Utusan Khusus AS Sebut Trump Siap Akhiri Perang Korea
A
A
A
WASHINGTON - Utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Korea Utara (Korut), Steve Biegun mengatakan, Presiden AS, Donald Trump siap untuk mengakhiri perang Korea. Korut dan Korea Selatan (Korsel) secara teknis masih dalam status berperang, karena perang pada tahun 1960 hingga 1963 berakhir dengan gencatan senjata.
Biegun mengatakan bahwa dia benar-benar yakin, dan yang lebih penting Trump yakin bahwa sudah waktunya untuk bergerak maju dalam 70 tahun terakhir dalam perang dan mengakhiri permusuhan di semenanjung Korea.
Dia kemudian mengatakan, bahwa AS juga ingin mengakhiri ketegangan dengan Korut. "Sudah berakhir, sudah selesai. Kami tidak akan menyerang Korut. Kami tidak berusaha untuk menjatuhkan rezim Korut," ucapnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Jumat (1/2).
Dikesempatan yang sama, Bigun juga mengatakan sebelum dicapainya kesepakatan mengenai denukliriasi Semananung Korea, AS harus benar-benar memahami program senjata nuklir milik Korut.
"Sebelum proses denuklirisasi dapat bersifat final, kita juga harus memiliki pemahaman lengkap tentang sepenuhnya program senjata misil penghancur massal Korut. Kami akan mendapatkannya di beberapa titik melalui deklarasi yang komprehensif," ucapnya.
Trump dan pemimpin Korut, Kim Jong-un dijadwalkan untuk melakukan pertemuan kedua pada akhir bulan ini. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompe mengatakan pertemuan itu akan digelar di Asia, namun masih menolak untuk memberikan nama negara yang akan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut.
Biegun mengatakan bahwa dia benar-benar yakin, dan yang lebih penting Trump yakin bahwa sudah waktunya untuk bergerak maju dalam 70 tahun terakhir dalam perang dan mengakhiri permusuhan di semenanjung Korea.
Dia kemudian mengatakan, bahwa AS juga ingin mengakhiri ketegangan dengan Korut. "Sudah berakhir, sudah selesai. Kami tidak akan menyerang Korut. Kami tidak berusaha untuk menjatuhkan rezim Korut," ucapnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Jumat (1/2).
Dikesempatan yang sama, Bigun juga mengatakan sebelum dicapainya kesepakatan mengenai denukliriasi Semananung Korea, AS harus benar-benar memahami program senjata nuklir milik Korut.
"Sebelum proses denuklirisasi dapat bersifat final, kita juga harus memiliki pemahaman lengkap tentang sepenuhnya program senjata misil penghancur massal Korut. Kami akan mendapatkannya di beberapa titik melalui deklarasi yang komprehensif," ucapnya.
Trump dan pemimpin Korut, Kim Jong-un dijadwalkan untuk melakukan pertemuan kedua pada akhir bulan ini. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompe mengatakan pertemuan itu akan digelar di Asia, namun masih menolak untuk memberikan nama negara yang akan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut.
(esn)