Koalisi Pimpinan Saudi Hancurkan Peluncur Roket Houthi
A
A
A
RIYADH - Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi berhasil menghancurkan sebuah peluncur roket milik kelompok pemberontak Yaman, Houthi, di kota Saada. Juru bicara koalisi Arab, Turki Al Malki, menyoroti bahwa komando gabungan pasukan koalisi melacak upaya milisi untuk mempersiapkan peluncur pad yang disamarkan dengan rudal balistik di provinsi Saada.
Dia mengatakan bahwa peluncur itu hancur sepenuhnya sesuai dengan hukum humaniter internasional dan aturan keterlibatan pasukan koalisi seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (2/12/2018).
Ia lantas menekankan komitmen penuh koalisi untuk merusak kemampuan kualitatif Houthi seperti rudal balistik, untuk melindungi keamanan regional dan internasional. Milisi biasanya menggunakan peluncur roket untuk serangan rudal terhadap kota-kota Saudi, terutama di daerah perbatasan.
Arab Saudi memimpin koalisi militer Arab melakukan intervensi di Yaman pada 2015. Mereka mendukung pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi setelah pemberontak Houthi memaksanya mengasingkan diri dan menguasai sebagian besar wilayah utara negara itu, termasuk Ibu Kota Sanaa.
Perang di Yaman dimulai pada tahun 2014 antara pemerintah Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang mendapat dukungan dari koalisi Saudi yang didukung AS, dan pemberontak Houthi yang didukung Iran. Sejak itu konflik menjadi krisis kemanusiaan, dengan puluhan ribu korban dan kelaparan parah yang mengancam nyawa jutaan warga sipil termasuk anak-anak.
Dia mengatakan bahwa peluncur itu hancur sepenuhnya sesuai dengan hukum humaniter internasional dan aturan keterlibatan pasukan koalisi seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (2/12/2018).
Ia lantas menekankan komitmen penuh koalisi untuk merusak kemampuan kualitatif Houthi seperti rudal balistik, untuk melindungi keamanan regional dan internasional. Milisi biasanya menggunakan peluncur roket untuk serangan rudal terhadap kota-kota Saudi, terutama di daerah perbatasan.
Arab Saudi memimpin koalisi militer Arab melakukan intervensi di Yaman pada 2015. Mereka mendukung pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi setelah pemberontak Houthi memaksanya mengasingkan diri dan menguasai sebagian besar wilayah utara negara itu, termasuk Ibu Kota Sanaa.
Perang di Yaman dimulai pada tahun 2014 antara pemerintah Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang mendapat dukungan dari koalisi Saudi yang didukung AS, dan pemberontak Houthi yang didukung Iran. Sejak itu konflik menjadi krisis kemanusiaan, dengan puluhan ribu korban dan kelaparan parah yang mengancam nyawa jutaan warga sipil termasuk anak-anak.
(ian)