Soal Putra Mahkota Saudi di Balik Pembunuhan Khashoggi, Trump: Mungkin
Soal Putra Mahkota Saudi di Balik Pembunuhan Khashoggi, Trump: Mungkin
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyatakan, bukan hal yang mustahil jika Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan Fox News, Trump ditanya apakah Mohammed bin Salman memberitahunya secara langsung bahwa dia tidak ada hubungannya dengan pembunuhan Khashoggi.
Trump kemudian menuturkan, bahwa dia berpikir apakah yang disampaikan Mohammed bin Salman benar atau tidak. "Adakah yang benar-benar tahu?" kata Trump dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Al Jazeera pada Senin (19/11).
Sebelumnya, Trump mengatakan tidak ingin mendengarkan rekaman audio yang diduga menggambarkan pembunuhan terhadap Khashoggi. Alasannya, isi rekaman itu mengerikan.
"Kami memiliki rekaman itu. Saya tidak ingin mendengar rekaman itu. Tidak ada alasan bagi saya untuk mendengar rekaman itu," kata Trump.
Ditanyamengapa dia tidak ingin mengenali bukti penting dalam pembunuhan jurnalis pengkritik rezim Riyadh tersebut, Trump menjawab; "Karena itu adalah rekaman penderitaan." Meski menolak mendengar rekaman audio itu, Trump mengaku sudah mendapat penjelasan tentang isi rekaman.
Khashoggi dibunuh skuat algojo Riyadh yang berjumlah sekitar 15 orang di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Wartawan yang berstatus penduduk AS itu mendatangi konsulat untuk memperoleh dokumen perceraian dengan mantan istrinya sebagai syarat untuk menikahi tunangannya, yakni perempuan Turki bernama Hatice Cengiz.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan Fox News, Trump ditanya apakah Mohammed bin Salman memberitahunya secara langsung bahwa dia tidak ada hubungannya dengan pembunuhan Khashoggi.
Trump kemudian menuturkan, bahwa dia berpikir apakah yang disampaikan Mohammed bin Salman benar atau tidak. "Adakah yang benar-benar tahu?" kata Trump dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Al Jazeera pada Senin (19/11).
Sebelumnya, Trump mengatakan tidak ingin mendengarkan rekaman audio yang diduga menggambarkan pembunuhan terhadap Khashoggi. Alasannya, isi rekaman itu mengerikan.
"Kami memiliki rekaman itu. Saya tidak ingin mendengar rekaman itu. Tidak ada alasan bagi saya untuk mendengar rekaman itu," kata Trump.
Ditanyamengapa dia tidak ingin mengenali bukti penting dalam pembunuhan jurnalis pengkritik rezim Riyadh tersebut, Trump menjawab; "Karena itu adalah rekaman penderitaan." Meski menolak mendengar rekaman audio itu, Trump mengaku sudah mendapat penjelasan tentang isi rekaman.
Khashoggi dibunuh skuat algojo Riyadh yang berjumlah sekitar 15 orang di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Wartawan yang berstatus penduduk AS itu mendatangi konsulat untuk memperoleh dokumen perceraian dengan mantan istrinya sebagai syarat untuk menikahi tunangannya, yakni perempuan Turki bernama Hatice Cengiz.
(esn)
Explore More