Paska Ancaman Suriah, Israel Tempatkan Iron Dome di Tel Aviv
A
A
A
TEL AVIV - Media Israel, Jerusalem Times, mengatakan militer Israel telah mengerahkan sistem pertahanan udara Iron Dome ke Tel Aviv. Pengerahan sistem ini dilakukan tidak lama setelah adanya ancaman dari Suriah untuk melakukan serangan balasan terhadap Israel.
"Israel mengerahkan sistem pertahanan rudal jarak pendek Iron Dome di wilayah metropolitan Tel Aviv pada hari ini," bunyi laporan Jerusalem Times yang menguktip pejabat IDF, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (24/1).
Pemerintah atau militer Israel sendiri belum memberikan pernyataan resmi mengenai pengerahan sistem pertahanan udara Israel ke Ibu Kota negara tersebut.
Seperti diketahui, sebelumnya Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar al-Jaafari menegaskan, pihaknya sangat mampu untuk membalas serangan yang dilancarkan oleh Israel. Hal itu disampaikan al-Jaafari dalam pertemuan di Dewan Keamanan (DK) PBB.
Jaafari dalam pertemuan itu menyatakan kekesalan atas sikap diam DK PBB terhadap serangan Israel terhadap Bandara Internasional Damaskus beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, mungkin Suriah harus melakukan serangan balik terlebih dahulu, baru DK PBB akan bersuara.
"Apakah menarik perhatian pembuat perang di Dewan ini mengharuskan kami untuk menggunakan hak sah kami untuk membela diri dan menanggapi agresi Israel di Bandara Internasional Damaskus dengan merespons dengan cara yang sama di Bandara Tel Aviv?" tanya Jaafari.
Jaafari juga menuduh Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) mendukung agresi Israel dalam pelanggaran tanggung jawab mereka untuk mempertahankan perdamaian dan keamanan dunia sesuai dengan hukum internasional.
"Israel mengerahkan sistem pertahanan rudal jarak pendek Iron Dome di wilayah metropolitan Tel Aviv pada hari ini," bunyi laporan Jerusalem Times yang menguktip pejabat IDF, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (24/1).
Pemerintah atau militer Israel sendiri belum memberikan pernyataan resmi mengenai pengerahan sistem pertahanan udara Israel ke Ibu Kota negara tersebut.
Seperti diketahui, sebelumnya Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar al-Jaafari menegaskan, pihaknya sangat mampu untuk membalas serangan yang dilancarkan oleh Israel. Hal itu disampaikan al-Jaafari dalam pertemuan di Dewan Keamanan (DK) PBB.
Jaafari dalam pertemuan itu menyatakan kekesalan atas sikap diam DK PBB terhadap serangan Israel terhadap Bandara Internasional Damaskus beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, mungkin Suriah harus melakukan serangan balik terlebih dahulu, baru DK PBB akan bersuara.
"Apakah menarik perhatian pembuat perang di Dewan ini mengharuskan kami untuk menggunakan hak sah kami untuk membela diri dan menanggapi agresi Israel di Bandara Internasional Damaskus dengan merespons dengan cara yang sama di Bandara Tel Aviv?" tanya Jaafari.
Jaafari juga menuduh Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) mendukung agresi Israel dalam pelanggaran tanggung jawab mereka untuk mempertahankan perdamaian dan keamanan dunia sesuai dengan hukum internasional.
(esn)