Beli Sistem Rudal Iron Dome Israel, AS Sebut Kebutuhan Mendesak
A
A
A
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (6/2/2019) mengonfirmasi rencana pembelian sejumlah sistem pertahanan rudal Iron Dome (Kubah Besi) dari Israel. Alasan memilih senjata pertahanan itu untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak.
"Iron Dome akan dinilai dan diujicobakan sebagai sistem yang saat ini tersedia untuk melindungi anggota militer AS yang dikerahkan terhadap berbagai macam ancaman tembakan tidak langsung dan ancaman (serangan) udara," kata militer AS dalam sebuah pernyataan.
Menurut pernyataan dari Kementerian Pertahanan Israel, militer Washington mengatakan kepada Tel Aviv bahwa mereka telah memutuskan untuk membeli sistem Kubah Besi itu karena kebutuhan mendesak untuk tentara Amerika.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu—yang saat ini juga menjabat sebagai menteri pertahanan—menyebut pembelian oleh Amerika sebagai pencapaian besar bagi Israel."Bukti lebih lanjut dari ikatan solid kita dengan AS, serta status Israel yang meningkat di dunia," katanya.
"Israel memiliki Kubah Besi dan kepalan tangan. Sistem kami dapat menghadapi ancaman apa pun," ujar Netanyahu, dikutip Haaretz, Kamis (7/2/2019).
Pembelian sistem pertahanan itu dilakukan sebagai bagian dari perjanjian antara Kementerian Pertahanan Israel dan Departemen Pertahanan Amerika.
Perusahaan pembuat Iron Dome Israel, Rafael Advanced Defense Systems Ltd—perusahaan milik negara—telah mengonfirmasi kesepakatan itu tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pada akhir 2017, sistem tersebut dipajang pada pertemuan tahunan Asosiasi Tentara AS, sebuah asosiasi profesional untuk para perwira. Pejabat Pentagon merupakan pihak yang pertama kali menyatakan minatnya untuk membeli sistem tersebut.
Dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries, sistem Iron Dome dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri. Senjata pertahanan ini telah digunakan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejak 2011.
Pada 2010, Singapura dilaporkan berencana membeli sistem itu. Pada Desember 2016, Menteri Industri Pertahanan Azerbaijan Yavar Jamalov mengatakan negaranya telah mencapai keputusan untuk membelinya.
"Iron Dome akan dinilai dan diujicobakan sebagai sistem yang saat ini tersedia untuk melindungi anggota militer AS yang dikerahkan terhadap berbagai macam ancaman tembakan tidak langsung dan ancaman (serangan) udara," kata militer AS dalam sebuah pernyataan.
Menurut pernyataan dari Kementerian Pertahanan Israel, militer Washington mengatakan kepada Tel Aviv bahwa mereka telah memutuskan untuk membeli sistem Kubah Besi itu karena kebutuhan mendesak untuk tentara Amerika.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu—yang saat ini juga menjabat sebagai menteri pertahanan—menyebut pembelian oleh Amerika sebagai pencapaian besar bagi Israel."Bukti lebih lanjut dari ikatan solid kita dengan AS, serta status Israel yang meningkat di dunia," katanya.
"Israel memiliki Kubah Besi dan kepalan tangan. Sistem kami dapat menghadapi ancaman apa pun," ujar Netanyahu, dikutip Haaretz, Kamis (7/2/2019).
Pembelian sistem pertahanan itu dilakukan sebagai bagian dari perjanjian antara Kementerian Pertahanan Israel dan Departemen Pertahanan Amerika.
Perusahaan pembuat Iron Dome Israel, Rafael Advanced Defense Systems Ltd—perusahaan milik negara—telah mengonfirmasi kesepakatan itu tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pada akhir 2017, sistem tersebut dipajang pada pertemuan tahunan Asosiasi Tentara AS, sebuah asosiasi profesional untuk para perwira. Pejabat Pentagon merupakan pihak yang pertama kali menyatakan minatnya untuk membeli sistem tersebut.
Dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries, sistem Iron Dome dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri. Senjata pertahanan ini telah digunakan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejak 2011.
Pada 2010, Singapura dilaporkan berencana membeli sistem itu. Pada Desember 2016, Menteri Industri Pertahanan Azerbaijan Yavar Jamalov mengatakan negaranya telah mencapai keputusan untuk membelinya.
(mas)