Lolos Tes Radiasi, Korsel: Jamur Pemberian Jong-un Layak Konsumsi

Jum'at, 09 November 2018 - 05:48 WIB
Lolos Tes Radiasi, Korsel: Jamur Pemberian Jong-un Layak Konsumsi
Lolos Tes Radiasi, Korsel: Jamur Pemberian Jong-un Layak Konsumsi
A A A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) mengumumkan kepada warganya bahwa hadiah jamur pinus liar dari pemimpin tertinggi dari pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, aman dikonsumsi meski ada kekhawatiran setelah menguji makanan untuk tes radiasi.

Kantor Presiden Korsel Moon Jae-in menyatakan bahwa tingkat radiasi dari dua ton jamur pinis pemberian Jong-un berada di bawah standar. Hadiah tersebut diberikan diktator muda Korut itu kepada Jae-in selama pertemuan ketiga mereka pada bulan September lalu.

Presiden Korsel itu kemudian memutuskan untuk membagikan jamur tersebut kepada warganya yang keluarganya dipisahkan oleh konflik selama puluhan tahun antara Seoul dan Pyongyang.

"Blue House melakukan uji radiasi pada (jamur) seperti yang dilakukannya saat membeli bahan makanan," kata kantor presiden Korsel dalam siaran persnya menggunakan sebutan untuk istana presiden.

"Jamur-jamur itu juga menjalani proses karantina tumbuhan saat tiba di Pangkalan Udara Seoul," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Breitbart, Jumat (9/11/2018)

Blue House mengatakan jamur pinus Korut mengandung radiasi 0,034 microsieverts (µsv), sebanding dengan makanan lain yang ditemukan di rumah dan jauh di bawah batas Badan Energi Atom Internasional sebesar 1.000 μsv.

Setelah KTT antar-Korea ketiga yang diadakan oleh Moon Jae-in dan Kim Jong-un di Ibu Kota Korut pada bulan September, pemimpin Korut itu memutuskan untuk menunjukkan penghargaannya dengan mengirimkan rekannya dua ton jamur pinus. Jamur pinus dalam bahasa lokasl dikenal sebagai songyi dan di Jepang sebagai matsutake. Pemberian itu bertepatan dengan perayaan Chuseok, yang juga dikenal sebagai Thanksgiving Korea dan berlangsung pada 24 September.

Moon kemudian mengumumkan bahwa ia akan memberikan jamur itu kepada 4.000 orang yang terpisah dengan orang yang mereka cintai akibat terbaginya Korea. Meski begitu, saat ini proses perdamaian yang belum pernah terjadi sebelumnya diluncurkan awal tahun ini. Hal ini memberikan harapan untuk pertemuan lintas batas yang lebih banyak di antara keluarga yang terpisah.

"Saya harap jamur ini, dengan aroma dari Utara yang diawetkan, dapat menawarkan sedikit kenyamanan," kata Moon dalam sebuah pernyataan pada saat itu.

"Hari untuk merangkul keluarga Anda dan melihat wajah mereka pasti akan datang. Harap tetap sehat sampai hari itu tiba," sambungnya.

Meskipun pernyataan resmi meyakinkan warga Korsel bahwa jamur itu aman, beberapa orang menantang gagasan ini. Kim Seung-hee, anggota Partai Liberal Korea yang konservatif dan mantan anggota Komite Kesehatan dan Kesejahteraan Majelis Nasional negara itu, menyatakan bahwa pemerintah belum melakukan penyaringan jamur pinus untuk keluarga yang terpisah, menurut KBS World Radio.

Sikap memberikan sesuatu untuk perayaan hari libur yang dilakukan oleh pemimpin Korut bukanlah yang pertama. Sebelumnya ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il, juga sempat memberikan hadiah kepada Presiden Korsel Kim Jae-dung tiga ton jamur pinus setelah pertemuan puncak antar-Korea pada tahun 2000.

Hal itu diulangi dengan memberikan empat ton — atau 500 kotak — jamur pinus kepada Presiden Korsel Roh Moo- hyun setelah KTT kedua pada 2007 seperti dilansir The Korea Times. Pemberian kedua ini diperkirakan bernilai hingga USD2,6 juta pada saat itu, tetapi harganya telah turun untuk produk tersebut.

Kedua KTT ini akhirnya berakhir dengan kegagalan karena ketegangan mengenai perluasan senjata nuklir Korut dan program rudal balistik memicu sanksi internasional serta ketegangan regional yang meningkat. Karena Jong-un menyarankan pembicaraan damai selama pidato Tahun Barunya, bagaimanapun, Moon Jae-in telah berusaha untuk mencapai apa yang pendahulunya tidak bisa dalam membangun perdamaian abadi dengan musuh lama negaranya.

Amerika Serikat (AS) sendiri mendukung upaya Moon, meskipun Washington telah mempertahankan tidak akan mencabut sanksi atau menyatakan perdamaian sampai senjata nuklir Kim Jong-un sepenuhnya dihapus.

Ketika Jae-in terus mengejar inisiatif bersama dengan Korut, pertemuan yang sangat diantisipasi antara Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Luar Negeri Korut Kim Yong Chol justru ditunda tanpa penjelasan resmi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6098 seconds (0.1#10.140)
pixels