Menlu Iran: Sanksi AS Menargetkan Rakyat Iran
A
A
A
TEHERAN - Sanksi terbaru Amerika Serikat (AS) akan menargetkan warga Iran tanpa pandang bulu. Hal itu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Mohammad Javad Zarif.
"Sanksi AS baru terhadap Iran adalah serangan tidak pandang bulu karena mereka langsung menargetkan rakyat Iran," kata Zarif dalam pesan video online seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (7/11/2018).
Ia pun mengecam Amerika Serikat karena memaksakan sanksi yang disebutnya "ilegal" terhadap Iran. Ia juga mengatakan bahwa Washington akan menyesali langkah tidak bijaksananya tersebut.
"Republik Islam Iran akan bergantung pada sumber dayanya sendiri dan akan menghadapi masa-masa sulit," ia menekankan.
Awal pekan ini, Washington memberlakukan satu set sanksi yang menargetkan sektor energi dan keuangan Iran bersama dengan industri pelayarannya. Sanksi ini dijatuhkan setelah Presiden AS, Donald Trump, menarik diri dari perjanjian nuklir internasional 2015 pada Mei lalu.
Trump menilai kesepakatan yang ditandatangani oleh Iran bersama 5 negara kekuatan dunia plus 1 negara lain cacat. Menurut Trump, perjanjian tersebut hanya mengengkang program nuklir Iran tapi tidak dengan program rudal balistik dan dukungannya terhadap sejumlah kelompok militan di Timur Tengah.
"Sanksi AS baru terhadap Iran adalah serangan tidak pandang bulu karena mereka langsung menargetkan rakyat Iran," kata Zarif dalam pesan video online seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (7/11/2018).
Ia pun mengecam Amerika Serikat karena memaksakan sanksi yang disebutnya "ilegal" terhadap Iran. Ia juga mengatakan bahwa Washington akan menyesali langkah tidak bijaksananya tersebut.
"Republik Islam Iran akan bergantung pada sumber dayanya sendiri dan akan menghadapi masa-masa sulit," ia menekankan.
Awal pekan ini, Washington memberlakukan satu set sanksi yang menargetkan sektor energi dan keuangan Iran bersama dengan industri pelayarannya. Sanksi ini dijatuhkan setelah Presiden AS, Donald Trump, menarik diri dari perjanjian nuklir internasional 2015 pada Mei lalu.
Trump menilai kesepakatan yang ditandatangani oleh Iran bersama 5 negara kekuatan dunia plus 1 negara lain cacat. Menurut Trump, perjanjian tersebut hanya mengengkang program nuklir Iran tapi tidak dengan program rudal balistik dan dukungannya terhadap sejumlah kelompok militan di Timur Tengah.
(ian)