Turki: Tudingan Ankara Ingin Bantai Kurdi Tidak Rasional
A
A
A
ANKARA - Juru bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengecam pernyataan yang dibuat oleh penasihat keamanan Amerika Serikat (AS), John Bolton, yang menyebut Ankara menargetkan warga Kurdi. Kalin menyebut pernyataan itu tidak masuk akal.
Bolton mengatakan, AS tidak akan menarik pasukan dari Suriah timur laut sampai pemerintah Turki menjamin perang melawan ISIS dan bahwa Ankara tidak akan menyerang pasukan Kurdi atau YPG dan PYD, yang dimata Turki memiliki afiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). PKK telah melakukan pemberontakan di Turki dan telah bertanggung jawab atas serangkaian serangan teroris di negara tersebut.
"Masalahnya adalah PKK, PYD, dan YPG berusaha untuk membuat pemerintah dengan menindas warga Kurdi, yang tidak mematuhi mereka, dan kegiatan teroris mereka terhadap negara kami," ucap Kalin.
"Tidak ada keraguan bahwa kelompok teror tidak bisa menjadi sekutu AS," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (7/1).
Kalin menyoroti bahwa tujuan Turki dalam memerangi terorisme adalah untuk memberikan keamanan nasional, dan memastikan perdamaian dan stabilitas regional. Dia mencatat bahwa Turki adalah satu-satunya anggota NATO yang melawan PKK dan cabang-cabangmua Suriah, serta ISIS dan kelompok teror lainnya.
Dia kemudian mengatakan, Turki akan berkoordinasi dengan sekutu-sekutunya dan negara-negara di kawasan itu dalam memerangi terorisme, sementara secara tegas menerapkan kebijakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan nasional.
Bolton mengatakan, AS tidak akan menarik pasukan dari Suriah timur laut sampai pemerintah Turki menjamin perang melawan ISIS dan bahwa Ankara tidak akan menyerang pasukan Kurdi atau YPG dan PYD, yang dimata Turki memiliki afiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). PKK telah melakukan pemberontakan di Turki dan telah bertanggung jawab atas serangkaian serangan teroris di negara tersebut.
"Masalahnya adalah PKK, PYD, dan YPG berusaha untuk membuat pemerintah dengan menindas warga Kurdi, yang tidak mematuhi mereka, dan kegiatan teroris mereka terhadap negara kami," ucap Kalin.
"Tidak ada keraguan bahwa kelompok teror tidak bisa menjadi sekutu AS," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (7/1).
Kalin menyoroti bahwa tujuan Turki dalam memerangi terorisme adalah untuk memberikan keamanan nasional, dan memastikan perdamaian dan stabilitas regional. Dia mencatat bahwa Turki adalah satu-satunya anggota NATO yang melawan PKK dan cabang-cabangmua Suriah, serta ISIS dan kelompok teror lainnya.
Dia kemudian mengatakan, Turki akan berkoordinasi dengan sekutu-sekutunya dan negara-negara di kawasan itu dalam memerangi terorisme, sementara secara tegas menerapkan kebijakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan nasional.
(esn)