Inggris Tumpuk Militer di Arktik untuk Melawan Aktivitas Rusia

Senin, 18 Februari 2019 - 15:44 WIB
Inggris Tumpuk Militer...
Inggris Tumpuk Militer di Arktik untuk Melawan Aktivitas Rusia
A A A
LONDON - Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson mengumumkan pada hari Minggu bahwa kehadiran militer negaranya di Kutub Utara atau Arktik akan ditingkatkan. Tujuannya, untuk melawan aktivitas Rusia di wilayah tersebut.

"Apakah itu mempertajam keterampilan kami dalam kondisi di bawah nol, belajar dari sekutu lama seperti Norwegia atau memantau ancaman kapal selam dengan pesawat Poseidon kami, kami akan tetap waspada terhadap tantangan baru," kata Williamson, dikutip The Telegraph, Senin (18/2/2019).

Dia mengatakan pesawat P8 Poseidon baru akan digunakan untuk membatasi aktivitas kapal selam Rusia di wilayah tersebut. Williamson membuat pernyataan itu saat berkunjung ke pangkalan baru Marinir Kerajaan Inggris di daerah Bardufoss, Norwegia utara.

Marinir Kerajaan Inggris juga akan mengerahkan lebih dari 1.000 tentara ke Norwegia setiap tahun selama periode 10 tahun untuk pelatihan. Menurut Williamson, pengiriman tentara itu sesuai kesepakatan antara kedua negara.

Sembilan pesawat P8 Poseidon Inggris akan dikerahkan ke Pangkalan Udara Royal Air Force Lossiemouth di Skotlandia pada tahun 2020 untuk melakukan pengintaian di Atlantik Utara dan di Arktik.

Williamson telah berulang kali menyatakan keprihatinannya atas dugaan peningkatan kehadiran militer Rusia di Kutub Utara dan upaya-upaya militerisasi kawasan itu. London juga sebelumnya mengklaim bahwa navigasi di Kutub Utara dapat dibatasi sebagai akibat dari tindakan Moskow yang dituduhkan.

Pada akhir September 2018, Williamson meluncurkan doktrin pertahanan baru Inggris bernama "Defense Arctic Strategy". Penerbitan doktrin pertahanan itu diklaim sebagai respons meningkatnya ancaman di wilayah Arktik dan dugaan upaya Rusia untuk militerisasi wilayah tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Sabtu pekan lalu mengatakan bahwa Moskow mencatat peningkatan militer aliansi NATO di Kutub Utara dan ingin mengetahui mandat yang ingin dicapai oleh aliansi di wilayah tersebut.

"Kami mencatat peningkatan kegiatan anggota NATO. Kami membahas ini dengan tetangga kami, Norwegia. Kami ingin memahami mandat seperti apa yang akan dimiliki NATO di Kutub Utara," kata Lavrov, di sela-sela Konferensi Keamanan Munich.

Lavrov mengatakan Rusia telah mengusulkan banyak proyek konstruktif di Dewan Arktik—sebuah forum kerja sama antarpemerintah untuk negara-negara Arktik—dan struktur terkait lainnya tentang kerja sama di kawasan itu.

"Kami tidak percaya bahwa kerja sama Arktik memerlukan dimensi militer, dan saya berharap ini akan menjadi masalah dengan mitra kami juga," ujar Menlu Lavrov.

Dewan Arktik dibentuk untuk negara-negara Arktik agar bekerja sama dalam isu-isu seperti melindungi masyarakat adat, pembangunan berkelanjutan, dan perlindungan lingkungan. Menurut Deklarasi Ottawa 1996, anggota Dewan Arktik di antaranya Kanada, Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, Rusia, Swedia, dan Amerika Serikat. Finlandia memegang kepemimpinan sejak 2017 dan Islandia akan memimpin dewan itu dari 2019 hingga 2021.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0927 seconds (0.1#10.140)