Belasan Tewas Akibat Bentrokan Saat Pemilu Bangladesh
A
A
A
DHAKA - Belasan orang dilaporkan tewas dalam bentrokan di Bangladesh ketika negara itu tengah menggelar pemilihan umum (pemilu). Pemilu Bangladesh kali ini telah dirusak oleh tindak kekerasan dan tudingan pemberangusan terhadap oposisi.
Menurut juru bicara kepolisian Bangladesh, Sohel Rana setidaknya 17 orang tewas dalam bentrokan tersebut, yang melibatkan pendukung partai oposisi dan partai yang berkuasa saat ini.
"Kekerasan terkait pemilu menewaskan 17 orang di Bangladesh, termasuk tujuh orang dari partai yang berkuasa dan lima dari aliansi oposisi. Lebih dari 20 orang terluka," kata Rana, seperti dilansir Reuters pada Minggu (30/12).
Sebelumnya diwartakan, pihak berwenang Bangladesh telah memerintahkan penutupan internet berkecepatan tinggi sampai setelah pemungutan suara selesai dilakukan untuk mencegah penyebaran "desas-desus" yang mungkin memicu keresahan.
Perdana Menteri Bangladesh saat ini, Sheikh Hasina, diperkirakan akan memenangkan masa jabatan ketiganya berturut-turut. Saingan utamanya adalah Khaleda Zia yang saat ini mendekam di penjara.
Lebih dari 100 juta orang berhak memilih, namun laporan menunjukkan jumlah tingkat partisipasi pemilih yang rendah. Sekitar 600 ribu personel keamanan telah dikerahkan untuk memadamkan kerusuhan selama pemilu kali ini.
Menurut juru bicara kepolisian Bangladesh, Sohel Rana setidaknya 17 orang tewas dalam bentrokan tersebut, yang melibatkan pendukung partai oposisi dan partai yang berkuasa saat ini.
"Kekerasan terkait pemilu menewaskan 17 orang di Bangladesh, termasuk tujuh orang dari partai yang berkuasa dan lima dari aliansi oposisi. Lebih dari 20 orang terluka," kata Rana, seperti dilansir Reuters pada Minggu (30/12).
Sebelumnya diwartakan, pihak berwenang Bangladesh telah memerintahkan penutupan internet berkecepatan tinggi sampai setelah pemungutan suara selesai dilakukan untuk mencegah penyebaran "desas-desus" yang mungkin memicu keresahan.
Perdana Menteri Bangladesh saat ini, Sheikh Hasina, diperkirakan akan memenangkan masa jabatan ketiganya berturut-turut. Saingan utamanya adalah Khaleda Zia yang saat ini mendekam di penjara.
Lebih dari 100 juta orang berhak memilih, namun laporan menunjukkan jumlah tingkat partisipasi pemilih yang rendah. Sekitar 600 ribu personel keamanan telah dikerahkan untuk memadamkan kerusuhan selama pemilu kali ini.
(esn)