BDF 2018 Angkat Tema Demokrasi untuk Kemakmuran
A
A
A
DENPASAR - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan demokrasi merupakan alat untuk menghilangkan ketimpangan, mereduksi kesenjangan, dan demokrasi memberikan kesempatan untuk kemajuan ekonomi dan politik secara seimbang.
"Dalam rangka memajukan kemakmuran rakyat itulah, BDF tahun ini mengambil tema Democracy for Prosperity. Diskusi yang digelar selama dua hari ini akan digunakan untuk melihat bagaimana demokrasi membantu kesejahteraan untuk semua," ujar Retno.
"Prosperity for all dan juga tanpa mengurangi sifat dari suistainability dari pembangunan ekonomi tersebut," imbuhnya dalam konferensi pers usai membuka perhelatan Bali Democracy Forum (BDF) ke-11 di Bali Nusa Dua Convention Center, Denpasar, Kamis (6/12/2018).
Dikatakan oleh Retno dalam dua hari ini akan dibahas secara komprehensif mengenai demokrasi untuk kemakmuran. Diskusi yang dilakukan selama dua hari ini akan digunakan untuk melihat bagaimana demokrasi membantu kesejahteraan untuk semua dan juga tanpa mengurangi sifat dari suistainability dari pembangunan ekonomi tersebut.
Diskusi-diskusi ini menghadirkan para akademisi dan ahli. Kombinasi panelis ini akan mencoba menjawab dua sub tema dari kegiatan BDF kali ini yaitu making democratic institutions and inclusive prosperity suistainable dan tehnologi innovation in the future of prosperity.
Selain itu, untuk pertama kalinya, BDF menghadirkan para pelaku usaha di diskusi panel.
"Ini dimaksudkan agar mereka dapat berbagi pengalaman tentang bagaimana demokrasi dapat menunjang kesuksesan bisnis yang dijalankan dan bagaimana kontribusi mereka terhadap kemajuan demokrasi," jelas Retno.
Selain itu, pada kegiatan BDF ke-11 ini diselengarakan forum lain secara paralel yaitu Bali Democracy Student Conference (BDSC) yang untuk tahun ini memasuki tahun kedua penyelenggaraan. Selain itu ada juga forum Bali Civil Society and Media Forum. Tujuannya adalah agar pembahasan demokrasi dilakukan secara inklusif dan kompherensif dari sudut pandang yang beragam," jelas Retno.
"Untuk pertemuan antara para pelajar BDSC, BDSC itu sendiri berupaya melibatkan anak muda sebagai generasi penerus, pilar demokrasi di masa mendatang agar mereka tidak apatis terhadap demokrasi. Kita memerlukan energi para millenial untuk terus melanjutkan perjuangan dalam mempromosikan demokrasi," jelas Retno.
"Sedangkan pertemuan atau Forum Bali Society dan Media digunakan untuk mengulas peran masyarakat madani dan media sebagai penyeimbang dan complement proses pertumbuhan atau tumbuh kembangnya demokrasi," tukasnya.
Kegiantan BDF 2018 diikuti oleh 97 negara dan 7 Organisai internsiol dengan jumlah peserta hampir 470 orang. BDF akan diselenggarakan selama dua hari mulai hari ini hingga Jumat (7/12/2018) esok.
"Dalam rangka memajukan kemakmuran rakyat itulah, BDF tahun ini mengambil tema Democracy for Prosperity. Diskusi yang digelar selama dua hari ini akan digunakan untuk melihat bagaimana demokrasi membantu kesejahteraan untuk semua," ujar Retno.
"Prosperity for all dan juga tanpa mengurangi sifat dari suistainability dari pembangunan ekonomi tersebut," imbuhnya dalam konferensi pers usai membuka perhelatan Bali Democracy Forum (BDF) ke-11 di Bali Nusa Dua Convention Center, Denpasar, Kamis (6/12/2018).
Dikatakan oleh Retno dalam dua hari ini akan dibahas secara komprehensif mengenai demokrasi untuk kemakmuran. Diskusi yang dilakukan selama dua hari ini akan digunakan untuk melihat bagaimana demokrasi membantu kesejahteraan untuk semua dan juga tanpa mengurangi sifat dari suistainability dari pembangunan ekonomi tersebut.
Diskusi-diskusi ini menghadirkan para akademisi dan ahli. Kombinasi panelis ini akan mencoba menjawab dua sub tema dari kegiatan BDF kali ini yaitu making democratic institutions and inclusive prosperity suistainable dan tehnologi innovation in the future of prosperity.
Selain itu, untuk pertama kalinya, BDF menghadirkan para pelaku usaha di diskusi panel.
"Ini dimaksudkan agar mereka dapat berbagi pengalaman tentang bagaimana demokrasi dapat menunjang kesuksesan bisnis yang dijalankan dan bagaimana kontribusi mereka terhadap kemajuan demokrasi," jelas Retno.
Selain itu, pada kegiatan BDF ke-11 ini diselengarakan forum lain secara paralel yaitu Bali Democracy Student Conference (BDSC) yang untuk tahun ini memasuki tahun kedua penyelenggaraan. Selain itu ada juga forum Bali Civil Society and Media Forum. Tujuannya adalah agar pembahasan demokrasi dilakukan secara inklusif dan kompherensif dari sudut pandang yang beragam," jelas Retno.
"Untuk pertemuan antara para pelajar BDSC, BDSC itu sendiri berupaya melibatkan anak muda sebagai generasi penerus, pilar demokrasi di masa mendatang agar mereka tidak apatis terhadap demokrasi. Kita memerlukan energi para millenial untuk terus melanjutkan perjuangan dalam mempromosikan demokrasi," jelas Retno.
"Sedangkan pertemuan atau Forum Bali Society dan Media digunakan untuk mengulas peran masyarakat madani dan media sebagai penyeimbang dan complement proses pertumbuhan atau tumbuh kembangnya demokrasi," tukasnya.
Kegiantan BDF 2018 diikuti oleh 97 negara dan 7 Organisai internsiol dengan jumlah peserta hampir 470 orang. BDF akan diselenggarakan selama dua hari mulai hari ini hingga Jumat (7/12/2018) esok.
(ian)