Macron Kutuk Demonstran Rompi Kuning

Minggu, 17 Februari 2019 - 11:41 WIB
Macron Kutuk Demonstran...
Macron Kutuk Demonstran Rompi Kuning
A A A
PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengutuk pelecehan anti semit atas seorang intelektual terkemuka oleh demonstran rompi kuning. Ia pun menegaskan tidak ada toleransi terhadap hal itu.

Polisi Prancis turun tangan untuk melindungi filsuf dan penulis Alain Finkielkraut setelah ia menjadi sasaran sekelompok pemrotes di pusat kota Paris pada hari Sabtu, menurut video yang diposting di jejaring sosial.

"Penghinaan anti-Semit yang menjadi sasarannya adalah negasi mutlak tentang siapa kita dan apa yang membuat kita bangsa yang hebat. Kami tidak akan mentolerirnya," tweet Macron seperti dikutip dari France24, Minggu (17/2/2019).

"Putra imigran Polandia yang menjadi akademisi Prancis, Alain Finkielkraut bukan hanya sastrawan terkemuka tetapi juga simbol dari apa yang diperbolehkan Republik bagi semua orang," tambah Macron dalam tweet lainnya.

Beberapa pemrotes meneriakkan "Kotor Zionis," "Kami adalah rakyat" dan "Prancis adalah milik kita", menurut sebuah siaran video oleh Yahoo News! terhadap Finkielkraut.

"Saya merasa sangat benci dan, sayangnya, ini bukan pertama kalinya," Finkielkraut (69) mengatakan kepada Journal du Dimanche.

"Saya akan takut jika tidak ada polisi, untungnya mereka ada di sana," katanya kepada surat kabar itu, seraya menambahkan bahwa tidak semua demonstran memusuhi dia dan bahkan salah seorang menyarankan dia mengenakan rompi dan bergabung dengan demonstrasi sementara yang lain memuji karyanya.

Finkielkraut telah menyatakan solidaritas dan simpatinya dengan para demonstran "rompi kuning" sejak awal, tetapi dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Sabtu di Le Figaro, ia mengkritik para pemimpin gerakan dengan mengatakan bahwa kesombongan telah mengubah mereka.

Insiden hari Sabtu memicu gelombang kecaman dan pesan dukungan untuk filsuf tersebut.

Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mengatakan itu "tidak bisa ditoleransi" sementara pemimpin partai oposisi Partai Republik, Laurent Wauquiez, mengecamnya sebagai "idiot hina."

"Kita bisa membenci ide-ide Finkielkraut, tetapi tidak ada yang bisa membenarkan penyerangannya sebagai seorang Yahudi," kata Ian Brossat, ketua kandidat Partai Komunis Prancis untuk Parlemen Eropa.

Finkielkraut, yang dipandang memiliki keyakinan pro-establishment, sejak Januari 2016 menjadi anggota Akademi Prancis, lembaga bergengsi yang bertugas mendefinisikan bahasa Prancis.

Serangkaian vandalisme anti-Semit dan grafiti baru-baru ini di dalam dan sekitar Paris telah memicu kekhawatiran baru tentang peningkatan kejahatan rasial terhadap Yahudi.

Empat belas partai politik Kamis melancarkan seruan untuk bertindak melawan anti-Semitisme setelah kementerian dalam negeri melaporkan peningkatan 74 persen aksi anti-Yahudi tahun lalu.

Protes "rompi kuning" dimulai tiga bulan yang lalu karena pajak bahan bakar tetapi dengan cepat tumbuh menjadi pemberontakan anti-pemerintah yang lebih luas yang dipicu oleh kebencian terhadap Macron. Beberapa diantaranya telah menggunakan kiasan anti-Semit untuk menyebut pekerjaannya sebelumnya sebagai bankir investasi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0887 seconds (0.1#10.140)