Kim Jong-un Perintahkan Persiapan Pertemuan dengan Trump
A
A
A
SEOUL - Setelah pengumuman Gedung Putih tentang pertemuan puncak kedua antara Presiden Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bulan depan, diktator muda itu dilaporkan telah meminta persiapan untuk pertemuan tersebut.
Perintah dari Kim Jong-un datang setelah diterimanya surat dari presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Surat itu disampaikan kepadanya melalui pejabat Korut yang bertemu dengan Trump dan pejabat AS lainnya di Ibu Kota negara itu awal bulan ini, tulis kantor berita nasional Korut, KCNA.
"Setelah menerima surat pribadi yang baik yang dikirim oleh Presiden Trump, Pemimpin Tertinggi menyatakan sangat puas," kata tulis KCNA.
“Dia sangat memuji Presiden Trump karena menyatakan tekadnya yang tidak biasa dan keinginan untuk penyelesaian masalah dengan minat besar pada pertemuan puncak kedua DPRK-AS," tulis KCNA menggunakan akronim dari nama resmi Korut yaitu Republik Demokratik Rakyat Korea seperti dikutip dari Fox News, Kamis (24/1/2019).
Pernyataan Kim tampaknya memberikan nada optimis, ketika ia dilaporkan mengatakan Korut akan menunggu dengan sabar dan dengan itikad baik, dan bersama-sama dengan langkah maju AS demi langkah menuju tujuan yang ingin dicapai oleh kedua negara.
Trump bertemu dengan Kim Yong-chol, pejabat tinggi Korut, pada hari Jumat dan pasangan ini berbicara tentang denuklirisasi dan pertemuan puncak kedua, seperti dikatakan Gedung Putih pada saat itu.
Kim Yong-chol diketahui telah membawa surat dari Kim ke Trump.
Pada hari Rabu, Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, "Presiden menanggapi surat Ketua Kim."
Pertemuan kedua antara kedua pemimpin akan mengikuti pertemuan puncak bersejarah Juni lalu di Singapura. Selama pertemuan itu, Trump dan Kim menandatangani dokumen yang menjanjikan untuk bekerja menuju "denuklirisasi total semenanjung Korea."
Perintah dari Kim Jong-un datang setelah diterimanya surat dari presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Surat itu disampaikan kepadanya melalui pejabat Korut yang bertemu dengan Trump dan pejabat AS lainnya di Ibu Kota negara itu awal bulan ini, tulis kantor berita nasional Korut, KCNA.
"Setelah menerima surat pribadi yang baik yang dikirim oleh Presiden Trump, Pemimpin Tertinggi menyatakan sangat puas," kata tulis KCNA.
“Dia sangat memuji Presiden Trump karena menyatakan tekadnya yang tidak biasa dan keinginan untuk penyelesaian masalah dengan minat besar pada pertemuan puncak kedua DPRK-AS," tulis KCNA menggunakan akronim dari nama resmi Korut yaitu Republik Demokratik Rakyat Korea seperti dikutip dari Fox News, Kamis (24/1/2019).
Pernyataan Kim tampaknya memberikan nada optimis, ketika ia dilaporkan mengatakan Korut akan menunggu dengan sabar dan dengan itikad baik, dan bersama-sama dengan langkah maju AS demi langkah menuju tujuan yang ingin dicapai oleh kedua negara.
Trump bertemu dengan Kim Yong-chol, pejabat tinggi Korut, pada hari Jumat dan pasangan ini berbicara tentang denuklirisasi dan pertemuan puncak kedua, seperti dikatakan Gedung Putih pada saat itu.
Kim Yong-chol diketahui telah membawa surat dari Kim ke Trump.
Pada hari Rabu, Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, "Presiden menanggapi surat Ketua Kim."
Pertemuan kedua antara kedua pemimpin akan mengikuti pertemuan puncak bersejarah Juni lalu di Singapura. Selama pertemuan itu, Trump dan Kim menandatangani dokumen yang menjanjikan untuk bekerja menuju "denuklirisasi total semenanjung Korea."
(ian)