Korban Tewas Bom Mobil di Mogadishu Meningkat Jadi 52
A
A
A
MOGADISHU - Jumlah korban tewas dari ledakan bom mobil di Ibu Kota Somalia, Mogadishu, pada Jumat lalu telah meningkat menjadi 52. Angka itu menurut catatan penerimaan dari lima rumah sakit.
Para pejabat keamanan Somalia yang menanggapi serangan itu mengatakan empat militan memasuki hotel dan pergi ke atap, menembaki orang-orang di bawah. Mereka mengatakan pasukan keamanan akhirnya membunuh para penyerang dan menyelamatkan puluhan orang dari kamar hotel.
Kelompok militan al-Shabab, yang telah melancarkan pemberontakan selama lebih dari 10 tahun, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Ledakan, yang terjadi dalam beberapa menit satu sama lain, menargetkan Hotel Sahafi Mogadishu dan sekitarnya. Hotel ini dekat markas besar Departemen Investigasi Kriminal Kepolisian Somalia (CID).
Baca Juga: Tiga Bom Mobil Guncang Mogadishu, Tewaskan 22 Orang
Dokter dan administrator dari lima rumah sakit di kota merawat korban tembakan dan ledakan selain dari menempatkan jumlah korban tewas di angka 52, juga mengatakan 106 lainnya terluka.
Direktur rumah sakit Madinah, Dokter Mohamed Yusuf, mengatakan kepada pihaknya telah menerima 63 korban ledakan. Rumah sakit Madinah adalah fasilitas perawatan darurat terbesar di kota itu.
“Kami menerima 63 korban. Tiga puluh dua orang terluka, tetapi tiga di antaranya meninggal di rumah sakit dan 31 lainnya sudah meninggal dan kami memindahkan mereka ke kamar mayat,” ujarnya seperti dikutip dari VOA, Minggu (11/11/2018).
Yusuf mengatakan pasien yang terluka akibat tembakan dan ledakan telah menempati hampir 100 persen dari tempat tidur Medina. Meskipun baru-baru ini jumlahnya telah turun secara dramatis karena penurunan jumlah ledakan dan jangka waktu yang lebih lama antara beberapa pemboman yang lebih besar.
"Jumlah yang diterima untuk orang-orang yang terluka baru-baru ini tidak biasa, tetapi kami selalu ingat bahwa kami berada di Mogadishu dan hal-hal (seperti ini) dapat terjadi kapan saja," kata Yusuf.
Seorang saksi yang berada di dalam hotel pada saat serangan itu terjadi mengatakan dengan syarat anonimitas bahwa bagian depan gedung hancur akibat ledakan.
Mantan anggota parlemen Somalia, Abdi Barre Jibril mengatakan, wanita dan anak-anak termasuk di antara korban. "Dua wanita dan seorang anak berusia delapan tahun termasuk di antara yang mati," katanya kepada VOA.
Para pejabat keamanan Somalia yang menanggapi serangan itu mengatakan empat militan memasuki hotel dan pergi ke atap, menembaki orang-orang di bawah. Mereka mengatakan pasukan keamanan akhirnya membunuh para penyerang dan menyelamatkan puluhan orang dari kamar hotel.
Kelompok militan al-Shabab, yang telah melancarkan pemberontakan selama lebih dari 10 tahun, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Ledakan, yang terjadi dalam beberapa menit satu sama lain, menargetkan Hotel Sahafi Mogadishu dan sekitarnya. Hotel ini dekat markas besar Departemen Investigasi Kriminal Kepolisian Somalia (CID).
Baca Juga: Tiga Bom Mobil Guncang Mogadishu, Tewaskan 22 Orang
Dokter dan administrator dari lima rumah sakit di kota merawat korban tembakan dan ledakan selain dari menempatkan jumlah korban tewas di angka 52, juga mengatakan 106 lainnya terluka.
Direktur rumah sakit Madinah, Dokter Mohamed Yusuf, mengatakan kepada pihaknya telah menerima 63 korban ledakan. Rumah sakit Madinah adalah fasilitas perawatan darurat terbesar di kota itu.
“Kami menerima 63 korban. Tiga puluh dua orang terluka, tetapi tiga di antaranya meninggal di rumah sakit dan 31 lainnya sudah meninggal dan kami memindahkan mereka ke kamar mayat,” ujarnya seperti dikutip dari VOA, Minggu (11/11/2018).
Yusuf mengatakan pasien yang terluka akibat tembakan dan ledakan telah menempati hampir 100 persen dari tempat tidur Medina. Meskipun baru-baru ini jumlahnya telah turun secara dramatis karena penurunan jumlah ledakan dan jangka waktu yang lebih lama antara beberapa pemboman yang lebih besar.
"Jumlah yang diterima untuk orang-orang yang terluka baru-baru ini tidak biasa, tetapi kami selalu ingat bahwa kami berada di Mogadishu dan hal-hal (seperti ini) dapat terjadi kapan saja," kata Yusuf.
Seorang saksi yang berada di dalam hotel pada saat serangan itu terjadi mengatakan dengan syarat anonimitas bahwa bagian depan gedung hancur akibat ledakan.
Mantan anggota parlemen Somalia, Abdi Barre Jibril mengatakan, wanita dan anak-anak termasuk di antara korban. "Dua wanita dan seorang anak berusia delapan tahun termasuk di antara yang mati," katanya kepada VOA.
(ian)