Korut Dilaporkan Deportasi Warga AS yang Ditahan Sejak Oktober
A
A
A
SEOUL - Media Korea Utara (Korut), KCNA, melaporkan negara itu telah mendeportasi seorang warga Amerika Serikat (AS) yang telah ditahan sejak bulan Oktober lalu. Warga AS itu ditahan karena telah memasuki negara tersebut secara ilegal melalui perbatasan antara Korut dan China.
Menurut laporan KCNA, warga AS tersebut diidentifikasi sebagai Bruce Byron Lowrance. Ia memasuki Korut secara ilegal pada 16 Oktober dan membenarkan jika ia melakukan hal itu. KCNA lebih lanjut melaporkan bahwa Lowrance mengklaim dia memasuki Korut di bawah kendali Badan Intelijen AS selama kesaksiannya.
"Lowrance dideportasi ke luar perbatasan Korea Utara," kutip CNN dari KCNA, Sabtu (17/11/2018).
Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS di Seoul mengatakan kepada CNN bahwa dia tidak dapat mengomentari kasus individu "untuk masalah privasi." CNN telah menghubungi Departemen Luar Negeri AS dan pemerintah Korea Selatan (Korsel) untuk komentar lebih lanjut.
Pada 2017, seorang pria dengan nama yang sama dideportasi dari Korsel setelah dia tertangkap berkeliaran di dekat perbatasan Korut, menurut LA Times. Ia mengatakan ingin membantu menyelesaikan konflik antara Washington dan Pyongyang.
Berita deportasi Lowrance bertepatan dengan laporan KCNA pada Jumat kemarin bahwa Korut menguji senjata "ultramodern" yang baru dikembangkan dalam sebuah acara yang disaksikan langsung pemimpin negara itu Kim Jong-un.
Sangat sedikit yang diketahui tentang senjata itu atau apakah itu senjata baru. Namun tes itu adalah tanda terbaru bahwa Pyongyang siap untuk kembali ke hubungan yang lebih militeristik dengan Washington jika negosiasi denuklirisasi terus berjalan buruk.
Citra satelit yang dirilis Senin menunjukkan lebih dari selusin pangkalan operasi rudal Korut yang belum diumumkan, lebih lanjut menunjukkan bahwa negara itu sedang mengejar program rudal balistik di tengah pembicaraan yang buntu.
Pembicaraan denuklirisasi antara AS dengan Korut telah terhenti sejak Kim Jong-un bertemu dengan Presiden Korsel Moon Jae-in dan Presiden AS Donald Trump awal tahun ini.
Menurut laporan KCNA, warga AS tersebut diidentifikasi sebagai Bruce Byron Lowrance. Ia memasuki Korut secara ilegal pada 16 Oktober dan membenarkan jika ia melakukan hal itu. KCNA lebih lanjut melaporkan bahwa Lowrance mengklaim dia memasuki Korut di bawah kendali Badan Intelijen AS selama kesaksiannya.
"Lowrance dideportasi ke luar perbatasan Korea Utara," kutip CNN dari KCNA, Sabtu (17/11/2018).
Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS di Seoul mengatakan kepada CNN bahwa dia tidak dapat mengomentari kasus individu "untuk masalah privasi." CNN telah menghubungi Departemen Luar Negeri AS dan pemerintah Korea Selatan (Korsel) untuk komentar lebih lanjut.
Pada 2017, seorang pria dengan nama yang sama dideportasi dari Korsel setelah dia tertangkap berkeliaran di dekat perbatasan Korut, menurut LA Times. Ia mengatakan ingin membantu menyelesaikan konflik antara Washington dan Pyongyang.
Berita deportasi Lowrance bertepatan dengan laporan KCNA pada Jumat kemarin bahwa Korut menguji senjata "ultramodern" yang baru dikembangkan dalam sebuah acara yang disaksikan langsung pemimpin negara itu Kim Jong-un.
Sangat sedikit yang diketahui tentang senjata itu atau apakah itu senjata baru. Namun tes itu adalah tanda terbaru bahwa Pyongyang siap untuk kembali ke hubungan yang lebih militeristik dengan Washington jika negosiasi denuklirisasi terus berjalan buruk.
Citra satelit yang dirilis Senin menunjukkan lebih dari selusin pangkalan operasi rudal Korut yang belum diumumkan, lebih lanjut menunjukkan bahwa negara itu sedang mengejar program rudal balistik di tengah pembicaraan yang buntu.
Pembicaraan denuklirisasi antara AS dengan Korut telah terhenti sejak Kim Jong-un bertemu dengan Presiden Korsel Moon Jae-in dan Presiden AS Donald Trump awal tahun ini.
(ian)