Hary Tanoe: Teknologi Tak Lagi Pendukung, Tapi Pengganti
A
A
A
PARIS - Industri telah bergeser dari Industri 3.0 menjadi Revolusi Industri 4.0. Teknologi yang tadinya merupakan sistem pendukung kini menjadi pengganti.
Hal tersebut disampaikan oleh Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat menjadi Keynote Speaker di Private Wealth Institute Global Annual Summit 2018, di Paris, Prancis, Jumat (15/11).
“Kita harus mengetahui situasi pasar dan tren. Kalau kita salah, meskipun kita bekerja keras tidak akan pernah sampai ke tujuan. Saat ini, terjadi pergeseran dari sebelumnya industri 3.0 menjadi revolusi industri 4.0,” ujar HT.
Pertemuan tahunan tersebut adalah acara unggulan dari Private Wealth Institute, sebuah lembaga jasa pengelola keuangan dan kekayaan para pengusaha di dunia. Pertemuan selama dua hari ini dihadiri para pemimpin pemerintahan dari beberapa negara di dunia, para miliarder, investor swasta, filantropis dan manajer investasi.
Pertemuan ini ditujukan untuk menavigasi bisnis dan keuangan di tengah ketidakpastian ekonomi global, serta mengeksplorasi cara terbaik untuk memetakan dampak dari resesi ini dengan menciptakan ide segar dan solusi bagi pertumbuhan ekonomi dunia.
HT melanjutkan, tadinya pada industri 3.0 teknologi merupakan pendukung dari bisnis konvensional. Sebagai contoh, bisnis ritel didukung oleh teknologi software logistik agar semua bisa bergerak cepat, ada inventory management system.
Namun, kata dia, industri 4.0 merupakan tentang “replacement” bukan pendukung atau melengkapi. E-commerce menggantikan ritel. Dia menambahkan, suatu saat nanti bank akan menjadi digital, mengganti cabang-cabang, ATM dan lain sebagainya.
Melansir dari situs Private Wealth Institute, HT didaulat menjadi pembicara yang membahas kewirausahaan. Sesi tersebut membahas inti dari kewirausahaan dan kesuksesan bisnis adalah menemukan kebutuhan atau peluang di pasar, kemudian mengisinya.
Bagaimana memulai sebuah bisnis, bagaimana seorang pengusaha dituntut untuk memiliki komitmen, persistensi dan kemampuan beradaptasi. Dalam sesi yang digelar 15 November 2018 waktu setempat, selain HT tampil juga sebagai pembicara DR Kailash Katkar, Founder & CEO Quick Heal Technologies, India dan Wiktor Schmidt, Co-founder dan CEO Netguru dari Polandia.
Hal tersebut disampaikan oleh Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat menjadi Keynote Speaker di Private Wealth Institute Global Annual Summit 2018, di Paris, Prancis, Jumat (15/11).
“Kita harus mengetahui situasi pasar dan tren. Kalau kita salah, meskipun kita bekerja keras tidak akan pernah sampai ke tujuan. Saat ini, terjadi pergeseran dari sebelumnya industri 3.0 menjadi revolusi industri 4.0,” ujar HT.
Pertemuan tahunan tersebut adalah acara unggulan dari Private Wealth Institute, sebuah lembaga jasa pengelola keuangan dan kekayaan para pengusaha di dunia. Pertemuan selama dua hari ini dihadiri para pemimpin pemerintahan dari beberapa negara di dunia, para miliarder, investor swasta, filantropis dan manajer investasi.
Pertemuan ini ditujukan untuk menavigasi bisnis dan keuangan di tengah ketidakpastian ekonomi global, serta mengeksplorasi cara terbaik untuk memetakan dampak dari resesi ini dengan menciptakan ide segar dan solusi bagi pertumbuhan ekonomi dunia.
HT melanjutkan, tadinya pada industri 3.0 teknologi merupakan pendukung dari bisnis konvensional. Sebagai contoh, bisnis ritel didukung oleh teknologi software logistik agar semua bisa bergerak cepat, ada inventory management system.
Namun, kata dia, industri 4.0 merupakan tentang “replacement” bukan pendukung atau melengkapi. E-commerce menggantikan ritel. Dia menambahkan, suatu saat nanti bank akan menjadi digital, mengganti cabang-cabang, ATM dan lain sebagainya.
Melansir dari situs Private Wealth Institute, HT didaulat menjadi pembicara yang membahas kewirausahaan. Sesi tersebut membahas inti dari kewirausahaan dan kesuksesan bisnis adalah menemukan kebutuhan atau peluang di pasar, kemudian mengisinya.
Bagaimana memulai sebuah bisnis, bagaimana seorang pengusaha dituntut untuk memiliki komitmen, persistensi dan kemampuan beradaptasi. Dalam sesi yang digelar 15 November 2018 waktu setempat, selain HT tampil juga sebagai pembicara DR Kailash Katkar, Founder & CEO Quick Heal Technologies, India dan Wiktor Schmidt, Co-founder dan CEO Netguru dari Polandia.
(don)