Mengenang Momen Saddam Hussein Ditangkap Pasukan AS di Bungker
A
A
A
BAGHDAD - Pada 13 Desember 2003 atau 15 tahun lalu, salah satu perburuan paling intens dalam sejarah berakhir ketika diktator Irak Saddam Hussein ditemukan pasukan Amerika Serikat (AS) bersembunyi di bungker. Saat itu, sang diktator memohon untuk tak ditembak.
Saddam Hussein telah menghabiskan sembilan bulan untuk melarikan diri dan menghindari penangkapan pasukan AS.
Ketika jejaknya terendus, bekas pemimpin Negeri 1001 Malam itu terlihat merangkak keluar dari lubang laba-laba. Dia terlihat acak-acakan dan nyaris tak bisa dikenali karena janggutnya yang tebal
Dia berteriak kepada para tentara AS yang menemukannya;"Jangan tembak, jangan tembak."
"Saya Saddam Hussein," katanya."Saya presiden Irak, dan saya bersedia bernegosiasi," ujarnya, seperti ditirukan pasukan AS yang dilansir Daily Mirror, Jumat (13/12/2018).
Salah satu tentara AS menjawab; "Presiden Bush mengirimkan salam."
Pasukan Washington yang melakukan operasi perburuan terhadap Saddam Hussein telah diberitahu bahwa sang diktator itu berada di dekat tempat kelahirannya di Tikrit.
Informasi itu mengarahkan mereka ke sebuah peternakan. Selama perburuan itu, pasukan AS melihat seorang peternak mengangkat selimut untuk membuka lubang kecil yang ternyata lubang bungker beton.
Di dalam bungker setinggi sekitar enam hingga delapan kaki itulah, Saddam Hussein yang bersenjatakan pistol bersembunyi.
Selama beberapa dekade Saddam telah memerintah Irak dan menimbulkan kebrutalan dan pertumpahan darah. Namun, pada April 2003 dia menolak untuk digulingkan. Pada tahun yang sama, Washington yang berseteru dengan Baghdad menuduh rezim Saddam memiliki senjata kimia pemusnah massal.
Tuduhan itu dijadikan alasan AS dan sekutunya melakukan agresi. Sampai saat ini tuduhan kepemilikan senjata kimia tak tebukti dan Irak dilanda kekacauan pasca-lengsernya Saddam.
Pada April 2003, massa Irak yang menginginkan Saddam lengser beraksi meruntuhkan patung sang diktator."Saddam lengser! Saddam lengser!," teriak massa saat itu.
Sebuah kendaraan lapis baja AS menghancurkan tangga pualam yang mengarah ke patung Saddam di Firdoz Ali-Baba Square, Baghdad.
Seorang tentara kemudian memanjat di atas jib raksasa dan memasang rantai ke tenggorokan patung raksasa tersebut. Patung yang kemudian roboh ditarik massa yang bersorak-sorai.
Massa kemudian menghancurkan kepala beton dan menyeretnya ke jalan.
Selama pemerintahannya, Saddam Hussein mengusir sekitar 40.000 Muslim Syiah dan memerintahkan eksekusi terhadap Ayatollah Mohammed al-Bakr Sadr, sekutu Ayatollah Khomeini.
Irak juga meluncurkan serangan udara terhadap Iran dan perang berakhir dengan kebuntuan pada 1988. Sekitar satu juta orang tewas dalam konflik saat itu.
Saddam pernah memerintahkan penghancuran Dujail, sebuah desa di Irak utara, yang menyebabkan kematian lebih dari 140 orang.
Laporan lain menyatakan pada tahun 1988, lebih dari 5.000 orang terbunuh ketika dia memerintahkan serangan gas beracun terhadap suku Kurdi di Halabja di Irak utara.
Pada bulan November 2006, sebuah pengadilan Irak menyatakan Saddam bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan menjatuhkan hukuman mati kepadanya. Sang diktator kemudian dieksekusi gantung.
Dia digantung di Baghdad pada 30 Desember 2006 saat usianya 69 tahun.
Saddam Hussein telah menghabiskan sembilan bulan untuk melarikan diri dan menghindari penangkapan pasukan AS.
Ketika jejaknya terendus, bekas pemimpin Negeri 1001 Malam itu terlihat merangkak keluar dari lubang laba-laba. Dia terlihat acak-acakan dan nyaris tak bisa dikenali karena janggutnya yang tebal
Dia berteriak kepada para tentara AS yang menemukannya;"Jangan tembak, jangan tembak."
"Saya Saddam Hussein," katanya."Saya presiden Irak, dan saya bersedia bernegosiasi," ujarnya, seperti ditirukan pasukan AS yang dilansir Daily Mirror, Jumat (13/12/2018).
Salah satu tentara AS menjawab; "Presiden Bush mengirimkan salam."
Pasukan Washington yang melakukan operasi perburuan terhadap Saddam Hussein telah diberitahu bahwa sang diktator itu berada di dekat tempat kelahirannya di Tikrit.
Informasi itu mengarahkan mereka ke sebuah peternakan. Selama perburuan itu, pasukan AS melihat seorang peternak mengangkat selimut untuk membuka lubang kecil yang ternyata lubang bungker beton.
Di dalam bungker setinggi sekitar enam hingga delapan kaki itulah, Saddam Hussein yang bersenjatakan pistol bersembunyi.
Selama beberapa dekade Saddam telah memerintah Irak dan menimbulkan kebrutalan dan pertumpahan darah. Namun, pada April 2003 dia menolak untuk digulingkan. Pada tahun yang sama, Washington yang berseteru dengan Baghdad menuduh rezim Saddam memiliki senjata kimia pemusnah massal.
Tuduhan itu dijadikan alasan AS dan sekutunya melakukan agresi. Sampai saat ini tuduhan kepemilikan senjata kimia tak tebukti dan Irak dilanda kekacauan pasca-lengsernya Saddam.
Pada April 2003, massa Irak yang menginginkan Saddam lengser beraksi meruntuhkan patung sang diktator."Saddam lengser! Saddam lengser!," teriak massa saat itu.
Sebuah kendaraan lapis baja AS menghancurkan tangga pualam yang mengarah ke patung Saddam di Firdoz Ali-Baba Square, Baghdad.
Seorang tentara kemudian memanjat di atas jib raksasa dan memasang rantai ke tenggorokan patung raksasa tersebut. Patung yang kemudian roboh ditarik massa yang bersorak-sorai.
Massa kemudian menghancurkan kepala beton dan menyeretnya ke jalan.
Selama pemerintahannya, Saddam Hussein mengusir sekitar 40.000 Muslim Syiah dan memerintahkan eksekusi terhadap Ayatollah Mohammed al-Bakr Sadr, sekutu Ayatollah Khomeini.
Irak juga meluncurkan serangan udara terhadap Iran dan perang berakhir dengan kebuntuan pada 1988. Sekitar satu juta orang tewas dalam konflik saat itu.
Saddam pernah memerintahkan penghancuran Dujail, sebuah desa di Irak utara, yang menyebabkan kematian lebih dari 140 orang.
Laporan lain menyatakan pada tahun 1988, lebih dari 5.000 orang terbunuh ketika dia memerintahkan serangan gas beracun terhadap suku Kurdi di Halabja di Irak utara.
Pada bulan November 2006, sebuah pengadilan Irak menyatakan Saddam bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan menjatuhkan hukuman mati kepadanya. Sang diktator kemudian dieksekusi gantung.
Dia digantung di Baghdad pada 30 Desember 2006 saat usianya 69 tahun.
(mas)