Membelot ke Iran, Eks Perwira Intelijen Berbalik Mata-matai AS

Kamis, 14 Februari 2019 - 14:44 WIB
Membelot ke Iran, Eks...
Membelot ke Iran, Eks Perwira Intelijen Berbalik Mata-matai AS
A A A
WASHINGTON - Otoritas Amerika Serikat (AS) menuduh mantan perwira intelijen Angkatan Udara Monica Witt membantu meluncurkan operasi mata-mata siber. Operasi itu menargetkan mantan rekan Witt setelah ia membelot ke Iran .

Departemen Kehakiman AS mengatakan Witt (39) mengumpulkan dokumen tentang delapan agen intelijen militer yang pernah bekerja dengannya untuk para peretas Iran. Para peretas ini kemudian mencoba memasang spyware di komputer mereka dengan menggunakan Facebook dan surel.

Witt diketahui membelot ke Iran pada 2013 dan kemungkinan masih tinggal di Iran.

"Dia memutuskan untuk berbalik melawan Amerika Serikat dan mengalihkan kesetiaannya kepada Iran," kata Jay Tabb, asisten direktur eksekutif FBI untuk keamanan nasional.

"Motivasi utamanya tampaknya ideologis," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/2/2019).

Witt menghadapi dua tuduhan menyampaikan informasi militer kepada pemerintah asing dan satu tuduhan konspirasi.

Menurut sebuah dakwaan yang tidak disegel pada hari Rabu, Witt bertugas sebagai perwira kontra intelijen di Angkatan Udara dari tahun 1997 hingga 2008 dan bekerja sebagai kontraktor selama dua tahun setelah itu.

Selama bertugas, ia diberikan izin keamanan tingkat tinggi, belajar bahasa Farsi di sekolah bahasa militer AS. Ia juga dikirim ke luar negeri untuk misi kontra intelijen di Timur Tengah.

Witt tampaknya berbalik melawan AS beberapa waktu sebelum Februari 2012. Saat itu ia tengah melakukan perjalanan ke Iran untuk menghadiri konferensi New Horizon yang menampilkan propaganda anti AS.

Ketika diperingatkan oleh FBI bahwa badan intelijen Iran berusaha merekrutnya, Witt diduga berjanji bahwa dia tidak akan berbicara tentang pekerjaan kontra intelijennya jika dia kembali ke Iran.

Namun kemudian pada tahun itu, ia membantu seorang pejabat Iran-Amerika yang tidak disebutkan namanya untuk memproduksi film propaganda anti-Amerika.

"Saya berusaha keras agar pelatihan yang saya terima bermanfaat untuk kejahatan," katanya kepada orang itu melalui email.

Pada Februari 2013, Witt kembali ke Iran untuk konferensi New Horizon lainnya dan mengatakan kepada para pejabat di sana bahwa ia ingin beremigrasi. Dia menghadapi perlawanan selama berbulan-bulan.

"Saya hanya berharap saya memiliki keberuntungan yang lebih baik dengan Rusia pada saat ini," Witt menulis kepada kontaknya pada bulan Juli.

"Saya mulai frustrasi pada tingkat kecurigaan Iran," imbuhnya.

Dia berhasil membelot pada Agustus 2013, setelah memberikan resume dan "narasi konversi" ke kontaknya.

"Aku keluar dan keluar! Pulang ke rumah,” tulisnya saat akan naik pesawat dari Dubai ke Teheran.

Disediakan perumahan dan peralatan komputer oleh pemerintah Iran, Witt melacak agen kontra intelijen AS yang pernah bekerja dengannya di Facebook, kata dakwaan itu. Ia kemudian mengungkapkan identitas rahasia dari setidaknya satu dari agen-agen itu, menurut tuntutan tersebut.

"Peretas Iran kemudian memasang persona Facebook palsu untuk berteman dengan agen-agen itu dan berupaya memasang spyware yang akan melacak aktivitas komputer mereka," bunyi dakwaan tersebut.

Peretas berhasil mendapatkan akses ke grup Facebook agen pemerintah AS.

Washington lantas kemudian menuduh empat warga negara Iran yang terlibat dalam serangan siber. Mereka adalah Mojtaba Masoumpour, Behzad Mesri, Hossein Parvar dan Mohamad Paryar. Mereka didakwa dengan gangguan komputer dan pencurian identitas.

Mesri, Masampour, dan Parvar juga menghadapi sanksi atas keterlibatan mereka dengan Net Peygard, yang dituding melakukan operasi peretasan, menurut Departemen Keuangan AS.

"Angkatan Udara AS telah menyesuaikan langkah-langkah keamanannya untuk mencegah insiden serupa di masa depan," kata Terry Phillips, agen khusus di Kantor Investigasi Khusus Angkatan Udara.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0732 seconds (0.1#10.140)