Trump Dilaporkan Menyembunyikan Rekaman Percakapannya dengan Putin
Trump Dilaporkan Menyembunyikan Rekaman Percakapannya dengan Putin
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersusah payah menyembunyikan detail komunikasinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dari pemerintahannya sendiri. Ia bahkan sampai membuat catatan dari penerjemahnya dan memerintahkannya untuk tetap diam.
Demikian laporan yang diturunkan oleh Washington Post. Mengutip mantan pejabat AS, surat kabar itu mengatakan bahwa Trump mengambil catatan juru bahasa setelah pertemuan pada 2017 lalu dengan Putin di Hamburg, yang juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri saat itu Rex Tillerson.
Para pejabat mengatakan mereka mengetahui tentang hal itu ketika seorang penasihat Gedung Putih dan seorang pejabat Departemen Luar Negeri mencoba untuk mendapatkan informasi dari penerjemah di luar rilis terpisah yang disediakan oleh Tillerson.
Seorang jurubicara Gedung Putih dengan syarat anonim mengatakan kepada The Washington Post bahwa rilis Tillerson tentang pertemuan Hamburg itu "menjijikkan" dan disampaikan kepada pejabat AS segera sesudahnya - dan rilis itu diberikan kepada pers.
Juru bicara itu menambahkan bahwa Trump telah mencoba untuk meningkatkan hubungan dengan Rusia dan menjatuhkan sanksi baru yang signifikan dalam menanggapi kegiatan memfitnah Rusia.
Dalam sebuah pernyataan, sekretaris pers Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders mengatakan bahwa kisah Washington Post sangat tidak akurat sehingga bahkan tidak membutuhkan respons.
"Media liberal telah menyia-nyiakan dua tahun untuk mencoba membuat skandal kolusi palsu alih-alih melaporkan fakta bahwa tidak seperti Presiden Obama, yang membiarkan Rusia dan musuh asing lainnya mendorong Amerika, Presiden Trump benar-benar bersikap keras terhadap Rusia," kata Sanders seperti dinukil dari Business Insider, Minggu (13/1/2019)
Sementara Tillerson dalam sebuah email mengatakan kepada Washington Post bahwa dia hadir untuk keseluruhan pertemuan bilateral resmi kedua presiden di Hamburg, tetapi menolak berkomentar tentang pertemuan tersebut dan apakah Trump telah mengambil catatan penerjemah.
Tillerson sebelumnya telah membahas pertemuan Hamburg, mengatakan kepada wartawan di sebuah konferensi pers bahwa Trump "menekan" Putin atas tuduhan bahwa Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2016, yang ditolak Putin.
Tetapi meskipun Tillerson menolak selama konferensi pers untuk mengatakan apakah Trump telah menerima atau menolak penolakan Putin, pejabat pemerintahan Trump mengatakan satu-satunya detail yang akan diberikan penerjemah kepada mereka adalah bahwa Trump merespons dengan memberi tahu Putin, "Saya percaya Anda."
Tidak jelas apakah Trump telah membuat catatan juru bahasa pada lebih dari satu kesempatan, tetapi beberapa pejabat mengatakan kepada Washington Post bahwa mereka tidak pernah menerima rilis yang andal dari pertemuan Trump dan Putin di Helsinki pada Juli 2018, yang tidak dihadiri oleh pejabat kabinet atau pembantu Trump.
Para pejabat AS mengatakan kepada Washington Post bahwa tidak ada catatan terperinci - bahkan yang diklasifikasikan/dirahasiakan - dari percakapan tatap muka Trump dengan Putin dalam lima kesempatan selama dua tahun terakhir.
Demikian laporan yang diturunkan oleh Washington Post. Mengutip mantan pejabat AS, surat kabar itu mengatakan bahwa Trump mengambil catatan juru bahasa setelah pertemuan pada 2017 lalu dengan Putin di Hamburg, yang juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri saat itu Rex Tillerson.
Para pejabat mengatakan mereka mengetahui tentang hal itu ketika seorang penasihat Gedung Putih dan seorang pejabat Departemen Luar Negeri mencoba untuk mendapatkan informasi dari penerjemah di luar rilis terpisah yang disediakan oleh Tillerson.
Seorang jurubicara Gedung Putih dengan syarat anonim mengatakan kepada The Washington Post bahwa rilis Tillerson tentang pertemuan Hamburg itu "menjijikkan" dan disampaikan kepada pejabat AS segera sesudahnya - dan rilis itu diberikan kepada pers.
Juru bicara itu menambahkan bahwa Trump telah mencoba untuk meningkatkan hubungan dengan Rusia dan menjatuhkan sanksi baru yang signifikan dalam menanggapi kegiatan memfitnah Rusia.
Dalam sebuah pernyataan, sekretaris pers Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders mengatakan bahwa kisah Washington Post sangat tidak akurat sehingga bahkan tidak membutuhkan respons.
"Media liberal telah menyia-nyiakan dua tahun untuk mencoba membuat skandal kolusi palsu alih-alih melaporkan fakta bahwa tidak seperti Presiden Obama, yang membiarkan Rusia dan musuh asing lainnya mendorong Amerika, Presiden Trump benar-benar bersikap keras terhadap Rusia," kata Sanders seperti dinukil dari Business Insider, Minggu (13/1/2019)
Sementara Tillerson dalam sebuah email mengatakan kepada Washington Post bahwa dia hadir untuk keseluruhan pertemuan bilateral resmi kedua presiden di Hamburg, tetapi menolak berkomentar tentang pertemuan tersebut dan apakah Trump telah mengambil catatan penerjemah.
Tillerson sebelumnya telah membahas pertemuan Hamburg, mengatakan kepada wartawan di sebuah konferensi pers bahwa Trump "menekan" Putin atas tuduhan bahwa Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2016, yang ditolak Putin.
Tetapi meskipun Tillerson menolak selama konferensi pers untuk mengatakan apakah Trump telah menerima atau menolak penolakan Putin, pejabat pemerintahan Trump mengatakan satu-satunya detail yang akan diberikan penerjemah kepada mereka adalah bahwa Trump merespons dengan memberi tahu Putin, "Saya percaya Anda."
Tidak jelas apakah Trump telah membuat catatan juru bahasa pada lebih dari satu kesempatan, tetapi beberapa pejabat mengatakan kepada Washington Post bahwa mereka tidak pernah menerima rilis yang andal dari pertemuan Trump dan Putin di Helsinki pada Juli 2018, yang tidak dihadiri oleh pejabat kabinet atau pembantu Trump.
Para pejabat AS mengatakan kepada Washington Post bahwa tidak ada catatan terperinci - bahkan yang diklasifikasikan/dirahasiakan - dari percakapan tatap muka Trump dengan Putin dalam lima kesempatan selama dua tahun terakhir.
(ian)
Explore More