Kemlu Coba Konfirmasi WNI yang Jadi Korban Kecelakaan Ethiopian Airlines
A
A
A
JAKARTA - Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri Indonesia, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, pihaknya masih mencoba mengkonfirmasi kabar adanya WNI yang jadi korban dalam kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines.
"Kemlu bersama Perwakilan RI di sekitar lokasi kejadian masih terus berkomunikasi dengan otoritas setempat untuk mendapatkan informasi yang sevalid mungkin mengenai kemungkinan adanya korban WNI," kata Iqbal pada Minggu (10/3).
Sebelumnya, CEO Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam menuturkan bahwa korban pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh berasal dari setidaknya 30 negara. Salah satu korban diketahui adalah seorang WNI.
Melansir Reuters pada Minggu (10/3), Gebremariam menuturkan bahwa 32 warga Kenya, 18 warga Kanada, sembilan warga Ethiopia, 8 warga Italia, 8 warga China, 8 warga Amerika Serikat (AS), 7 warga negara Inggris, 7 warga negara Prancis, 6 warga negara Mesir, 5 warga negara Belanda, 4 warga India, 4 orang dari Slovakia, 3 warga Austria, 3 Swedia, 3 Rusia, 2 Maroko, 2 Spanyol, 2 Polandia dan 2 Israel tewas dalam kecelakaan itu.
"Terdapat satu warga negara dari Belgia, Indonesia, Somalia, Norwegia, Serbia, Togo, Mozambik, Rwanda, Sudan, Uganda, dan Yaman dalam pesawat itu," ucapnya.
Gebremariam kemudian menuturkan bahwa dalam pesawat itu juga terdapat empat orang penumpang yang terdaftar menggunakan paspor PBB dan kebangsaan mereka belum diketahui hingga saat ini.
"Kemlu bersama Perwakilan RI di sekitar lokasi kejadian masih terus berkomunikasi dengan otoritas setempat untuk mendapatkan informasi yang sevalid mungkin mengenai kemungkinan adanya korban WNI," kata Iqbal pada Minggu (10/3).
Sebelumnya, CEO Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam menuturkan bahwa korban pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh berasal dari setidaknya 30 negara. Salah satu korban diketahui adalah seorang WNI.
Melansir Reuters pada Minggu (10/3), Gebremariam menuturkan bahwa 32 warga Kenya, 18 warga Kanada, sembilan warga Ethiopia, 8 warga Italia, 8 warga China, 8 warga Amerika Serikat (AS), 7 warga negara Inggris, 7 warga negara Prancis, 6 warga negara Mesir, 5 warga negara Belanda, 4 warga India, 4 orang dari Slovakia, 3 warga Austria, 3 Swedia, 3 Rusia, 2 Maroko, 2 Spanyol, 2 Polandia dan 2 Israel tewas dalam kecelakaan itu.
"Terdapat satu warga negara dari Belgia, Indonesia, Somalia, Norwegia, Serbia, Togo, Mozambik, Rwanda, Sudan, Uganda, dan Yaman dalam pesawat itu," ucapnya.
Gebremariam kemudian menuturkan bahwa dalam pesawat itu juga terdapat empat orang penumpang yang terdaftar menggunakan paspor PBB dan kebangsaan mereka belum diketahui hingga saat ini.
(esn)