah empat lantai di kota terbesar Nigeria, Lagos. Sejauh ini, tim penyelamat telah menemukan sembilan orang korban tewas.
"Kami bekerja sepanjang malam dan satu mayat ditemukan," kata koordinator barat daya Badan Penanggulangan Darurat Nasional (NEMA), Ibrahim Farinloye, seperti dikutip dari AFP, Kamis (14/3/2019).
Bangunan bobrok di daerah Pulau Lagos yang padat penduduk di kota itu jatuh tanpa peringatan pada hari Rabu pagi.
Penduduk setempat, petugas pemadam kebakaran dan pekerja dinas darurat lainnya mengangkat puing-puing untuk menemukan mereka yang terjebak, dalam situasi yang kacau.
Baca juga: Sekolah Empat Lantai Runtuh di Nigeria, 100 Anak Terperangkap
"Tiga puluh tujuh orang diselamatkan hidup-hidup," kata Farinloye, Rabu malam.
Gubernur Negara Bagian Lagos Akinwunmi Ambode mengatakan bangunan itu telah perintahkan untuk dibongkar dan sebuah kamar anak-anak serta sekolah dasar beroperasi secara ilegal di salah satu lantainya.
Tas sekolah, mainan, dan pakaian berada di antara tumpukan puing ketika buldoser berusaha membersihkan jalan melalui puing-puing.
Pekerja toko Adeniyi Afolabi, yang tinggal di dekatnya, memberi nama sekolah itu sebagai Ohen Nursery dan Primary, serta mengatakan ada 144 siswa yang hadir pada hari Rabu.
Warga setempat lainnya, Zion Munachi, juga mengkonfirmasi nama dan jumlah murid. Keduanya mengatakan tidak semua anak berada di sekolah karena kegiatan olahraga.
Joshua Yang, dari Dinas Pemadam Kebakaran Negara Lagos, mengatakan area kamar anak bangunan sekarang telah dibersihkan.
"Tidak ada orang yang tersisa di reruntuhan," katanya kepada saluran TVC News.
Runtuhnya bangunan secara tragis umum terjadi di Nigeria, di mana peraturan bangunan kerap dilanggar.
Pada bulan September 2014, 116 orang meninggal - 84 di antaranya warga Afrika Selatan - ketika sebuah wisma bertingkat enam runtuh di kompleks gereja televangelist selebritas Lagos TB Joshua. Penyelidikan menemukan lantai tambahan telah ditambahkan tanpa izin perencanaan.
Pada tahun 2016, setidaknya 60 orang tewas ketika atap runtuh di sebuah gereja di Uyo, Ibu Kota negara bagian Akwa Ibom, di selatan.
"Kami bekerja sepanjang malam dan satu mayat ditemukan," kata koordinator barat daya Badan Penanggulangan Darurat Nasional (NEMA), Ibrahim Farinloye, seperti dikutip dari AFP, Kamis (14/3/2019).
Bangunan bobrok di daerah Pulau Lagos yang padat penduduk di kota itu jatuh tanpa peringatan pada hari Rabu pagi.
Penduduk setempat, petugas pemadam kebakaran dan pekerja dinas darurat lainnya mengangkat puing-puing untuk menemukan mereka yang terjebak, dalam situasi yang kacau.
Baca juga: Sekolah Empat Lantai Runtuh di Nigeria, 100 Anak Terperangkap
"Tiga puluh tujuh orang diselamatkan hidup-hidup," kata Farinloye, Rabu malam.
Gubernur Negara Bagian Lagos Akinwunmi Ambode mengatakan bangunan itu telah perintahkan untuk dibongkar dan sebuah kamar anak-anak serta sekolah dasar beroperasi secara ilegal di salah satu lantainya.
Tas sekolah, mainan, dan pakaian berada di antara tumpukan puing ketika buldoser berusaha membersihkan jalan melalui puing-puing.
Pekerja toko Adeniyi Afolabi, yang tinggal di dekatnya, memberi nama sekolah itu sebagai Ohen Nursery dan Primary, serta mengatakan ada 144 siswa yang hadir pada hari Rabu.
Warga setempat lainnya, Zion Munachi, juga mengkonfirmasi nama dan jumlah murid. Keduanya mengatakan tidak semua anak berada di sekolah karena kegiatan olahraga.
Joshua Yang, dari Dinas Pemadam Kebakaran Negara Lagos, mengatakan area kamar anak bangunan sekarang telah dibersihkan.
"Tidak ada orang yang tersisa di reruntuhan," katanya kepada saluran TVC News.
Runtuhnya bangunan secara tragis umum terjadi di Nigeria, di mana peraturan bangunan kerap dilanggar.
Pada bulan September 2014, 116 orang meninggal - 84 di antaranya warga Afrika Selatan - ketika sebuah wisma bertingkat enam runtuh di kompleks gereja televangelist selebritas Lagos TB Joshua. Penyelidikan menemukan lantai tambahan telah ditambahkan tanpa izin perencanaan.
Pada tahun 2016, setidaknya 60 orang tewas ketika atap runtuh di sebuah gereja di Uyo, Ibu Kota negara bagian Akwa Ibom, di selatan.
(ian)