UE Tak Terima Rouhani Sebut Israel Tumor Kanker Timur Tengah
A
A
A
BRUSSELS - Uni Eropa mengecam pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani yang mendesak umat Islam di seluruh dunia bersatu untuk melawan Israel dan Amerika Serikat (AS). Blok Eropa itu juga tak bisa menerima komentar pemimpin Iran yang menyebut rezim Tel Aviv sebagai tumor kanker di Timur Tengah.
"Pernyataan Presiden Rouhani yang mempertanyakan legitimasi Israel benar-benar tidak dapat diterima," kata Uni Eropa dalam sebuah pernyataaan. "Hal itu juga tidak sesuai dengan kebutuhan untuk mengatasi perselisihan internasional melalui dialog dan hukum internasional," lanjut Uni Eropa.
"Uni Eropa menegaskan kembali komitmen fundamentalnya terhadap keamanan Israel, termasuk berkaitan dengan ancaman saat ini dan yang muncul di kawasan itu," imbuh pernyataan tersebut, yang dilansir Times of Israel, Senin (26/11/2018).Baca Juga: Presiden Iran Minta Umat Islam Sedunia Bersatu Melawan AS
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Rouhani pada hari Sabtu mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk bersatu melawan Israel. Menurutnya rezim Zonis tersebut adalah agen negara-negara Barat yang didirikan sebagai sarana untuk menyebarkan pengaruhnya atas wilayah Timur Tengah.
"Salah satu hasil yang tidak menyenangkan dari Perang Dunia II adalah pembentukan tumor kanker di wilayah ini," kata Rouhani, mengacu pada Israel.Baca Juga: Rouhani Sebut Israel Tumor Kanker di Timur Tengah
Kanselir Austria Sebastian Kurz mengutuk ucapan Rouhani dan menyamakan komentar itu dengan sikap anti-Semitisme.
"Saya sangat mengutuk pernyataan yang tidak dapat diterima dari Presiden Rouhani terkait dengan Israel. Ini benar-benar tidak dapat diterima ketika hak Israel untuk ada dipertanyakan atau penghancuran Israel sedang didesak," tulis dia di Twitter.
"Karena tanggung jawab historis kami, pertempuran menentukan melawan semua bentuk anti-Semitisme dan dukungan untuk Israel sangat penting bagi kami. Bagi Austria, keamanan Israel tidak bisa ditawar," lanjut dia.
Rouhani selama ini dikenal sebagai pemimpin Iran yang relatif moderat. Dia tidak biasa menggunakan retorika yang keras seperti itu.
Selama pidatonya di sebuah konferensi di Teheran, Rouhani meminta Arab Saudi, rival utama Iran sekaligus sekutu AS, untuk bergabung dengan negara-negara Muslim lainnya untuk melawan Israel dan AS.
"Pernyataan Presiden Rouhani yang mempertanyakan legitimasi Israel benar-benar tidak dapat diterima," kata Uni Eropa dalam sebuah pernyataaan. "Hal itu juga tidak sesuai dengan kebutuhan untuk mengatasi perselisihan internasional melalui dialog dan hukum internasional," lanjut Uni Eropa.
"Uni Eropa menegaskan kembali komitmen fundamentalnya terhadap keamanan Israel, termasuk berkaitan dengan ancaman saat ini dan yang muncul di kawasan itu," imbuh pernyataan tersebut, yang dilansir Times of Israel, Senin (26/11/2018).Baca Juga: Presiden Iran Minta Umat Islam Sedunia Bersatu Melawan AS
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Rouhani pada hari Sabtu mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk bersatu melawan Israel. Menurutnya rezim Zonis tersebut adalah agen negara-negara Barat yang didirikan sebagai sarana untuk menyebarkan pengaruhnya atas wilayah Timur Tengah.
"Salah satu hasil yang tidak menyenangkan dari Perang Dunia II adalah pembentukan tumor kanker di wilayah ini," kata Rouhani, mengacu pada Israel.Baca Juga: Rouhani Sebut Israel Tumor Kanker di Timur Tengah
Kanselir Austria Sebastian Kurz mengutuk ucapan Rouhani dan menyamakan komentar itu dengan sikap anti-Semitisme.
"Saya sangat mengutuk pernyataan yang tidak dapat diterima dari Presiden Rouhani terkait dengan Israel. Ini benar-benar tidak dapat diterima ketika hak Israel untuk ada dipertanyakan atau penghancuran Israel sedang didesak," tulis dia di Twitter.
"Karena tanggung jawab historis kami, pertempuran menentukan melawan semua bentuk anti-Semitisme dan dukungan untuk Israel sangat penting bagi kami. Bagi Austria, keamanan Israel tidak bisa ditawar," lanjut dia.
Rouhani selama ini dikenal sebagai pemimpin Iran yang relatif moderat. Dia tidak biasa menggunakan retorika yang keras seperti itu.
Selama pidatonya di sebuah konferensi di Teheran, Rouhani meminta Arab Saudi, rival utama Iran sekaligus sekutu AS, untuk bergabung dengan negara-negara Muslim lainnya untuk melawan Israel dan AS.
(mas)