37 Batu Nisan Pemakaman Yahudi di Prancis Digambari Lambang Swastika
A
A
A
PARIS - Batu nisan dan monumen Holocaust di sebuah pemakaman Yahudi di luar Strasbourg, Prancis, dirusak dengan grafiti anti-Semit awal pekan ini.
Aksi vandalisme itu diketahui Selasa di pemakaman Yahudi Herrlisheim beberapa jam sebelum seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di pasar Natal Strasbourg, menewaskan empat orang dan melukai 13 lainnya. Namun pihak berwenang belum mengatakan apakah ada hubungan antara aksi vandalisme itu dengan serangan tersebut.
Sebanyak 37 batu nisan dirusak dengan lambang swastika Nazi yang dicat semprot dan grafiti lainnya.
Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner yang menghadiri sebuah upacara pada Jumat kemarin di pemakaman itu mencela vandalisme tersebut.
"Ketika tempat peringatan dirusak, seluruh republik itu tercemar," katanya di Twitter.
"Saya datang pagi ini untuk mendukung komunitas Yahudi dan semua penduduk Herrlisheim setelah degradasi anti-Semit dan xenofobia yang dilakukan di pemakaman Israel ini," sambungnya.
"Semuanya sedang dilakukan untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku tindakan profan ini. Saya memiliki keyakinan penuh pada polisi, yang melakukan penyelidikan forensik. Tindakan keji ini tidak tanpa hukuman," tegasnya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (15/12/2018).
Konsili Israel (atau konsorsium) Bas-Rhin, bagian dari Prancis di mana vandalisme terjadi, mengeluarkan pernyataan yang merujuk vandalisme di pemakaman Yahudi di Sarre-Union pada tahun 2015.
"Sementara kuburan pemakaman Sarre-Union, yang dinodai pada tahun 2015, masih hancur, tindakan kebencian terbaru ini hanya memperkuat perasaan putus asa dari komunitas Yahudi dalam menghadapi pertumbuhan anti-Semitisme," bunyi pernyataan itu.
"Konsili meluncurkan seruan serius kepada pihak berwenang dan khususnya kepada Presiden Republik sehingga langkah-langkah yang efektif dan pragmatis diambil untuk memastikan keamanan properti dan orang-orang dari komunitas Yahudi, dan bahwa wabah ini yang mengganggu masyarakat kita berhenti," demikian bunyi pernyataan itu.
Aksi vandalisme itu diketahui Selasa di pemakaman Yahudi Herrlisheim beberapa jam sebelum seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di pasar Natal Strasbourg, menewaskan empat orang dan melukai 13 lainnya. Namun pihak berwenang belum mengatakan apakah ada hubungan antara aksi vandalisme itu dengan serangan tersebut.
Sebanyak 37 batu nisan dirusak dengan lambang swastika Nazi yang dicat semprot dan grafiti lainnya.
Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner yang menghadiri sebuah upacara pada Jumat kemarin di pemakaman itu mencela vandalisme tersebut.
"Ketika tempat peringatan dirusak, seluruh republik itu tercemar," katanya di Twitter.
"Saya datang pagi ini untuk mendukung komunitas Yahudi dan semua penduduk Herrlisheim setelah degradasi anti-Semit dan xenofobia yang dilakukan di pemakaman Israel ini," sambungnya.
"Semuanya sedang dilakukan untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku tindakan profan ini. Saya memiliki keyakinan penuh pada polisi, yang melakukan penyelidikan forensik. Tindakan keji ini tidak tanpa hukuman," tegasnya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (15/12/2018).
Konsili Israel (atau konsorsium) Bas-Rhin, bagian dari Prancis di mana vandalisme terjadi, mengeluarkan pernyataan yang merujuk vandalisme di pemakaman Yahudi di Sarre-Union pada tahun 2015.
"Sementara kuburan pemakaman Sarre-Union, yang dinodai pada tahun 2015, masih hancur, tindakan kebencian terbaru ini hanya memperkuat perasaan putus asa dari komunitas Yahudi dalam menghadapi pertumbuhan anti-Semitisme," bunyi pernyataan itu.
"Konsili meluncurkan seruan serius kepada pihak berwenang dan khususnya kepada Presiden Republik sehingga langkah-langkah yang efektif dan pragmatis diambil untuk memastikan keamanan properti dan orang-orang dari komunitas Yahudi, dan bahwa wabah ini yang mengganggu masyarakat kita berhenti," demikian bunyi pernyataan itu.
(ian)