Penumpang Coba Bajak Pesawat Rusia, Minta Diterbangkan ke Afghanistan

Rabu, 23 Januari 2019 - 00:27 WIB
Penumpang Coba Bajak...
Penumpang Coba Bajak Pesawat Rusia, Minta Diterbangkan ke Afghanistan
A A A
MOSKOW - Sebuah pesawat milik masakapai Aeroflot yang lepas landas dari kota Siutia, Surgut menuju Moskow terpaksa mendarat sekitar 240 km dari tujuannya pada Selasa (22/1/2019). Musababnya ada seorang penumpang bersenjata yang mencoba membajak pesawat dengan memerintahkan pilot untuk menerbangkannya ke Afghanistan.

Penerbangan SU1515 tersebut telah mendarat dengan aman di kota Khanty-Mansiysk. Komite Investigasi Rusia mengatakan penumpang yang mencoba membajak pesawat telah ditangkap.

Pesawat tipe Boeing 737-800 itu membawa 68 penumpang dan tujuh awak pada saat kejadian. Menurut laporan REN TV, penumpang yang akan membajak pesawat membawa senjata. Media Rusia menyebut sebagai penumpang yang mabuk.

Pesawat mulai lepas landas sekitar 00.55 malam waktu setempat sebelum mengubah rutenya secara tajam. Setidaknya 10 regu polisi dikirim ke bandara untuk mengatasi masalah tersebut. Ambulans juga siaga di lokasi pendaratan pesawat.

Pesawat mendarat di kota Khanty-Mansiysk, sekitar 143 mil di sebelah barat Surgurt, setelah kru maskapai meyakinkan calon pembajak bahwa pesawat perlu mengisi bahan bakar.

REN TV merilis foto penumpang bermasalah tersebut. Dia diidentifikasi bernama Pavel Shapovalov. Stasiun televisi itu melaporkan bahwa Shapovalov sebelumnya telah dihukum karena perampokan, pencurian, dan penjualan heroin.

Seorang pejabat penegak hukum mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa menurut informasi awal, pria itu mabuk selama penerbangan berlangsung.

Juru Bicara Komite Nasional Anti-Teroris Rusia, Andrei Przhezdomsky, memuji keputusan pilot untuk mendaratkan pesawat.

"Menurut laporan, sebuah pesawat yang terbang dari Surgut ke Moskow mengubah jalurnya atas permintaan salah satu penumpang," katanya. "Pilot membuat satu-satunya keputusan yang tepat untuk mendarat di bandara terdekat, di Khanty-Mansyisk."

Tindakan penumpang itu dianggap sebagai aksi kriminal karena mencoba membajak sebuah pesawat dengan ancaman kekerasan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6129 seconds (0.1#10.140)