Militer AS Kirimkan Bantuan ke Perbatasan Kolombia-Venezuela
A
A
A
WASHINGTON - Lebih dari 200 ton bantuan kemanusiaan Amerika Serikat (AS) yang ditujukan untuk Venezuela dijadwalkan mulai tiba tepat di seberang perbatasan di Kolombia hari Sabtu waktu setempat. Bantuan tersebut dikirim oleh pesawat kargo militer AS.
Bantuan tersebut akan dikirimkan ke Cucuta, Kolombia, di mana makanan dan persediaan medis lainnya dikumpulkan seperti dikutip dari VOA, Sabtu (16/2/2019).
Bantuan itu datang atas permintaan pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido untuk mengurangi kekurangan makanan dan kebutuhan pokok lainnya di Venezuela yang mengalami kesulitan ekonomi.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan bantuan itu adalah bagian dari manuver politik Washington untuk melengserkannya dari jabatan. Ia pun telah memblokir jembatan yang diperlukan untuk membawa pasokan ke Venezuela.
Washington menambah tekanan politik terhadap Maduro dengan memberi sanksi kepada kepala perusahaan minyak Venezuela serta pejabat tinggi intelijen.
Sebelumnya, perwakilan Guiado mengumpulkan janji bantuan dari banyak negara pada pertemuan Organisasi Negara-negara Amerika di Washington, di mana 25 negara menjanjikan bantuan kemanusiaan lebih dari USD100 juta ke Venezuela.
"Kami datang untuk meminta solidaritas dari pemerintah dunia," kata Lester Toledo, koordinator bantuan internasional untuk Venezuela.
“Kami menghargai sikap diplomatik. Kami menghargai surat-surat dan penghargaan terhadap Presiden Guaido. Tetapi kami meminta bantuan, untuk membuat bantuan kemanusiaan menjadi kenyataan. Bahwa semua sumbangan dapat memungkinkan kita membeli persediaan medis yang benar-benar kita butuhkan,” imbuhnya.
Duta Besar AS untuk Organisasi Negara-Negara Amerika Carlos Trujillo mengatakan Guaido memiliki rencana.
“Saya percaya bahwa Presiden Guaido telah melakukan segala yang mungkin untuk membuat Maduro menerima bantuan kemanusiaan. Maduro tidak memiliki argumen, orang yang duduk dalam kekuasaan tidak membiarkan bantuan kemanusiaan menjangkau rakyatnya yang sedang sekarat karena kelaparan,” tutur Trujillo.
Guaido mengatakan bantuan itu akan dibawa ke Venezuela pada 23 Februari mendatang.
Namun, Maduro mengatakan bantuan itu tidak akan dibawa ke negaranya, dan ia menyalahkan sanksi ekonomi AS atas masalah Venezuela.
"Mereka memberi tekanan pada bank-bank Venezuela, yang bertugas membeli dan membawa makanan dan persediaan. Gedung Putih menekan sehingga tidak ada rekening bank kami yang berfungsi. Mereka telah membekukan miliaran dolar yang seharusnya dapat membeli makanan dan obat-obatan,” kata mantan supir truk itu.
"Jika bantuan tersebut tiba di Venezuela, organisasi seperti Palang Merah akan membantu mendistribusikan pasokan dengan kondisi "netral dan independen," ucap Mario Villarroel, presiden Palang Merah Venezuela.
“Kami memiliki pengalaman yang diperlukan, kami tahu ini adalah masalah yang sangat kompleks, tetapi kami akan melakukan yang terbaik untuk mengoordinasikan distribusi dan organisasi bantuan kemanusiaan ini,” tukasnya.
Bantuan tersebut akan dikirimkan ke Cucuta, Kolombia, di mana makanan dan persediaan medis lainnya dikumpulkan seperti dikutip dari VOA, Sabtu (16/2/2019).
Bantuan itu datang atas permintaan pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido untuk mengurangi kekurangan makanan dan kebutuhan pokok lainnya di Venezuela yang mengalami kesulitan ekonomi.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan bantuan itu adalah bagian dari manuver politik Washington untuk melengserkannya dari jabatan. Ia pun telah memblokir jembatan yang diperlukan untuk membawa pasokan ke Venezuela.
Washington menambah tekanan politik terhadap Maduro dengan memberi sanksi kepada kepala perusahaan minyak Venezuela serta pejabat tinggi intelijen.
Sebelumnya, perwakilan Guiado mengumpulkan janji bantuan dari banyak negara pada pertemuan Organisasi Negara-negara Amerika di Washington, di mana 25 negara menjanjikan bantuan kemanusiaan lebih dari USD100 juta ke Venezuela.
"Kami datang untuk meminta solidaritas dari pemerintah dunia," kata Lester Toledo, koordinator bantuan internasional untuk Venezuela.
“Kami menghargai sikap diplomatik. Kami menghargai surat-surat dan penghargaan terhadap Presiden Guaido. Tetapi kami meminta bantuan, untuk membuat bantuan kemanusiaan menjadi kenyataan. Bahwa semua sumbangan dapat memungkinkan kita membeli persediaan medis yang benar-benar kita butuhkan,” imbuhnya.
Duta Besar AS untuk Organisasi Negara-Negara Amerika Carlos Trujillo mengatakan Guaido memiliki rencana.
“Saya percaya bahwa Presiden Guaido telah melakukan segala yang mungkin untuk membuat Maduro menerima bantuan kemanusiaan. Maduro tidak memiliki argumen, orang yang duduk dalam kekuasaan tidak membiarkan bantuan kemanusiaan menjangkau rakyatnya yang sedang sekarat karena kelaparan,” tutur Trujillo.
Guaido mengatakan bantuan itu akan dibawa ke Venezuela pada 23 Februari mendatang.
Namun, Maduro mengatakan bantuan itu tidak akan dibawa ke negaranya, dan ia menyalahkan sanksi ekonomi AS atas masalah Venezuela.
"Mereka memberi tekanan pada bank-bank Venezuela, yang bertugas membeli dan membawa makanan dan persediaan. Gedung Putih menekan sehingga tidak ada rekening bank kami yang berfungsi. Mereka telah membekukan miliaran dolar yang seharusnya dapat membeli makanan dan obat-obatan,” kata mantan supir truk itu.
"Jika bantuan tersebut tiba di Venezuela, organisasi seperti Palang Merah akan membantu mendistribusikan pasokan dengan kondisi "netral dan independen," ucap Mario Villarroel, presiden Palang Merah Venezuela.
“Kami memiliki pengalaman yang diperlukan, kami tahu ini adalah masalah yang sangat kompleks, tetapi kami akan melakukan yang terbaik untuk mengoordinasikan distribusi dan organisasi bantuan kemanusiaan ini,” tukasnya.
(ian)