Seorang Warga AS Ditahan di Arab Saudi dan Diduga Disiksa
A
A
A
WASHINGTON - Seorang warga Amerika Serikat (AS) ditahan di Arab Saudi. Warga bernama Dr Walid Fitaihi itu juga diduga disiksa selama dalam penahanan.
Departemen Luar Negeri AS telah mengonfirmasi penahanan Fitaihi. Departemen itu, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa tuduhan penyiksaan terhadap Fitaihi dianggap sangat serius.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa warga negara AS Walid Fitaihi ditahan di Arab Saudi, kami menyediakan layanan konsuler kepadanya, dan kami telah mengajukan kasusnya kepada Pemerintah Arab Saudi," bunyi pernyataan departemen tersebut, dikutip Fox News, Senin (4/3/2019).
"Departemen Luar Negeri AS, kedutaan serta konsulat kami di luar negeri tidak memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada melindungi warga negara AS di luar negeri," lanjut Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Fitaihi sejatinya adalah warga negara ganda dari Amerika Serikat dan Arab Saudi. Dia memiliki gelar sarjana medis dari Universitas George Washington dan gelar master di bidang ilmu kesehatan masyarakat dari Universitas Harvard.
Dia kembali ke Arab Saudi pada tahun 2006 untuk membantu menemukan rumah sakit di sana yang dibangun oleh keluarganya. Di Saudi, dia membangun karier sebagai pembicara motivasi terkemuka di televisi.
Pada 2017, dia adalah satu dari sekitar 200 warga Saudi yang ditangkap dan ditahan di hotel Ritz-Carlton Riyadh. Pemerintah Saudi mengatakan bahwa penangkapan massal itu merupakan upaya untuk memberantas korupsi di negara itu.
Namun, media-media Barat melihat penangkapan massal itu sebagai upaya Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mengerahkan kekuatan otoritas untuk membungkam para pengkritiknya. Sebagian besar dari mereka yang ditangkap di Ritz-Carlton telah dibebaskan, tetapi Fitaihi terus ditahan oleh pemerintah Saudi sejak 2017 setelah dipindahkan ke penjara di Riyadh.
Fitaihi memberitahu seorang teman bahwa matanya ditutup, pakaian dalamnya dilucuti dan tubuhnya diikat ke kursi. Dia juga mengaku dicambuk sehingga ia tidak bisa tidur terlentang selama berhari-hari. Laporan penyiksaan itu telah diterbitkan New York Times. Media itu juga melaporkan tuduhan penyiksaan yang dialami banyak tahanan lain yang ditangkap dan digeledah Ritz-Carlton tahun 2017.
Keluarga Fitaihi dilaporkan diam-diam mencoba mengatur pembebasannya selama berbulan-bulan. Namun, sekarang keluarga tersebut angkat bicara dalam upaya untuk menekan pemerintah Saudi dan Presiden Donald Trump untuk membantu pembebasan Fitaihi.
Howard Cooper, seorang pengacara yang bekerja untuk keluarga Fitaihi, mengatakan bahwa dokter itu saat ini ditahan di sebuah rumah sakit di sebuah penjara setelah menderita "gangguan emosi" setelah mengalami penyiksaan berbulan-bulan.
"Ada seorang warga negara Amerika yang disiksa di penjara Saudi," katanya. "Dia tidak hanya disiksa secara psikologis tetapi juga disiksa secara fisik dan dia tidak bisa bertahan lebih lama."
Jurnalis Saudi yang terbunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Jamal Kashoggi, pernah berbicara tentang penahanan Dr Fitaihi.
"Apa yang terjadi pada kita?," tulis Khashoggi dalam bahasa Arab di Twitter beberapa bulan lalu. "Bagaimana bisa seseorang seperti Dr Walid Fitaihi ditangkap dan apa alasannya?," lanjut dia.
Pembunuhan terhadap Kashoggi telah memberi tekanan signifikan pada hubungan Presiden Trump dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Namun, Trump akhirnya membela calon raja Saudi itu.
Belum jelas dakwaan apa yang dijatuhkan pada Fitaihi. Dia juga dilaporkan tidak pernah diadili.
Dalam pernyataannya, Departemen Luar Negeri AS mendesak pemerintah Arab Saudi untuk memastikan jaminan persidangan yang adil, kebebasan dari penahanan sewenang-wenang dan di luar hukum, serta transparansi dan supremasi hukum terhadap Fitaihi.
"Kami telah berbicara di depan umum tentang banyak masalah kami, dan terus melakukannya dalam keterlibatan diplomatik pribadi kami juga," lanjut departemen itu. Sejauh ini, pemerintah Saudi belum berkomentar atas pernyataan Departemen Luar Negeri AS terkait penahanan Fitaihi.
