Tujuh Bandara di Indonesia Terima Penghargaan Dunia

Sabtu, 09 Maret 2019 - 06:15 WIB
Tujuh Bandara di Indonesia...
Tujuh Bandara di Indonesia Terima Penghargaan Dunia
A A A
MONTREAL - Tujuh bandara Indonesia meraih penghargaan ASQ Awards dari Badan Bandara Internasional (ACI) dalam kategori fasilitas dan infrastruktur terbaik di dunia. Ini merupakan raihan positif kendati bandara-bandara tersebut berada di daerah.

Namun demikian, para pengelola bandara di Tanah Air harus tetap berinovasi di masa mendatang untuk menyambut jumlah penumpang udara yang diprediksi terus tumbuh. Hal ini sesuai proyeksi International Air Transport Association (IATA) yang memperkirakan trafik penumpang udara tahun ini naik 7,5%.

Penghargaan tersebut juga diharapkan dapat memacu bandara lain di Indonesia untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penggunanya. Dalam daftar yang dikeluarkan ACI, ketujuh bandara yang mendapat penghargaan tersebut adalah Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang dan Sultan Thaha di Jambi yang meraih penghargaan Airport Service Quality (ASQ) Departure Awards untuk kategori bandara terbaik dengan penumpang di bawah dua juta orang.

Kemudian, Bandara SM Badaruddin II di Palembang dan SS Kasim II di Pekanbaru meraih penghargaan yang sama untuk skala dua hingga lima juta penumpang. Bandara Sepinggan di Balikpapan juga meraih penghargaan untuk kategori lima hingga 15 juta penumpang. Yang paling menarik adalah Bandara Internasional Silangit di Siborong-borong, Indonesia yang menjadi bandara paling meningkat pelayanannya.

Penghargaan lain adalah untuk bandara dengan kategori lingkungan dan suasana terbaik untuk penumpang di bawah dua juta orang. Bandara tersebut adalah Depati Amir di Pangkal Pinang, RH Fisabilillah di Bintan, Silangit di Tapanuli, dan Sultan Thaha di Jambi. Keempat bandara tersebut juga meraih penghargaan untuk kategori fasilitas dan pelayanan terbaik.

“ASQ Awards merayakan pencapaian bandara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, dan mereka merepresentasikan penghargaan tertinggi bagi operator bandara di seluruh dunia,” ujar Direktur Jenderal ACI World Angela Gittens melansir situs ACI kemarin.

Gittens mengungkapkan, baik kategori baru maupun tradisional, bandara tersebut merespons kebutuhan penumpang yang semakin meningkat dan menginginkan pelayanan yang lebih baik. “Bandara-bandara yang memberikan pelayanan terbaik adalah alat bisnis penting untuk meningkatkan kemampuan industri yang kompetitif,” paparnya.

Pada saat bersamaan, ACI mengumumkan bandara dengan kualitas pelayanan terbaik di seluruh dunia. Bandara yang mendapatkan penghargaan tersebut adalah bandara internasional Indianapolis Beijing, Changi Singapura, dan Toronto Pearson. Bandara Changi di Singapura selalu mendapatkan penghargaan dalam setiap kategori ASQ Awards.

Selain itu, Aeroporto di Roma, Chhatrapati Shivaji di Mumbai, Indira Gandhi di Delhi, Shanghai Pudong, dan Sheremetyevo. Untuk Bandara Internasional Kempegowda di Bangalore, India, pertama kali memenangkan penghargaan untuk kategori Kedatangan yakni ASQ Awards.

Selain itu, Bandara Aeropuerto Ramón Villeda Morales di Honduras, serta bandara di Dublin, Oslo, Helsinki, Southampton, Bristol, dan London juga mendapatkan penghargaan yang sama. Untuk Bandara Fort McMurray di Kanada dan Bandara Muscat di Oman, juga mendapatkan penghargaan ASQ Awards.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi kinerja dua pengelola bandara di Indonesia yakni PT Angkasa Pura (AP) I dan PT Angkasa Pura (AP) II, atas berbagai penghargaan yang diberikan Airport Council International (ACI). Menurut Budi Karya, penghargaan tersebut menunjukkan kinerja pemerintah yang baik di sektor transportasi udara dalam memberikan layanan kepada para pengguna bandara.

