Rusia Anggap Remeh Sanksi Baru AS
A
A
A
MOSKOW - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov menyebut, sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia tidak ada artinya. Alasannya, sanksi itu tidak akan memaksa Rusia untuk mengubah kebijakan atau sikap Rusia.
"Kita dapat melihat bahwa AS, meskipun berulang kali menyatakan, termasuk baru-baru ini di berbagai tingkatan, berniat untuk bergerak menuju normalisasi hubungan, masih berusaha untuk menerapkan tekanan dan menggunakan kebijakan mendikte, yang secara kategoris tidak dapat diterima bagi kami," kata Ryabkov.
Ryabkov, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (9/11), menekankan bahwa langkah-langkah tanpa arti dan sia-sia yang diambil oleh Washington tidak akan mengubah apa pun dalam pendekatan Rusia. Dia menyatakan, Rusia memiliki tekad yang kuat untuk mengikuti jalurnya sendiri.
"Terus terang, kami tidak merasakan dampak apa pun dari langkah-langkah ini, dalam hal keadaan di mana kami terus menerapkan rencana kami sendiri untuk pembangunan ekonomi. Jadi semua ini tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata," ucapnya.
Dia juga mengatakan bahwa langkah-langkah balasan Rusia dapat diambil sebagai tanggapan terhadap semua sanksi AS, daripada menargetkan sejumlah sanksi tertentu. "Untuk sebagian besar, kami hanya mengabaikan gerakan permusuhan semacam ini," kata diplomat itu.
Sebelumnya diwartakan, AS menjatuhkan sanksi pada lebih dari selusian individu dan perusahaan Rusia dengan sanksi terkait Crimea. Para individu dan perusahaan Rusia itu dianggap mendapatkan keuntungan dari pencaplokan dan pendudukan ilegal wilayah Crimea di Ukraina.
Departemen Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan (OFAC) mengumumkan hukuman yang dimandatkan oleh kongres, beberapa di antaranya merupakan sanksi tambahan bagi individu dan entitas yang telah masuk dalam daftar hitam pemerintah AS.
"Kita dapat melihat bahwa AS, meskipun berulang kali menyatakan, termasuk baru-baru ini di berbagai tingkatan, berniat untuk bergerak menuju normalisasi hubungan, masih berusaha untuk menerapkan tekanan dan menggunakan kebijakan mendikte, yang secara kategoris tidak dapat diterima bagi kami," kata Ryabkov.
Ryabkov, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (9/11), menekankan bahwa langkah-langkah tanpa arti dan sia-sia yang diambil oleh Washington tidak akan mengubah apa pun dalam pendekatan Rusia. Dia menyatakan, Rusia memiliki tekad yang kuat untuk mengikuti jalurnya sendiri.
"Terus terang, kami tidak merasakan dampak apa pun dari langkah-langkah ini, dalam hal keadaan di mana kami terus menerapkan rencana kami sendiri untuk pembangunan ekonomi. Jadi semua ini tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata," ucapnya.
Dia juga mengatakan bahwa langkah-langkah balasan Rusia dapat diambil sebagai tanggapan terhadap semua sanksi AS, daripada menargetkan sejumlah sanksi tertentu. "Untuk sebagian besar, kami hanya mengabaikan gerakan permusuhan semacam ini," kata diplomat itu.
Sebelumnya diwartakan, AS menjatuhkan sanksi pada lebih dari selusian individu dan perusahaan Rusia dengan sanksi terkait Crimea. Para individu dan perusahaan Rusia itu dianggap mendapatkan keuntungan dari pencaplokan dan pendudukan ilegal wilayah Crimea di Ukraina.
Departemen Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan (OFAC) mengumumkan hukuman yang dimandatkan oleh kongres, beberapa di antaranya merupakan sanksi tambahan bagi individu dan entitas yang telah masuk dalam daftar hitam pemerintah AS.
(esn)