6 Negara Arab Termasuk Saudi Gelar Latihan Perang 'Arab Shield'
A
A
A
MARSA MATROUH - Unit militer dari enam negara Arab, termasuk Arab Saudi, menggelar latihan perang dengan peluru tajam di Mesir. Manuver militer gabungan ini memiliki nama sandi "Arab Shield" atau "Perisai Arab".
Latihan perang berlangsung di sebuah gurun sekitar pangkalan militer Mohammed Naguib, di dekat kota pesisir Marsa Matrouh. Manuver militer yang dimulai sejak 4 November ini akan berakhir pada Jumat (16/11/2018).
Meski dimulai sejak 4 November, fase utama manuver militer gabungan ini berlangsung hari Kamis kemarin.
Latihan "Arab Shield” mempertemukan angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara dari Mesir, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, Yordania, dan Kuwait.
Peluncur roket, tank, dan jet tempur adalah bagian dari senjata yang terlibat dalam manuver gabungan untuk pertama kalinya oleh enam sekutu Arab.
Kepala Staf Angkatan Darat Mesir Mohamed Farid menghadiri fase utama latihan tempur gabungan kemarin. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab Hamad Thani Al Rumaithi dan Kepala Angkatan Darat Arab Saudi Fahd Abdallah Al Motier juga hadir.
Militer Maroko dan Lebanon juga hadir, namun hanya menjadi pemantau. Farid, seperti dikutip surat kabar Ahram, memuji tingkat koordinasi dan kerja sama antara pasukan Arab.
Menurut sebuah komunike yang dikeluarkan oleh juru bicara tentara Mesir Tamer El-Rifaai, latihan Arab Shield bertujuan untuk "mengembangkan dan memperkuat kerja sama militer antara Angkatan Bersenjata Mesir dan angkatan bersenjata negara-negara Arab, serta untuk mengembangkan aksi bersama Arab dalam tantangan kerangka kerja yang dihadapi wilayah tersebut."
Latihan perang berlangsung di sebuah gurun sekitar pangkalan militer Mohammed Naguib, di dekat kota pesisir Marsa Matrouh. Manuver militer yang dimulai sejak 4 November ini akan berakhir pada Jumat (16/11/2018).
Meski dimulai sejak 4 November, fase utama manuver militer gabungan ini berlangsung hari Kamis kemarin.
Latihan "Arab Shield” mempertemukan angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara dari Mesir, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, Yordania, dan Kuwait.
Peluncur roket, tank, dan jet tempur adalah bagian dari senjata yang terlibat dalam manuver gabungan untuk pertama kalinya oleh enam sekutu Arab.
Kepala Staf Angkatan Darat Mesir Mohamed Farid menghadiri fase utama latihan tempur gabungan kemarin. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab Hamad Thani Al Rumaithi dan Kepala Angkatan Darat Arab Saudi Fahd Abdallah Al Motier juga hadir.
Militer Maroko dan Lebanon juga hadir, namun hanya menjadi pemantau. Farid, seperti dikutip surat kabar Ahram, memuji tingkat koordinasi dan kerja sama antara pasukan Arab.
Menurut sebuah komunike yang dikeluarkan oleh juru bicara tentara Mesir Tamer El-Rifaai, latihan Arab Shield bertujuan untuk "mengembangkan dan memperkuat kerja sama militer antara Angkatan Bersenjata Mesir dan angkatan bersenjata negara-negara Arab, serta untuk mengembangkan aksi bersama Arab dalam tantangan kerangka kerja yang dihadapi wilayah tersebut."
(mas)