Percobaan-percobaan Kudeta Gagal Paling Dramatis di Dunia
A
A
A
KUDETA militer adalah salah satu manuver politik ekstrem di berbagai belahan dunia modern. Elit tentara, baik yang didukung rakyat atau tidak, mengambil alih pemerintahan karena berbeda visi. Meski banyak kudeta yang berhasil, tak sedikit juga gerakan perebutan kekuasaan tak sah ini yang mengalami kegagalan, di mana saja?
1. Upaya Kudeta terhadap Presiden Sukarno ( Indonesia 1965)
Pada 1965, ekonomi Indonesia sangat buruk ditandai inflasi yang menyentuh 650%. Di sisi lain popularitas Partai Komunis Indonesia (PKI) tumbuh pesat. Anggota PKI diklaim mencapai 3,5 juta, menjadikannya Partai Komunis terbesar ketiga di dunia.
Pada 30 September 1965 "Gerakan 30 September," yang dipimpin Letnan Kolonel Untung melakukan upaya kudeta. Gerakan ini berhasil menculik 7 petinggi Angkatan Darat yang diikuti pengumuman terbentuknya pemerintahan sementara.
Merespons hal itu dipimpin Pangkostrad Mayjen Soeharto berhasil mengagalkan upaya kudeta tersebut. Sekitar 500.000 anggota dan simpatisan PKI diburu dan dibunuh setelah kegagalan kudeta tersebut.
2. Upaya Kudeta Uni Soviet 1991
Percobaan kudeta Uni Soviet 1991 (19-21 Agustus 1991), juga dikenal dengan sebutan Kudeta Agustus atau Pemberontakan, merupakan percobaan kudeta yang dilakukan untuk mengambil alih kekuasaan Uni Soviet dari tangan Mikhail Gorbachev, Presiden Uni Soviet kala itu.
Para pemimpin kudeta ini adalah anggota garis keras Partai Komunis Uni Soviet yang menolak program reformasi Gorbachev dan pembentukan Uni Negara-Negara Berdaulat. Percobaan kudeta ini ditolak oleh masyarakat, terutama di Moskwa.
Meskipun hanya bertahan selama dua hari, kudeta ini membuat Uni Soviet makin tidak stabil. Percobaan kudeta ini juga dianggap sebagai penyebab utama pembubaran Uni Soviet.
3. Percobaan Kudeta Pertama Kenya 1982
Kenya di penghujung era 70-an dipimpin oleh Daniel Arap Moi, presiden yang dinilai sangat otoriter. Pada 1982, sekelompok tentara sepakat menggulingkan sang diktator Kenya.
Upaya kudeta ini terutama didukung oleh tentara dari Angkatan Udara. Masalahnya, usaha kudeta sejalan dengan ketidakpuasan rakyat, ternyata pasukan pemberontak tidak disiplin saat beraksi.
Alhasil, Moi berhasil mengonsolidasikan kekuatan dan memukul balik pemberontak. Total korban tewas mencapai 600-an orang. Moi berkuasa 24 tahun, paling lama sepanjang sejarah Kenya dan baru lengser pada 2002.
4. The Algiers Putsch (Prancis 1961)
Putsch Algiers juga dikenal sebagai putsch Jenderal (Putsch des généraux), adalah kudeta yang gagal menekan Presiden Prancis Charles de Gaulle untuk tidak meninggalkan Aljazair Prancis, bersama dengan orang-orang Prancis dan orang Arab pro-Prancis yang tinggal di sana.
Upaya kudeta diorganisasikan di Aljazair Prancis oleh pensiunan jendral tentara Prancis Maurice Challe (mantan panglima tertinggi di Aljazair Prancis), Edmond Jouhaud (mantan Inspektur Jenderal Angkatan Udara Prancis), André Zeller (mantan Kepala Staf Angkatan Darat Prancis) dan Raoul Salan (mantan panglima tertinggi di Aljazair Prancis). Upaya kudeta berlangsung dari 21 April hingga 26 April 1961 di tengah-tengah Perang Aljazair (1954-62).
5. Kapp Putsch (Jerman 1920)
Kapp Putsch merupakan upaya kudeta pada 13 Maret 1920 yang bertujuan membatalkan Revolusi Jerman 1918-1919, sekaligus menggulingkan Republik Weimar. Kudeta itu terjadi di ibu kota, Berlin, dan pemerintah Jerman yang sah terpaksa meninggalkan kota.
