Mural Polusi Salju Banksy Terjual Lebih dari Rp1,8 Miliar
A
A
A
LONDON - Mural karya seniman jalanan Inggris, Banksy, yang menggambarkan seorang anak menikmati salju yang sedang turun yang sebenarnya polusi dari pembakaran di tong sampah, terjual senilai lebih dari 100.000 pound (Rp1,8 miliar).
Mural berjudul “Season’s Greetings” itu terjual pada seorang dealer seni asal Inggris, John Brandler. Dari satu sisi, mural yang digambar di tembok garasi di Wales itu menunjukkan seorang bocah laki-laki dengan lidah keluar untuk menang kap salju yang turun. Namun saat dilihat dari sisi lain, salju itu ternyata asap dari tong sampah yang sedang dibakar.
“Saya membeli ini dan ini saya bayar enam angka. Saya meminjamkannya ke Port Talbot selama minimal dua atau tiga tahun.
Saya ingin menggunakannya sebagai sentral untuk satu pusat seni yang akan mengumpulkan para seniman terkenal internasional ke Port Talbot,” tutur John Brandler dari Brandler Galleries yang membeli mural tersebut, kepada kantor berita Reuters.
Mural itu muncul bulan lalu di kota yang terletak di pinggir Teluk Swansea, rumah salah satu pabrik baja terbesar di dunia. Brandler, 63, menyatakan, seluruh mural yang digambar di sudut garasi itu telah dipindahkan dalam satu potongan.
Dia menolak menjelaskan dengan rinci harga untuk potongan mural itu. Saat ditanya tentang bagaimana dia dapat memiliki barang mewah itu, dia menjawab, “Saya seorang dealer seni. Saya memiliki beberapa karya Banksy, saya juga memiliki karya John Constable, Thomas Gainsborough, Joseph Mallord, dan William Turner, saya punya karya seniman kota Pure Eveil, saya memiliki semua karya seni itu.”
“Hobi saya adalah bisnis saya. Waktu terakhir saya pergi bekerja adalah saat saya berusia 18 tahun,” ujar Brandler. Banksy yang masih merahasiakan nama aslinya itu menjadi seniman jalanan paling terkenal di dunia dengan menyuguhkan olok-olok kepada kapitalisme modern yang berlebihan, serta mengangkat berbagai ikon, slogan, dan opini dalam karyanya.
Karya-karya sebelumnya termasuk yang berjudul “Mobile Lovers” yang menunjukkan sepasang kekasih sedang berpelukan, tapi masing-masing melihat ponsel pintarnya di belakang punggung kekasihnya. Banksy juga menulis peringatan dekat Canary Wharf di London yang bertuliskan “Maaf! Gaya hidup yang Anda pesan saat ini sudah kehabisan stok.”
Banksy merupakan seniman jalanan, aktivis politik, dan sutradara film anonim yang berbasis di England, Inggris. Karya seni satirenya menggabungkan humor gelap dengan grafiti yang digambar dengan teknik stensil.
Karyanya merupakan komentar sosial dan politik yang muncul di jalanan, dinding, dan jembatan di kota-kota besar dunia. Karya Banksy berkembang dengan melibatkan kolaborasi antara para seniman dan musisi.
Mural berjudul “Season’s Greetings” itu terjual pada seorang dealer seni asal Inggris, John Brandler. Dari satu sisi, mural yang digambar di tembok garasi di Wales itu menunjukkan seorang bocah laki-laki dengan lidah keluar untuk menang kap salju yang turun. Namun saat dilihat dari sisi lain, salju itu ternyata asap dari tong sampah yang sedang dibakar.
“Saya membeli ini dan ini saya bayar enam angka. Saya meminjamkannya ke Port Talbot selama minimal dua atau tiga tahun.
Saya ingin menggunakannya sebagai sentral untuk satu pusat seni yang akan mengumpulkan para seniman terkenal internasional ke Port Talbot,” tutur John Brandler dari Brandler Galleries yang membeli mural tersebut, kepada kantor berita Reuters.
Mural itu muncul bulan lalu di kota yang terletak di pinggir Teluk Swansea, rumah salah satu pabrik baja terbesar di dunia. Brandler, 63, menyatakan, seluruh mural yang digambar di sudut garasi itu telah dipindahkan dalam satu potongan.
Dia menolak menjelaskan dengan rinci harga untuk potongan mural itu. Saat ditanya tentang bagaimana dia dapat memiliki barang mewah itu, dia menjawab, “Saya seorang dealer seni. Saya memiliki beberapa karya Banksy, saya juga memiliki karya John Constable, Thomas Gainsborough, Joseph Mallord, dan William Turner, saya punya karya seniman kota Pure Eveil, saya memiliki semua karya seni itu.”
“Hobi saya adalah bisnis saya. Waktu terakhir saya pergi bekerja adalah saat saya berusia 18 tahun,” ujar Brandler. Banksy yang masih merahasiakan nama aslinya itu menjadi seniman jalanan paling terkenal di dunia dengan menyuguhkan olok-olok kepada kapitalisme modern yang berlebihan, serta mengangkat berbagai ikon, slogan, dan opini dalam karyanya.
Karya-karya sebelumnya termasuk yang berjudul “Mobile Lovers” yang menunjukkan sepasang kekasih sedang berpelukan, tapi masing-masing melihat ponsel pintarnya di belakang punggung kekasihnya. Banksy juga menulis peringatan dekat Canary Wharf di London yang bertuliskan “Maaf! Gaya hidup yang Anda pesan saat ini sudah kehabisan stok.”
Banksy merupakan seniman jalanan, aktivis politik, dan sutradara film anonim yang berbasis di England, Inggris. Karya seni satirenya menggabungkan humor gelap dengan grafiti yang digambar dengan teknik stensil.
Karyanya merupakan komentar sosial dan politik yang muncul di jalanan, dinding, dan jembatan di kota-kota besar dunia. Karya Banksy berkembang dengan melibatkan kolaborasi antara para seniman dan musisi.
(don)