Putri Reema Ingin agar Tuntutan Kesetaraan Gender Dihormati
A
A
A
PUTRI Reema mendukung kesetaraan gender sebagai kekuatan pendorong untuk perubahan ekonomi di Arab dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia (WEF) pada tahun lalu.
“Kami tidak melakukan kesetaraan gender karena Barat menginginkannya atau agar bisa lepas dari Human Rights Watch atau karena Amnesty International akan mengatakan pekerjaan yang bagus dan bagus. Tapi, kami melakukannya karena itu benar,” ujarnya, dikutip Arab News.
Di sisi lain, dia menuduh media dunia menggunakan standar ganda dalam meliput transformasi Saudi. “Ada tekad untuk tidak mengizinkan kami membuat narasi baru. Anda meminta kami untuk berubah. Kemudian ketika kami menunjukkan perubahan, Anda datang kepada kami dengan sinis. Saya menemukan itu sangat merusak setiap hari dan merugikan para wanita yang ingin saya beri inspirasi,” urainya. Dia juga berharap setiap pihak menghormati kesetaraan gender yang sedang terjadi di Saudi.
“Mungkin kamu belum pernah mendengar suara kami sebelumnya. Hari ini suara perempuan Saudi mungkin tampak seperti anomali atau hal baru di seluruh dunia dan di Arab Saudi, tetapi hari ini kami diberi kesempatan dan platform untuk hadir dan lebih relevan,” ujarnya.
“Saya harap Anda tidak berpikir saya satu-satunya perempuan di Arab Saudi yang merasa seperti ini atau sedang berupaya untuk ini. Saya sebenarnya mewakili ribuan perempuan yang jauh lebih kompeten dan berkualitas daripada saya,” tuturnya. (Susi Susanti)
“Kami tidak melakukan kesetaraan gender karena Barat menginginkannya atau agar bisa lepas dari Human Rights Watch atau karena Amnesty International akan mengatakan pekerjaan yang bagus dan bagus. Tapi, kami melakukannya karena itu benar,” ujarnya, dikutip Arab News.
Di sisi lain, dia menuduh media dunia menggunakan standar ganda dalam meliput transformasi Saudi. “Ada tekad untuk tidak mengizinkan kami membuat narasi baru. Anda meminta kami untuk berubah. Kemudian ketika kami menunjukkan perubahan, Anda datang kepada kami dengan sinis. Saya menemukan itu sangat merusak setiap hari dan merugikan para wanita yang ingin saya beri inspirasi,” urainya. Dia juga berharap setiap pihak menghormati kesetaraan gender yang sedang terjadi di Saudi.
“Mungkin kamu belum pernah mendengar suara kami sebelumnya. Hari ini suara perempuan Saudi mungkin tampak seperti anomali atau hal baru di seluruh dunia dan di Arab Saudi, tetapi hari ini kami diberi kesempatan dan platform untuk hadir dan lebih relevan,” ujarnya.
“Saya harap Anda tidak berpikir saya satu-satunya perempuan di Arab Saudi yang merasa seperti ini atau sedang berupaya untuk ini. Saya sebenarnya mewakili ribuan perempuan yang jauh lebih kompeten dan berkualitas daripada saya,” tuturnya. (Susi Susanti)
(nfl)