Kudeta itu gagal setelah beberapa hari, ketika sebagian besar penduduk Jerman mengikuti panggilan oleh pemerintah untuk bergabung dalam pemogokan umum. Sebagian besar pegawai negeri menolak untuk bekerja sama dengan Kapp dan sekutunya.
6. Upaya Kudeta terhadap Corazon Aquino (Filipina 1989)
Corazon Aquino menjadi Presiden Filipina dengan mengalahkan Ferdinand Marcos pada Pemilu 1985. Ketika berkuasa, Cory mengalami tujuh kali upaya kudeta oleh militer dari Juli 1986 sampai Desember 1989.
Upaya kudeta paling dramatis terjadi pada 1 Desember 1989 dipelopori Kolonel Gregorio Honasan, tentara yang dulu membantu Cory menggulingkan Marcos. Ternyata upaya enam kudeta sebelumnya memberi Cory pengalaman menghadapi hal itu.
Cory meminta bantuan militer Amerika Serikat .Hanya dalam dua hari, situasi berbalik. Lebih dari 99 orang tewas dam 570 lainnya luka-luka dalam pertempuran lima hari. Kudeta 1989 berakhir setelah tujuh hari perlawanan
7. Insiden Kyujo (Jepang, 1945)
Insiden Kyūjo adalah percobaan kudeta militer di Kekaisaran Jepang pada akhir Perang Dunia II tepatnya terjadi pada malam 14-15 Agustus 1945, tepat sebelum pengumuman Jepang menyerah kepada Sekutu. Kudeta dilakukan oleh Kantor Staf Kementerian Perang Jepang.
Para perwira membunuh Letnan Jenderal Takeshi Mori dari Divisi Penjaga Kekaisaran Pertama dan berusaha menduduki Istana Kekaisaran Tokyo (Kyūjō). Mereka berusaha menempatkan Kaisar dalam tahanan rumah.
Sayangnya mereka gagal membujuk Angkatan Darat Distrik Timur dan komando tinggi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang untuk ikut dalam kudeta. Karena gagal menggulingkan Rumah Kekaisaran Jepang, pelaku kudeta akhirnya bunuh diri.
8. The July Putsch (Austria, 1934)
The July Putsch adalah upaya kudeta yang gagal terhadap rezim Austrofasis oleh Nazi Austria, yang berlangsung antara 25-30 Juli 1934. Hanya beberapa bulan setelah Perang Sipil Austria Nazi Austria, tentara SS Jerman menyerang Kanselir di Wina dalam upaya menggulingkan pemerintah Front Tanah Air Engelbert Dollfuss untuk menggantinya dengan pemerintahan pro-Nazi di bawah Anton Rintelen dari Kristen.
Putsch Nazi akhirnya gagal karena mayoritas populasi Austria dan pasukan Federal tetap setia kepada pemerintah. Namun Nazi berhasil membunuh Kanselir Dollfuss, meskipun Kurt Schuschnigg menggantikannya dan rezim Austrofasis tetap berkuasa.
9. Upaya Kudeta terhadap Saddam Hussein (Irak, 1996)
Pada awal 1996, Presiden AS Bill Clinton menugaskan upaya kudeta terhadap Saddam melalui upaya kolaboratif oleh CIA, intelijen Inggris, dan sejumlah besar agen dan rekrutmen Kurdi dan Irak. Tim gabungan itu dinamakan "Kesepakatan Nasional Irak" (INA) yang dipimpin oleh Dr. Iyad Mohammed Alawi, mantan anggota partai Baath.
Alawi mulai secara terbuka mengakui kepada media bahwa ia ingin melakukan kudeta untuk menggulingkan Saddam. Sayangnya, tanpa disadari upaya itu bocor ke Saddam karena adnya agen ganda yang menyusup ke tim. Kudeta itu digagalkan secara instan. Hussein menangkap 160 perwira militer dan konspirator dan banyak dari mereka dieksekusi.
10. Upaya Kudeta terhadap Haile Selassie (Ethiopia 1960)
Upaya kudeta Ethiopia 1960 dilancarkan pada 13 Desember 1960 untuk menjatuhkan Kaisar Haile Selassie yang saat itu sedang berkunjung ke Brasil. Empat pelaku kudeta dikepalai Germame Neway dan kakaknya Brigadir Jenderal Mengistu Neway (Komandan pengawal pribadi kekaisaran) menyandera beberapa menteri dan tokoh-tokoh penting dan menguasai sebagian besar Ibu Kota Addis Ababa.
