Kanada Minta Aliansi Bantu Menekan China

Senin, 24 Desember 2018 - 11:05 WIB
Kanada Minta Aliansi Bantu Menekan China
Kanada Minta Aliansi Bantu Menekan China
A A A
Kanada akan meningkatkan kampanye untuk meminta dukungan aliansi agar menekan China membebaskan dua warga Kanada yang ditahan.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada Chrystia Freeland menjelaskan itu sehari setelah Amerika Serikat (AS) mendesak Beijing membebaskan dua orang itu. Penahanan dua warga Kanada terjadi setelah otoritas Kanada menahan eksekutif China atas permintaan ekstradisi AS.

“Saya akan melanjutkan dalam beberapa hari mendatang, bersama para duta besar (dubes) di penjuru dunia, untuk bicara dengan para mitra asing tentang isu ini,” kata Freeland saat konferensi pers, dilansir kantor berita Reuters.

Dia menambahkan, “Para duta besar kita akan bicara langsung dalam upaya terorganisir dengan para mitranya.”

Selain AS, Inggris dan Uni Eropa (UE) juga mengungkapkan dukungan untuk Kanada. Freeland menyatakan otoritas China tidak menyebut hubungan langsung antara penahanan dua pria itu dan langkah Kanada menahan Chief Financial Officer (CFO) Huawei Technologies Co Ltd, Meng Wanzhou pada 1 Desember.

Para pakar Kanada dan mantan diplomat menyatakan mereka tidak ragu bahwa kasus itu terkait. “Satu poin yang kami angkat dengan aliansi kami ialah kekhawatiran tentang penahanan sewenang-wenang dilakukan pada dua warga Kanada itu. Itu poin yang sangat bergema,” papar Freeland.

Sejumlah sumber menjelaskan, salah seorang warga Kanada Michael Kovrig tidak diizinkan bertemu pengacara. Dia diinterogasi setiap pagi, siang dan malam, serta tidak diizinkan mematikan lampu saat malam.

Freeland menyebut kondisi dua pria Kanada yang ditahan itu saat dia bicara pada Duta Besar China untuk Kanada. “Kami terus berdiskusi dengan China. Ini jelas momen sulit dalam hubungan kami dengan China. Ini penting untuk menjaga pembicaraan dan mengangkat isu itu langsung dengan mereka,” kata dia.

Dubes China di Ottawa belum memberikan respon untuk berkomentar. Putri pendiri Huawei, Meng Wanzhou, ditahan di Kanada dan menghadapi ekstradisi ke AS. Penangkapan itu dapat mengganggu harapan meredanya konflik dagang China dan AS serta mengguncang bursa saham global. Penangkapan ini diduga terkait pelanggaran sanksi AS.

Potensi sanksi pada perusahaan smartphone terbesar kedua dunia itu dapat berdampak besar pada jaringan suplai teknologi global. Meng merupakan salah satu vice chair di dewan komisaris dan putri pendiri Huawei Ren Zhengfei. “Meng ditahan pada 1 Desember atas permintaan otoritas AS dan pengadilan awal digelar Jumat (7/12),” ungkap juru bicara Departemen Kehakiman Kanada, dilansir kantor berita Reuters.

Sejumlah sumber menjelaskan pada April lalu bahwa otoritas AS telah menyelidiki Huawei sejak 2016 karena dituduh mengirimkan produk-produk asal AS ke Iran dan negara-negara lain sehingga melanggar Undang-undang (UU) ekspor dan sanksi AS. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5521 seconds (0.1#10.140)