Sebut Iran Kuasai Lebanon, Hizbullah Kecam Israel
A
A
A
BEIRUT - Sekretaris Jenderal Hizbullah mencela Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena mengklaim bahwa Iran mengendalikan pemerintahan baru Lebanon melalui kelompoknya.
"Pemerintah Libanon yang baru terdiri dari kekuatan politik, dan Hizbullah adalah bagian dari formasi ini," kata Hassan Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (5/2/2019).
Ia pun menekankan bahwa pemerintahan baru Lebanon tidak dikendalikan oleh Hizbullah.
Pernyataan Nasrallah ini datang sebagai tanggapan atas tuduhan yang dibuat oleh Netanyahu pada hari Minggu lalu.
“Iran memiliki proxy. Salah satunya adalah Hizbullah. Hizbullah baru saja bergabung dengan pemerintah Libanon. Itu keliru; mereka sebenarnya mengendalikan pemerintahan Lebanon. Ini berarti bahwa Iran mengendalikan pemerintah Lebanon," kata Netanyahu, berbicara kepada delegasi 40 duta besar untuk PBB sebelum mereka menuju ke perbatasan utara Israel untuk memeriksa salah satu terowongan lintas batas Hizbullah.
Setelah berbulan-bulan menemui jalan buntu, Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri pada Kamis lalu mengumumkan bahwa negara itu memiliki Kabinet baru.
Sejak Lebanon mengadakan pemilihan parlemen Mei lalu, Hariri telah berjuang untuk membentuk pemerintahan baru.
Proses pembentukan kabinet baru telah mengalami penundaan berulang kali di tengah saling tuduh antara kekuatan politik terkemuka dan tuntutan oleh pihak-pihak tertentu untuk perwakilan yang lebih besar.
"Pemerintah Libanon yang baru terdiri dari kekuatan politik, dan Hizbullah adalah bagian dari formasi ini," kata Hassan Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (5/2/2019).
Ia pun menekankan bahwa pemerintahan baru Lebanon tidak dikendalikan oleh Hizbullah.
Pernyataan Nasrallah ini datang sebagai tanggapan atas tuduhan yang dibuat oleh Netanyahu pada hari Minggu lalu.
“Iran memiliki proxy. Salah satunya adalah Hizbullah. Hizbullah baru saja bergabung dengan pemerintah Libanon. Itu keliru; mereka sebenarnya mengendalikan pemerintahan Lebanon. Ini berarti bahwa Iran mengendalikan pemerintah Lebanon," kata Netanyahu, berbicara kepada delegasi 40 duta besar untuk PBB sebelum mereka menuju ke perbatasan utara Israel untuk memeriksa salah satu terowongan lintas batas Hizbullah.
Setelah berbulan-bulan menemui jalan buntu, Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri pada Kamis lalu mengumumkan bahwa negara itu memiliki Kabinet baru.
Sejak Lebanon mengadakan pemilihan parlemen Mei lalu, Hariri telah berjuang untuk membentuk pemerintahan baru.
Proses pembentukan kabinet baru telah mengalami penundaan berulang kali di tengah saling tuduh antara kekuatan politik terkemuka dan tuntutan oleh pihak-pihak tertentu untuk perwakilan yang lebih besar.
(ian)