Para pemimpin kudeta mengumumkan pendirian pemerintahan baru di bawah putra mahkota Asfaw Wossen. Sayangnya, rencana kudeta itu tidak dipikirkan dengan baik dan hanya mendapat sedikit dukungan. Pada 17 Desember, kelompok loyalis Selassei merebut kembali Addis Ababa dan para pelaku kudeta banyak yang tewas atau telah melarikan diri. (Wahyono)
1. Upaya Kudeta terhadap Presiden Sukarno ( Indonesia 1965)
Pada 1965, ekonomi Indonesia sangat buruk ditandai inflasi yang menyentuh 650%. Di sisi lain popularitas Partai Komunis Indonesia (PKI) tumbuh pesat. Anggota PKI diklaim mencapai 3,5 juta, menjadikannya Partai Komunis terbesar ketiga di dunia.
Pada 30 September 1965 "Gerakan 30 September," yang dipimpin Letnan Kolonel Untung melakukan upaya kudeta. Gerakan ini berhasil menculik 7 petinggi Angkatan Darat yang diikuti pengumuman terbentuknya pemerintahan sementara.
Merespons hal itu dipimpin Pangkostrad Mayjen Soeharto berhasil mengagalkan upaya kudeta tersebut. Sekitar 500.000 anggota dan simpatisan PKI diburu dan dibunuh setelah kegagalan kudeta tersebut.
2. Upaya Kudeta Uni Soviet 1991
Percobaan kudeta Uni Soviet 1991 (19-21 Agustus 1991), juga dikenal dengan sebutan Kudeta Agustus atau Pemberontakan, merupakan percobaan kudeta yang dilakukan untuk mengambil alih kekuasaan Uni Soviet dari tangan Mikhail Gorbachev, Presiden Uni Soviet kala itu.
Para pemimpin kudeta ini adalah anggota garis keras Partai Komunis Uni Soviet yang menolak program reformasi Gorbachev dan pembentukan Uni Negara-Negara Berdaulat. Percobaan kudeta ini ditolak oleh masyarakat, terutama di Moskwa.
Meskipun hanya bertahan selama dua hari, kudeta ini membuat Uni Soviet makin tidak stabil. Percobaan kudeta ini juga dianggap sebagai penyebab utama pembubaran Uni Soviet.
3. Percobaan Kudeta Pertama Kenya 1982
Kenya di penghujung era 70-an dipimpin oleh Daniel Arap Moi, presiden yang dinilai sangat otoriter. Pada 1982, sekelompok tentara sepakat menggulingkan sang diktator Kenya.
Upaya kudeta ini terutama didukung oleh tentara dari Angkatan Udara. Masalahnya, usaha kudeta sejalan dengan ketidakpuasan rakyat, ternyata pasukan pemberontak tidak disiplin saat beraksi.
Alhasil, Moi berhasil mengonsolidasikan kekuatan dan memukul balik pemberontak. Total korban tewas mencapai 600-an orang. Moi berkuasa 24 tahun, paling lama sepanjang sejarah Kenya dan baru lengser pada 2002.
4. The Algiers Putsch (Prancis 1961)
Putsch Algiers juga dikenal sebagai putsch Jenderal (Putsch des généraux), adalah kudeta yang gagal menekan Presiden Prancis Charles de Gaulle untuk tidak meninggalkan Aljazair Prancis, bersama dengan orang-orang Prancis dan orang Arab pro-Prancis yang tinggal di sana.
Upaya kudeta diorganisasikan di Aljazair Prancis oleh pensiunan jendral tentara Prancis Maurice Challe (mantan panglima tertinggi di Aljazair Prancis), Edmond Jouhaud (mantan Inspektur Jenderal Angkatan Udara Prancis), André Zeller (mantan Kepala Staf Angkatan Darat Prancis) dan Raoul Salan (mantan panglima tertinggi di Aljazair Prancis). Upaya kudeta berlangsung dari 21 April hingga 26 April 1961 di tengah-tengah Perang Aljazair (1954-62).
5. Kapp Putsch (Jerman 1920)
Kapp Putsch merupakan upaya kudeta pada 13 Maret 1920 yang bertujuan membatalkan Revolusi Jerman 1918-1919, sekaligus menggulingkan Republik Weimar. Kudeta itu terjadi di ibu kota, Berlin, dan pemerintah Jerman yang sah terpaksa meninggalkan kota.
Kudeta itu gagal setelah beberapa hari, ketika sebagian besar penduduk Jerman mengikuti panggilan oleh pemerintah untuk bergabung dalam pemogokan umum. Sebagian besar pegawai negeri menolak untuk bekerja sama dengan Kapp dan sekutunya.
