AS Ikut Nimbrung Rencana Australia Bangun Pangkalan Baru di Pasifik

Sabtu, 17 November 2018 - 13:46 WIB
AS Ikut Nimbrung Rencana...
AS Ikut Nimbrung Rencana Australia Bangun Pangkalan Baru di Pasifik
A A A
PORT MORESBY - Amerika Serikat (AS) akan bergabung dengan sekutu Pasifiknya, Australia, untuk membangun pangkalan angkatan laut di Pulau Manus Papua Nugini. Hal itu diungkapkan Wakil Presiden AS Mike Pence, di tengah desakan kekuatan regional untuk mengunci aliansi dan mengamankan akses ke infrastruktur utama.

Rencana itu diresmikan di forum APEC yang dihelat di Papua Nugini dan muncul di tengah-tengah kemunculan China sebagai kemungkinan pengembang situs laut dalam.

Analis mengatakan kehadiran China di Pulau Manus dapat mempengaruhi kemampuan Barat untuk menavigasi Pasifik sambil menawarkan akses dekat Beijing ke pangkalan AS di Guam.

Pulau Manus adalah pangkalan angkatan laut utama AS selama Perang Dunia Kedua, memainkan peran kunci dalam strategi Pasifik di Washington. Baru-baru ini, ia menjadi tuan rumah salah satu dari dua pusat penahanan imigrasi lepas pantai yang kontroversial di Australia.

Pence mengatakan Amerika Serikat akan bermitra dengan Australia dan Papua Nugini pada proyek pangkalan Pulau Manus.

"Kami akan bekerja dengan negara-negara ini untuk melindungi kedaulatan dan hak maritim pulau-pulau Pasifik juga," kata Pence.

"Dan Anda bisa yakin, AS akan terus menjunjung kebebasan lautan dan langit," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (17/11/2018).

Australia, sekutu AS yang setia, selama beberapa dekade telah menikmati pengaruh yang sangat besar di Pasifik sampai China baru-baru ini mengalihkan perhatiannya ke kawasan tersebut.

AS telah memiliki perselisihan yang berkepanjangan dengan China atas rute maritim di Laut Cina Selatan. Perselisihan itu telah meluas ke Pasifik karena kekhawatiran Beijing dapat menggunakan pengaruhnya yang meningkat, didukung oleh statusnya yang muncul sebagai pemberi pinjaman bilateral utama bagi ekonomi kepulauan, untuk mengamankan akses ke infrastruktur yang dapat digunakan untuk tujuan militer, termasuk pelabuhan dan dermaga perairan dalam.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan pada 1 November bahwa negaranya akan mendanai pengembangan pangkalan di Pulau Manus dengan dukungan pemerintah Papua Nugini.

Baca Juga: Australia-Papua Nugini Berbagi Pangkalan Angkatan Laut

Namun tidak ada pihak yang meminta dukungan dari penduduk setempat, kata Gubernur Manus Island, Charlie Benjamin. Komunitas-komunitas di Papua Nugini yang kaya sumber daya seringkali menentang keputusan yang dibuat oleh pemerintah pusat.

Pulau Manus adalah provinsi terkecil Papua Nugini dengan populasi sekitar 50.000 orang.

Perwakilan pemerintah Australia dan Papua Nugini tidak menanggapi permintaan untuk komentar.

Angkatan Laut Papua Nugini sebagian besar terdiri dari kapal patroli, kebanyakan disumbangkan oleh Australia, dan kapal pendarat.

Morrison sebelumnya mengatakan bahwa angkatan laut Australia akan melakukan kunjungan ke pangkalan baru di Pulau Manus.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7126 seconds (0.1#10.140)