Trump Tegaskan Kembali Rencana Pertemuan dengan Kim Jong-un Jilid II
A
A
A
WASHINGTON - Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menegaskan keinginannya untuk kembali bertemu dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Hal itu diungkapkan Trump saat bersua dengan mitranya Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in.
"Trump dan Moon, bertemu di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires, menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencapai denuklirisasi akhir Korea Utara yang sepenuhnya diverifikasi," kata juru bicara Trump, Sarah Sanders, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (1/12/2018).
"Mereka sepakat tentang perlunya mempertahankan pemberlakuan kuat sanksi yang ada untuk memastikan DPRK memahami bahwa denuklirisasi adalah satu-satunya jalan," sambung Sanders, menggunakan nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.
Namun, Trump menjelaskan bahwa dia juga ingin menindaklanjuti pertemuan bersejarah bulan Juni lalu di Singapura saat dia mencoba membujuk rezim tertutup itu untuk menyerahkan senjata nuklirnya.
"Presiden Trump membahas niatnya untuk mengadakan KTT AS-DPRK kedua dan kedua pemimpin menegaskan kembali komitmen mereka untuk berkoordinasi erat pada langkah selanjutnya," ujar Sanders.
Sementara itu Sekjen pers Moon Jae-in, Yoon Young-chan, dikutip oleh kantor berita Yonhap mengatakan bahwa Trump meminta Korsel dan AS bekerja sama dengan erat sehingga pertemuan berikutnya akan menjadi tonggak sejarah lain dalam proses denuklirisasi Semenanjung Korea.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Mike Pompeo akan bertemu dengan pejabat tinggi Korut pada awal November ini, tetapi pertemuan itu tiba-tiba ditunda, dengan Korut bersikeras bahwa AS harus meringankan sanksi.
"Trump dan Moon, bertemu di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires, menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencapai denuklirisasi akhir Korea Utara yang sepenuhnya diverifikasi," kata juru bicara Trump, Sarah Sanders, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (1/12/2018).
"Mereka sepakat tentang perlunya mempertahankan pemberlakuan kuat sanksi yang ada untuk memastikan DPRK memahami bahwa denuklirisasi adalah satu-satunya jalan," sambung Sanders, menggunakan nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.
Namun, Trump menjelaskan bahwa dia juga ingin menindaklanjuti pertemuan bersejarah bulan Juni lalu di Singapura saat dia mencoba membujuk rezim tertutup itu untuk menyerahkan senjata nuklirnya.
"Presiden Trump membahas niatnya untuk mengadakan KTT AS-DPRK kedua dan kedua pemimpin menegaskan kembali komitmen mereka untuk berkoordinasi erat pada langkah selanjutnya," ujar Sanders.
Sementara itu Sekjen pers Moon Jae-in, Yoon Young-chan, dikutip oleh kantor berita Yonhap mengatakan bahwa Trump meminta Korsel dan AS bekerja sama dengan erat sehingga pertemuan berikutnya akan menjadi tonggak sejarah lain dalam proses denuklirisasi Semenanjung Korea.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Mike Pompeo akan bertemu dengan pejabat tinggi Korut pada awal November ini, tetapi pertemuan itu tiba-tiba ditunda, dengan Korut bersikeras bahwa AS harus meringankan sanksi.
(ian)