6. Upaya Kudeta terhadap Corazon Aquino (Filipina 1989)
Corazon Aquino menjadi Presiden Filipina dengan mengalahkan Ferdinand Marcos pada Pemilu 1985. Ketika berkuasa, Cory mengalami tujuh kali upaya kudeta oleh militer dari Juli 1986 sampai Desember 1989.
Upaya kudeta paling dramatis terjadi pada 1 Desember 1989 dipelopori Kolonel Gregorio Honasan, tentara yang dulu membantu Cory menggulingkan Marcos. Ternyata upaya enam kudeta sebelumnya memberi Cory pengalaman menghadapi hal itu.
Cory meminta bantuan militer Amerika Serikat .Hanya dalam dua hari, situasi berbalik. Lebih dari 99 orang tewas dam 570 lainnya luka-luka dalam pertempuran lima hari. Kudeta 1989 berakhir setelah tujuh hari perlawanan
7. Insiden Kyujo (Jepang, 1945)
Insiden Kyūjo adalah percobaan kudeta militer di Kekaisaran Jepang pada akhir Perang Dunia II tepatnya terjadi pada malam 14-15 Agustus 1945, tepat sebelum pengumuman Jepang menyerah kepada Sekutu. Kudeta dilakukan oleh Kantor Staf Kementerian Perang Jepang.
Para perwira membunuh Letnan Jenderal Takeshi Mori dari Divisi Penjaga Kekaisaran Pertama dan berusaha menduduki Istana Kekaisaran Tokyo (Kyūjō). Mereka berusaha menempatkan Kaisar dalam tahanan rumah.
Sayangnya mereka gagal membujuk Angkatan Darat Distrik Timur dan komando tinggi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang untuk ikut dalam kudeta. Karena gagal menggulingkan Rumah Kekaisaran Jepang, pelaku kudeta akhirnya bunuh diri.
8. The July Putsch (Austria, 1934)
The July Putsch adalah upaya kudeta yang gagal terhadap rezim Austrofasis oleh Nazi Austria, yang berlangsung antara 25-30 Juli 1934. Hanya beberapa bulan setelah Perang Sipil Austria Nazi Austria, tentara SS Jerman menyerang Kanselir di Wina dalam upaya menggulingkan pemerintah Front Tanah Air Engelbert Dollfuss untuk menggantinya dengan pemerintahan pro-Nazi di bawah Anton Rintelen dari Kristen.
Putsch Nazi akhirnya gagal karena mayoritas populasi Austria dan pasukan Federal tetap setia kepada pemerintah. Namun Nazi berhasil membunuh Kanselir Dollfuss, meskipun Kurt Schuschnigg menggantikannya dan rezim Austrofasis tetap berkuasa.
9. Upaya Kudeta terhadap Saddam Hussein (Irak, 1996)
Pada awal 1996, Presiden AS Bill Clinton menugaskan upaya kudeta terhadap Saddam melalui upaya kolaboratif oleh CIA, intelijen Inggris, dan sejumlah besar agen dan rekrutmen Kurdi dan Irak. Tim gabungan itu dinamakan "Kesepakatan Nasional Irak" (INA) yang dipimpin oleh Dr. Iyad Mohammed Alawi, mantan anggota partai Baath.
Alawi mulai secara terbuka mengakui kepada media bahwa ia ingin melakukan kudeta untuk menggulingkan Saddam. Sayangnya, tanpa disadari upaya itu bocor ke Saddam karena adnya agen ganda yang menyusup ke tim. Kudeta itu digagalkan secara instan. Hussein menangkap 160 perwira militer dan konspirator dan banyak dari mereka dieksekusi.
10. Upaya Kudeta terhadap Haile Selassie (Ethiopia 1960)
Upaya kudeta Ethiopia 1960 dilancarkan pada 13 Desember 1960 untuk menjatuhkan Kaisar Haile Selassie yang saat itu sedang berkunjung ke Brasil. Empat pelaku kudeta dikepalai Germame Neway dan kakaknya Brigadir Jenderal Mengistu Neway (Komandan pengawal pribadi kekaisaran) menyandera beberapa menteri dan tokoh-tokoh penting dan menguasai sebagian besar Ibu Kota Addis Ababa.
Para pemimpin kudeta mengumumkan pendirian pemerintahan baru di bawah putra mahkota Asfaw Wossen. Sayangnya, rencana kudeta itu tidak dipikirkan dengan baik dan hanya mendapat sedikit dukungan. Pada 17 Desember, kelompok loyalis Selassei merebut kembali Addis Ababa dan para pelaku kudeta banyak yang tewas atau telah melarikan diri. (Wahyono)
(poe)