Departemen Luar Negeri AS telah mengonfirmasi penahanan Fitaihi. Departemen itu, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa tuduhan penyiksaan terhadap Fitaihi dianggap sangat serius.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa warga negara AS Walid Fitaihi ditahan di Arab Saudi, kami menyediakan layanan konsuler kepadanya, dan kami telah mengajukan kasusnya kepada Pemerintah Arab Saudi," bunyi pernyataan departemen tersebut, dikutip Fox News, Senin (4/3/2019).
"Departemen Luar Negeri AS, kedutaan serta konsulat kami di luar negeri tidak memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada melindungi warga negara AS di luar negeri," lanjut Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Fitaihi sejatinya adalah warga negara ganda dari Amerika Serikat dan Arab Saudi. Dia memiliki gelar sarjana medis dari Universitas George Washington dan gelar master di bidang ilmu kesehatan masyarakat dari Universitas Harvard.
Dia kembali ke Arab Saudi pada tahun 2006 untuk membantu menemukan rumah sakit di sana yang dibangun oleh keluarganya. Di Saudi, dia membangun karier sebagai pembicara motivasi terkemuka di televisi.
Pada 2017, dia adalah satu dari sekitar 200 warga Saudi yang ditangkap dan ditahan di hotel Ritz-Carlton Riyadh. Pemerintah Saudi mengatakan bahwa penangkapan massal itu merupakan upaya untuk memberantas korupsi di negara itu.
Namun, media-media Barat melihat penangkapan massal itu sebagai upaya Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mengerahkan kekuatan otoritas untuk membungkam para pengkritiknya. Sebagian besar dari mereka yang ditangkap di Ritz-Carlton telah dibebaskan, tetapi Fitaihi terus ditahan oleh pemerintah Saudi sejak 2017 setelah dipindahkan ke penjara di Riyadh.
Fitaihi memberitahu seorang teman bahwa matanya ditutup, pakaian dalamnya dilucuti dan tubuhnya diikat ke kursi. Dia juga mengaku dicambuk sehingga ia tidak bisa tidur terlentang selama berhari-hari. Laporan penyiksaan itu telah diterbitkan New York Times. Media itu juga melaporkan tuduhan penyiksaan yang dialami banyak tahanan lain yang ditangkap dan digeledah Ritz-Carlton tahun 2017.
Keluarga Fitaihi dilaporkan diam-diam mencoba mengatur pembebasannya selama berbulan-bulan. Namun, sekarang keluarga tersebut angkat bicara dalam upaya untuk menekan pemerintah Saudi dan Presiden Donald Trump untuk membantu pembebasan Fitaihi.
Howard Cooper, seorang pengacara yang bekerja untuk keluarga Fitaihi, mengatakan bahwa dokter itu saat ini ditahan di sebuah rumah sakit di sebuah penjara setelah menderita "gangguan emosi" setelah mengalami penyiksaan berbulan-bulan.
"Ada seorang warga negara Amerika yang disiksa di penjara Saudi," katanya. "Dia tidak hanya disiksa secara psikologis tetapi juga disiksa secara fisik dan dia tidak bisa bertahan lebih lama."
Jurnalis Saudi yang terbunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Jamal Kashoggi, pernah berbicara tentang penahanan Dr Fitaihi.
"Apa yang terjadi pada kita?," tulis Khashoggi dalam bahasa Arab di Twitter beberapa bulan lalu. "Bagaimana bisa seseorang seperti Dr Walid Fitaihi ditangkap dan apa alasannya?," lanjut dia.
Pembunuhan terhadap Kashoggi telah memberi tekanan signifikan pada hubungan Presiden Trump dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Namun, Trump akhirnya membela calon raja Saudi itu.
Belum jelas dakwaan apa yang dijatuhkan pada Fitaihi. Dia juga dilaporkan tidak pernah diadili.
Dalam pernyataannya, Departemen Luar Negeri AS mendesak pemerintah Arab Saudi untuk memastikan jaminan persidangan yang adil, kebebasan dari penahanan sewenang-wenang dan di luar hukum, serta transparansi dan supremasi hukum terhadap Fitaihi.
"Kami telah berbicara di depan umum tentang banyak masalah kami, dan terus melakukannya dalam keterlibatan diplomatik pribadi kami juga," lanjut departemen itu. Sejauh ini, pemerintah Saudi belum berkomentar atas pernyataan Departemen Luar Negeri AS terkait penahanan Fitaihi.
(mas)