“Tentu kita apresiasi. Ini menunjukkan pembangunan infrastruktur udara selama ini sudah ditunjang dengan pelayanan maksimal para pengelolanya,” ungkapnya. Namun begitu, Budi juga meminta kepada pengelola bandara untuk terus memacu diri memberikan inovasi layanan yang efektif kepada para penggunanya.

“Saya harap kita tidak berhenti di sini. Kita terus berkoordinasi bersama stakeholder transportasi untuk selalu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Maskapai, navigasi, logistik udara, dan semua pemangku kepentingan sektor udara, kita koordinasi memberikan yang lebih baik kepada pengguna atau penumpang bandara,” pungkasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa kesuksesan enam bandara kelolaannya mendapat penghargaan ACI merupakan bentuk keberhasilan perseroan melakukan berbagai transformasi pelayanan. “Transformasi pelayanan oleh AP II diakui oleh ACI merupakan perwakilan satu-satunya dari bandara-bandara seluruh dunia. Kami bangga dapat membawa industri kebandarudaraan nasional lebih tinggi lagi di tingkat global,” ungkap Awaluddin.

Dia menegaskan akan terus berkomitmen melakukan pembenahan transformasi demi kepuasan pelanggan di bandara-bandara utama dengan menghadirkan Millenial Airport Travel Experience.
Hal yang sama diungkapkan Direktur Utama AP I Faik Fahmi. Menurutnya, penghargaan tersebut merupakan bukti nyata dan kerja keras AP I dalam meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa bandara.

“Penghargaan ASQ Awards merupakan capaian bandara kelas dunia dalam memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggannya. Ini sebuah bentuk pengakuan dan untuk selanjutnya terus memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna bandara,” ungkapnya.

Diketahui, enam bandara di bawah kendali AP II yang mendapat penghargaan adalah Bandara Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekan Baru), Silangit (Siborong-borong), serta Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang).

Adapun satu bandara kelolaan AP I yang mendapat penghargaan adalah Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan. Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan saat ini pembangunan bandara gencar dilakukan pemerintah dan pengelola bandara melalui Angkasa Pura.

Menurutnya, tujuh bandara yang mendapatkan penghargaan dari ACI tersebut hanya sebagian kecil dari ratusan bandara yang ada di Indonesia. “Kalau saya melihat masih banyak tantangan ke depan. Ini hanya sebagian kecil dari bandara-bandara yang ada di Indonesia. Setidaknya pengelolaan tujuh bandara ini sudah diakui dunia, sekarang tantangannya bagaimana bandara lain yang ada mengikuti standar penilaian yang sama,” kata Alvin.

Dia menambahkan, pemenuhan standar bandara di Indonesia akan secara bertahap dipenuhi apabila didukung kualitas layanan yang memadai. Menurutnya, tantangan pengelolaan bandara ke depan ada pada perencanaan yang matang dengan mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang dari tahun ke tahun.

“Bandara itu akan selalu dinamis sesuai dengan kebutuhan jumlah penumpang. Kalau ini matang di perencanaan, saya kira tinggal menyesuaikan karakter atau kebutuhan penumpangnya yang harus bisa dijawab oleh pengelola bandara,” pungkasnya.

34 Indikator Penilaian


Penghargaan ASQ Awards akan dilaksanakan pada ACI Customer Experience Global Summit yang dilaksanakan di Bali pada September mendatang. “ACI ASQ merupakan program yang memberikan penghargaan objektif dan menjadi benchmarking bagi bandara untuk meningkatkan performanya,” ujar Gittens.

ASQ Awards merupakan program penghargaan dengan penilaian berdasarkan 34 indikator kunci. Tiga perempat dari 100 bandara tersibuk di dunia masuk dalam bagian ASQ. Selama 2018 lalu, separuh dari 8,3 juta pelancong di seluruh dunia menggunakan bandara yang masuk dalam ACI. ACI merupakan asosiasi perdagangan bandara di dunia yang didirikan pada 1991 dengan tujuan meningkatkan kerja sama di antara pengelola bandara.

Mereka juga ingin meningkatkan kerja sama dengan mitra asosiasi penerbangan dunia lain, seperti International Civil Aviation Organization, International Air Transport Association, dan Civil Air Navigation Services Organization. Hingga Januari 2019, ACI memiliki 646 anggota yang mengoperasikan 1.960 bandara di 176 negara.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9339 seconds (0.1#10.140)