Sejumlah Wartawan Dihalangi Meliput Makan Malam Trump-Kim Jong-un

Rabu, 27 Februari 2019 - 23:35 WIB
Sejumlah Wartawan Dihalangi...
Sejumlah Wartawan Dihalangi Meliput Makan Malam Trump-Kim Jong-un
A A A
HANOI - Sejumlah wartawan dihalangi untuk meliput acara makan malam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un di Hanoi, Vietnam, Rabu (27/2/2019). Pemicunya adalah sejumlah wartawan melontarkan pertanyaan kepada Trump tentang mantan pengacaranya Michael Cohen beberapa saat sebelumnya.

Menurut koresponden Reuters untuk Gedung Putih Jeff Mason wartawan dari Reuters, Associated Press (AP), dan Bloomberg dilarang meliput kegiatan tersebut. Baik Mason maupun wartawan dari AP, Jon Lemire, mengajukan pertanyaan selama interaksi pertama antara Trump dan Kim.

Gedung Putih juga akan melarang semua jurnalis cetak masuk, menurut reporter Vivian Salama dari Wall Street Journal. Tetapi Salama mengatakan, para fotografer di korps pers Gedung Putih memprotes, dan dia pun diizinkan masuk. Wartawan Gedung Putih dari Los Angeles Times Eli Stokols mengatakan dalam sebuah tweet bahwa fotografer menolak untuk mengambil gambar makan malam jika jurnalis lain tidak diizinkan masuk, mendorong Salama dan seorang jurnalis yang mewakili radio diizinkan masuk.

Menurut Salama, alasan sekretaris pers Gedung Putih Sarah Sanders memberikan pengecualian kepada wartawan adalah karena sensifitas pertanyaan dalam interaksi sebelumnya antara Trump dan Kim Jong-un. Dalam penjelasan resminya, Sanders mengutip sifat sensifitas dari pertemuan dan ruang lingkup.

"Karena sifat sensitif dari pertemuan, kami membatasi pool makan malam untuk kelompok yang lebih kecil, tetapi memastikan bahwa representasi fotografer, TV, radio, dan media cetak semuanya ada di ruangan itu," kata Sanders dalam sebuah pernyataan.

"Kami terus menegosiasikan aspek dari KTT bersejarah ini dan akan selalu bekerja untuk memastikan media AS memiliki akses sebanyak mungkin," imbuhnya seperti disitir dari CBS News.

Sementara itu menurut reporter Gedung Putih Washington Post, Josh Dawsey, wartawan Korut diizinkan menghadiri jamuan makan malam untuk menyaksikan interaksi antara Trump-Kim Jong-un.

Biasanya, administrasi berusaha untuk menekankan kebebasan pers di depan para pemimpin diktator. Peristiwa makan malam itu terjadi setelah korps pers Gedung Putih - tanpa ada keberatan publik dari Gedung Putih - dikeluarkan dari ruang kerja hotel mereka untuk kedatangan Kim Jong-un.

Menjelang makan malam, Trump memuji hubungannya dengan Kim Jong-un, menyebutnya "istimewa." Dalam sebuah tweet sebelum pertemuan puncak, Trump menyebut pemimpin diktator dengan catatan hak asasi manusia yang bermasalah itu sebagai "teman."

"Yah, aku ingin mengatakan ini suatu kehormatan untuk bersama Ketua Kim," kata Trump ketika kedua pria itu duduk sebentar sebelum makan malam.

"Merupakan suatu kehormatan untuk bersama di sebuah negara, Vietnam, di mana mereka benar-benar menggelar karpet merah dan mereka merasa sangat terhormat mendapati kami di sini. Dan, senang bisa bersamamu dan, kita memiliki pertemuan puncak pertama yang sangat sukses. Saya merasa itu sangat sukses dan beberapa orang ingin melihatnya berjalan lebih cepat. Saya puas Anda puas," imbuh Trump.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1681 seconds (0.1#10.140)